Kriteria Penilaian Investasi Cara Penilaian Kelayakan Investasi

Original Investment disebut juga nilai investasi, initial investment, atau capital outlay , ketentuan yang berhubungan dengan o riginal investment adalah: 1 Proyek investasi pada assets baru, nilai investasinya sebesar harga perolehan, yaitu sebesar seluruh pengeluaran uang untuk memperolehnya sampai dengan proyek tersebut siap dioperasikan. 2 Proyek investasi penggantian asset, nilai investasinya dihitung sebagai berikut: Harga perolehan asset baru xxxx Harga jual asset lama xxxx - Pajak yang dibayardihemat xxxx+- Nilai investasi xxxx Pajak akan menjadi positif dibayar jika hasil penjualan asset lama memperoleh keuntungan, sebaliknya pajak akan menjadi negatif dihemat jika hasil penjualan asset lama menderita kerugian. Konsep Payback Period didasarkan pada pertimbangan tentang pentingnya mempertahankan likuiditas perusahaan, dan juga berusaha sejauh mungkin mengurangi unsur ketidakpastian yang ada pada suatu investasi, dengan menganggap bahwa semakin pendek usia investasi, maka semakin kecil pula risiko ketidakpastian yang mungkin PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ditimbulkan. Payback lebih menekankan pada cepat tidaknya modal proyek dapat kembali, maka sebenarnya payback lebih memberikan gambaran mengenai keadaan likuiditas suatu proyek bukannya profitabilitas proyek tersebut Adisaputo dan Anggarini 2011:331. Manfaat payback dapat digunakan untuk: Adisaputo dan Anggarini 2011:332 1 Menunjukkan proyek-proyek yang memerlukan waktu lama untuk dapat mengembalikan modal. 2 Sederhana dan mudah dimengerti. 3 Mengukur likuiditas suatu proyek jika keadaan likuiditas merupakan faktor penting bagi perusahaan. 4 Sesuai untuk proyek dengan tingkat ketidakpastian dan risiko diluar kontrol yang tinggi. 5 Keadaan dimana tingkat bunga sangat tinggi sehingga faktor kembali modal capital recovery menjadi sangat penting. 6 Proyek yang tergantung pada perubahan model, teknologi, citarasa, dan sebagainya. Kelemahan payback menurut Adisaputo dan Anggarini 2011:331 : 1 Tidak melihat arus kas masuk yang terjadi diluar periode payback yang ditetapkan perusahaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Tidak memperhatikan adanya time value of money dan cost of fund . Kelemahan ini dapat dihindari dengan mendiskontokan arus kas tahunan kembali ke nilai sekarang. Teknik ini disebut dengan discounted payback . Jadi teknik ini menunjukkan lamanya waktu yang diperlukan agar nilai sekarang arus kas kumulatif mencapai nol. 3 Tidak membedakan proyek dengan kebutuhan investasi yang berbeda. Menurut Sartono 2010:194 untuk menentukan apakah proyek layak dilaksanakan atau tidak, maka pertama harus ditentukan terlebih dahulu payback maksimum yang diisyaratkan. Apabila ternyata p ayback period nya lebih pendek dari pada payback period maksimum maka proyek tersebut layak dan sebaliknya jika lebih lama dari pada payback period maksimum maka tidak layak. Sebagai pedoman untuk menentukan payback period maksimum adalah dengan mencari investasi yang sejenis dan memiliki tingkat risiko yang sama atau rata-rata payback dalam industri. Selain itu harus dipertimbangkan pula risiko proyek itu sendiri. Jika risiko investasi tinggi maka sebaiknya payback maksimum nya ditentukan sedikit lebih rendah. 2. Net Present Value Method NPV Menurut Abdul 2003:136 Net Present Value nilai sekarang bersih merupakan metode yang dipakai untuk menilai usulan proyek investasi yang mempertimbangkan nilai waktu dari uang, sehingga cash flow yang dipakai adalah cash flow yang telah didiskontokan atas dasar cost of capita l perusahaan interest raterequired rate of return yang diinginkan. Menurut Halim 2015:129 rumus NPV sebagai berikut: NPV = OI i CF i CF i CF i CF n n                1 ........ 1 1 1 3 3 2 2 1 1 Keterangan: CF 1, CF 2, CF 3 , CF n = cash flow tahun 1,2, 3 sampai tahun ke n i = cost of capital interest rate equired rate of return n = umur proyek investasi OI = original investment Penentuan tingkat bunga atau discount rate yang tepat sangat penting sehubungan dengan adanya kebutuhan dana guna membiayai investasi yang dilakukan. Tingkat bunga atau discount rate yang tepat inilah yang dikenal dengan istilah Cost of Capital . Cost of capital adalah biaya riil yang harus dikeluarkan karena menggunakan dana yang dibutuhkan untuk modal, terutama untuk kebutuhan aktiva tetap. Menurut Kasmir dan Jakfar 2012, discount factor adalah bilangan kurang dari 1 satu yang dipakai untuk mengalikan suatu jumlah nilai dimasa yang akan datang future value supaya menjadi nilai sekarang present value , cara menentukan discount factor selain menggunakan tabel A2, discount factor DF dapat dihitung dengan rumus: Tahun 1 = capital of cost 1 1  Tahun 2 = 2 capital of cost 1 1  Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan usul investasi adalah Halim 2009:37: a. Jika usul investasi menghasilkan NPV positif atau sama dengan nol, maka usul investasi tersebut layak diterima. b. Jika usul investasi menghasilkan NPV negatif, maka usul investasi tersebut tersebut layak ditolak. c. Jika usul investasi lebih dari satu dan bersifat mutually exclusive saling meniadakan, maka yang layak diterima adalah usul investasi yang menghasilkan NPV positif paling besar.

3. Analisis

Break Even a. Menurut Halim 2009: 137, “Analisis break even adalah suatu teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan, dan volume kegiatan yang terjadi di suatu perusahaan”. Sementara yang dimaksud dengan break even adalah suatu keadaan dimana total revenue persis sama dengan total PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI cost , dengan demikian dalam kondisi break even perusahaan tidak memperoleh keuntungan dan tidak pula menderita kerugian. Rumus Break Even BE sebagai berikut: Halim, 2009: 138 BE unit = nit variabelu biaya jualunit harga tetap biaya  BE Rp = penjualan variabel biaya 1 tetap biaya  Hasil perhitungan menunjukkan bahwa perusahaan tidak menderita kerugian namun juga belum memperoleh keuntungan, karena semua penerimaan akan habis untuk menutup biaya variabel dan biaya tetap yang ditanggung perusahaan. Menurut Halim 2009 agar rumus tersebut bisa diterapkan, maka harus memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut: a. Semua biaya yang ditanggung perusahaan harus dapat dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. b. Biaya tetap adalah biaya yang tidak terpengaruh oleh aktivitas perusahaan. Biaya ini secara total tidak mengalami perubahan meskipun ada perubahan volume produksi. c. Biaya variabel adalah biaya yang besarnya berubah-ubah sesuai dengan aktivitas perusahaan. Biaya ini secara total akan berubah sesuai dengan volume produksi. d. Jumlah barang yang diproduksi dapat terjual semua jumlah yang diproduksi=jumlah yang terjual, sehingga semua biaya operasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pada periode tertentu dianggap kembali melalui penerimaan periode tersebut. e. Perusahaan hanya memproduksi dan menjual satu jenis barang. Jika lebih dari satu jenis, maka perhitungan BE dilakukan satu persatu secara terpisah, dan komposisi produk yang terjual tidak berubah. f. Selama dilakukan analisis tidak terjadi perubahan dalam harga jual, biaya tetap, dan biaya variabel. g. Total revenue dan total cost mempunyai fungsi linier terhadap volume produksi. h. Tingkat efisiensi dan produktivitas tidak berubah. Jadi metode Break Even dalam analisis kelayakan investasi dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan antara lain tentang Halim, 2009: a. Jumlah penjualan minimal yang harus dpertahankan agar perusahaan tidak rugi. b. Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh laba tertentu. c. Sampai seberapa besar omset penjualan boleh turun agar perusahaan tidak rugi. d. Sampai seberapa besar efek dari perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap laba yang akan diperoleh. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI