Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisa Data

5. Menghitung penilaian kelayakan investasi pengadaan alat hemodialisis dengan menggunakan metode Break Even Point BEP a. Menghitung biaya tetap dan biaya variabel selama umur ekonomis alat hemodialisis. b. Menghitung pendapatan untuk pelayanan cuci darah selama umur ekonomis alat hemodialisis. c. Menghitung kelayakan investasi dengan metode BEP. 6. Menarik Kesimpulan Penarikan kesimpulan dilakukan dengan melihat hasil dari perhitungan analisis kelayakan investasi dari aspek keuangan dengan 3 metodekriteria perhitungan. a. Menarik kesimpulan dari hasil perhitungan NPV Net Present Value 1 Jika usul investasi menghasilkan NPV positif atau sama dengan nol, maka usul investasi tersebut layak dilaksanakan. 2 Jika usul investasi menghasilkan NPV negatif, maka usul investasi tersebut tersebut layak ditolak. b. Menarik kesimpulan dari hasil perhitungan Payback Period PP Cara untuk menentukan apakah proyek layak dilaksanakan atau tidak, maka pertama harus ditentukan terlebih dahulu payback maksimum yang diisyaratkan. Apabila ternyata payback period nya lebih pendek dari dari pada payback period maksimum maka proyek tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI layak dan sebaliknya jika lebih lama dari pada payback period maksimum maka tidak layak. c. Menarik Kesimpulan dari hasil perhitungan BEP Break Even Point. Penarikan kesimpulan dengan metode BEP dilakukan dengan cara mengestimasi jumlah pasien selama umur ekonomis alat hemodialisis dan dibandingkan dengan hasil perhitungan BEP selama umur alat hemodialisis. Jika jumlah pasien yang diramalkan pada tahun tertentu lebih kecil dari hasil perhitungan BEP maka investasi tidak layak dilaksanakan, sebaliknya jika jumlah pasien yang diramalkan pada tahun tertentu lebih besar dari perhitungan BEP maka investasi layak dilaksanakan. 40

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta

Rumah Sakit Panti Waluyo merupakan satu-satunya rumah sakit Kristen di wilayah Eks. Karisidenan Surakarta yang meliputi kota Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Klaten dan Kabupaten Sragen. Rumah Sakit Panti Waluyo dirintis pertama kali tanggal 1 September 1937 oleh para bidan dan perawat yang tergabung dalam Persatuan Vroedvrouwen, sakit Zending Jebres Surakarta. Pada penjajahan Jepang dan masa Indonesia merdeka, dilanjutkan dengan nama Penghimpunan Pengobatan Kristen “Panti Waluyo”. Pada tanggal 1 Januari 1955 menjadi RB. Panti Waluyo dengan kapasitas 25 tempat tidur. Pada tanggal 1 Februari 1950 berdirilah “Jajasan Rumah Sakit Kristen di Djawa Tengah” disingkat JRSK DJATENG. Yayasan ini didirikan oleh Sinode Gereja Kristen Jawa GKJ bersama dengan Sinode Gereja Kristen Indonesia Jawa Tengah. GKI Jateng sebagai organisasi yang menghimpun badan-badan pelayanan kesehatan Kristen yang sudah ada termasuk RB Panti Waluyo Surakarta. Sejalan dengan perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia sebagaimana tertuang di dalam Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia No. 9 tahun 1960, serta perkembangan ilmu kesehatan pula diterapkan pengertian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI “Sehat” oleh organisasi kesehatan sedunia WHO, maka pada tanggal 5 Desember 1964 JRSK Djateng mengubah nama menjadi Yayasan Kristen Untuk Kesehatan Umum, disingkat YAKKUM. Wilayah pelayanan YAKKUM meliputi daerah Jawa Tengah, DIY, Lampung, dan Sumatera Selatan, serta beberapa daerah lain di wilayah Indonesia Timur. Rumah Sakit Panti Waluyo sesuai dengan misi YAKKUM melakukan pelayanan kesehatan yang mencakup bidang promotif, preventif, dan rehabilitatif. Sejak tahun 1980, RB. Panti Waluyo telah berkembang menjadi rumah sakit setara tipe D dengan kapasitas tempat tidur 100 tempat tidur, meskipun klasifikasinya tipe D tetapi pelayanan yang sesungguhnya sudah sama dengan rumah sakit tipe C. Rumah Sakit Panti Waluyo didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI NO. YM.02.04.3.5.2132. Di masa kini RS. Panti Waluyo dengan klasifikasi tipe C memiliki kapasitas 150 tempat tidur dengan selesainya perluasan Gedung Rawat Inap di Jalan Slamet Riyadi 544-546 Surakarta pada bulan Februari 2006 lalu. Melalui dukungan sekitar 40 dokter umumspesialis, 140 paramedis yang profesional serta peralatan penunjang medis yang memadai, Rumah Sakit Panti Waluyo berkomitmen memberikan pelayanan yang prima berdasarkan Falsafat, Visi, dan Misinya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Identitas Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta

1. Nama Rumah Sakit : RS. Panti Waluyo 2. Pemilik : Yayasan 3. Alamat : Jl. A. Yani No.1 4. Telepon : 0271-712077, Fax 0271-729125 5. Kelas : C Madya 6. Jumlah Tempat Tidur : 150 7. Jumlah Sumber Daya Manusia : 358 Dokter Umum : 12 Dokter Spesialis Ful Timer : 7 Dokter Spesialis Part-Timer : 30 Dokter Gigi : 3 Apoteker : 1 Perawat : 127 Bidan : 16 Farmasi : 14 Nutrisionis : 1 Fisioterapi : 1 Ketrampilan Medis : 13 Sarjana Non-Kesehatan : 6 Sarjana Muda Non-Kesehatan : 9