6
BAB II LANDASAN TEORI
A.
Pengertian Investasi
Terdapat banyak penulis memberikan defnisi investasi diantaranya yaitu menurut Halim 2009, “Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan
sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang”. Menurut Jogiyanto 2014, “Investasi dapat didefinisikan
sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu yang tertentu”. Menurut PSAK Nomor 13 dalam
Standar Akuntansi Keuangan per 1 Oktober 2004, investasi adalah suatu aset yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan
accretion of wealth
melalui distribusi hasil investasi seperti bunga, royalti, dividen, dan uang sewa, untuk apresiasi nilai investasi, atau manfaat lain bagi perusahaan
yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.
Menurut Kasmir dan Jakfar 2012 investasi dapat dilakukan dalam berbagai bidang usaha, oleh karena itu investasi dapat dibagi dalam berbagai
jenis, dalam praktiknya jenis investasi dibagi dua macam, yaitu: 1. Investasi nyata
real investment
, merupakan investasi yang dibuat dalam harta tetap
fixed asset
seperti tanah, bangunan, peralatan, atau mesin-mesin.
2. Investasi finansial
financial investment
, merupakan investasi dalam bentuk kontrak kerja, pembelian saham atau obligasi, atau surat berharga lainnya
seperti sertifikat deposito. Investasi jangka panjang adalah investasi yang berumur lebih dari satu tahun,
sedangkan investasi jangka pendek adalah investasi yang memiliki umur maksimal satu tahun. Menurut Abdul 2005:134, “Investasi pada aset riil
termasuk dalam penganggaran modal
capital budgeting
, yaitu keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan tentang pengeluaran dana yang
jangka waktu pengembaliannya lebih dari satu tahun”. Menurut Sarwoko dan Abdul 1989:143, “
Capital Budgeting
adalah suatu proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam rangka pemilikan atau
keperluan akan akti va tetap.” Dengan demikian penganggaran modal mempunyai
arti yang sangat penting bagi perusahaan, karena: 1. Jika salah dalam perencanaan dan pengambilan keputusan akan berakibat
berat dan panjang bagi perusahaan, mengingat jumlah dana yang dikeluarkan cukup besar dan terikat dalam jangka waktu yang lama.
2. Jika salah dalam melakukan perkiraan kebutuhannya, misalnya investasi terlalu besar
over investment
akan timbul beban-beban yang seharusnya tidak perlu. Sebaliknya jika investasi terlalu kecil
under investment
perusahaan akan kekurangan kapasitas produksi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut Sarwoko dan Abdul 1989:145 secara teoritis penanaman modal dibagi atas beberapa golongan sebagai berikut:
1. Penggantian
Replacement
Suatu aktiva tetap yang digunakan tentu akan aus atau semakin menyusut kegunaannya, oleh karena itu suatu aktiva tetap sangat
dimungkinkan untuk diganti. Sejumlah dana dibutuhkan untuk penanaman modal dalam rangka penggantian tersebut.
2. Ekspansi
Ekspansion
Suatu perusahaan yang tumbuh berkembang membawa konsekuensi untuk memperluas usahanya. Bila permintaan akan produk perusahaan
meningkat berakibat tertundanya pemenuhan permintaan, maka hal ini menunjukkan perlunya pemikiran untuk penambahan kapasitas yang
diperlukan adanya penanaman modal. 3. Diversifikasi
Diversification
Risiko kegagalan pasar untuk perusahaan yang menghasilkan beberapa jenis produk lebih kecil daripada perusahaan yang hanya menghasilkan satu
jenis produk saja. Perusahaan-perusahaan yang mencoba untuk memasuki pasar baru akan mempertimbangkan usulan-usulan untuk membeli
mesin-mesin yang baru dan fasilitas-fasilitas lainnya untuk menangani produk-produk baru.