Sedangkan pelaksanaan pengawasan ekstern dilaksanakan oleh petugas Kecamatan, dan yang diperiksa adalah pegawai Kelurahan Taman yang terlibat
langsung dalam pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan PBB. Disamping itu, meskipun pengawasan ini tidak ada sanksi yang jelas
khususnya bagi petugas yang melanggar, tetapi mempunyai konsekuensi atau dampak bagi penguasa yang melanggar terutama dalam perjalanan kariernya
nanti. Sebab hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh pemerintah Kecamatan akan disampaikan kepada Bupati terhadap petugas atau pegawai yang berbuat
pelanggaran. Dengan demikian setiap perangkat atau petugas akan selalu berbuat secara
hati-hati dan selalu berusaha untuk bertindak secara cermat agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang berarti. Oleh karena itu pengawasan yang dilaksanakan
tersebut sangat baik dampaknya bagi kinerja perangkat serta bagi implementasi pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan PBB selanjutnya pada tahun-tahun
yang akan datang, karena pengawasan dapat dijadikan sebagai usaha untuk mengevaluasi terhadap kinerja seorang perangkat atau petugas serta mengevaluasi
terhadap implementasi pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan PBB yang sudah dilaksanakan.
4.3.2 Kendala - kendala yang dapat mempengaruhi Implementasi Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan
a. Cara penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak Terutang SPPT
Berdasarkan hasil temuan di lapangan, dapat dikatakan bahwa dalam penyampaian SPPT kepada masyarakat selaku wajib pajak khususnya di wilayah
Kelurahan Taman terjadi dualisme kepentingan, dimana disatu sisi SPPT harus diserhakan sendiri oleh petugas dari Dispenda dan disisi lain harus diserahkan
oleh petugas pemungut dari Kelurahan. Hal ini yang menjadi titik tolak terhadap ketidak adilan diantara para
petugas pemungut, karena hal ini akan berkaitan langsung dengan upah atau insentif yang diterima oleh para petugas pemungut.. sehingga para petugas
pemungut khususnya dari Kelurahan menjadi iri hati dengan adanya dualisme cara penyampaian SPPT ini. Hal ini dikarenakan petugas dari Dispenda mendapat
bagian lebih sedikit dengan nilai objek pajak lebih besar, sedangkan petugas dari pertugas pemungut Kelurahan mendapatkan porsi yang lebih besar dengan nilai
objek pajak yang lebih sedikit. Dengan demikian akan dapat mempengaruhi terhadap kinerja dari masing-
masing petugas pemungut Pajak Bumi dan Bangunan PBB, terutama bagi petugas pemungut yang berasal dari kelurahan. Sehingga ada kemungkinan
petugas dari perangkat Kelurahan akan menjadi malas untuk bekerja secara optimal karena prosentase yang akan didapatnya lebih kecil bila dibandingkan
petugas dari Dispenda, yang pada akhirnya akan menghambat bagi penerimaan target Pajak Bumi dan Bangunan PBB yang telah ditetapkan.
b. Terbitnya SPPT yang kembar dobel
Penerbitan SPPT yang sama atau kembar ini dapat mempengaruhi efektivitas implementasi pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan PBB, karena
sedikit banyak akan menyulitkan bagi petugas pemungut di lapangan. Oleh karena
itu, sebelum instansi terkait dalam hal ini Dispenda harus selektif dalam menerbitkan SPPT sebelum dikirimkan ke tingkat Kelurahan.
Berdasarkan hasil wawancara di lapangan dapat diketahui bahwa dalam penerbitan SPPT oleh Dispenda khususnya objek pajak di wilayah Kelurahan
Taman serinng terjadi SPPT yang kembar atau sama, sehingga akan membuat kebingungan bagi pegawai Kelurahan selaku petugas pemungut Pajak Bumi dan
Bangunan PBB. Dengan begitu para petugas akan bekerja secara dua kali pula, sebab harus dikonfirmasikan terlebih dahulu dengan Dispenda untuk mendapatkan
kejelasan tentang SPPT yang sama tersebut. Dengan demikian akan menghambat proses implementasi pemungutan
Pajak Bumi dan Bangunan PBB khususnya pada proses penyampaian SPPT, sebab waktu untuk menyampaikan SPPT kepada wajib pajak juga semakin lama
karena mengkonfirmasikannya terlebih dahulu dengan Dispenda.
c. Terdapat tunggakan pembayaran oleh wajib pajak