dendanya gak saya hitung, yang jelas ada kok mas”. Hasil wawancara, 30 Agustus
2010.
Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh petugas pemungut Tri Sulaksono, bahwa :
” Kalau mengenai wajib pajak yang menunggak tagihan PBBnya, kami sebagai petugas hanya mampu menghimbau tanpa bisa memaksakan agar
wajib pajak membayarnya meskipun tunggakan itu telah melebihi batas tenggang selama enam bulan bahkan hingga satu tahun, sanksi yang
diberikan hanya sebatas denda sebesar 2 tiap bulannya yang pembayarannya dilakukan bank yang telah dilakukan. Dalam hal ini Bank
Jatim”. Hasil wawancara, 20 Agustus 2010.
Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa masyarakat Kelurahan Taman dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan yang menjadi
kewajibannya tersebut dilakukan dengan menggunakan dua tempat pembayaran, yaitu melalui loket di Kecamatan ataupun membayar ke Kelurahan melalui
petugas pemungut pajak. Hal ini mereka anggap lebih efektif dan efisien. Mengenai wajib pajak yang memiliki tunggakan atas Pajak Bumi dan
Bangunannya, petugas pemungut hanya mempunyai kewenangan untuk menghimbau untuk melakukan pembayaran melalui bank yang ditunjuk dalam hal
ini adalah bank jatim dengan besar denda 2 tiap bulannya tanpa bisa memaksakan kepada wajib pajak agar membayar tanggungannya.
b. Penyuluhan
Penyuluhan merupakan faktor penting dalam pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan. Hasil ini sebagai upaya mensosialisasikan sistem dan
prosedur pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan. Penyuluhan juga berfungsi untuk menjelaskan perkembangan kebijakan-kebijakan dari pemerintah. Sesuai
Keputusan Gubernur Nomor 51 Tahun 2002 pasal 2. Selanjutnya pelaksanaan penyuluhan akan bermanfaat untuk memotifasi dan mendengarkan keluhan dan
permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dalam proses pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan serta pemenuhan dari target dan realisasi agar dapat tercapai.
Di Kelurahan Taman selama ini bentuk penyuluhan yang dilaksanakan adalah melakukan komunikasi langsung kepada masyarakat yang dilakukan oleh
petugas kelurahan ketika terdapat pertemuan antar warga di wilayah Kelurahan Taman. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara dengan Puryatin Kepala
Urusan Pemerintahan, menyatakan bahwa : “Selama ini penyuluhan yang diberikan kepada masyarakat hanya sebatas
pemberian motivasi kepada wajib pajak akan pentingnya Pajak Bumi dan Bangunan yang menjadi tanggung jawabnya, biasanya dilakukan langsung
kepada masyarakat jika terdapat pertemuan antar warga”. Hasil Wawancara, 20 Agustus 2010.
Ini sesuai juga dengan yang disampaikan oleh Tri Sulaksono, salah satu petugas pemungut, yang menyatakan bahwa :
”penyuluhan yang diberikan kepada warga dengan melalui komunikasi langsung antara masyarakat selaku wajib pajak dengan petugas dari
kelurahan, agar masyarakat memiliki kesadaran akan pentingnya PBBnya”. Hasil wawancara, 30 Agustus 2010.
Sementara menurut Bapak Teguh salah satu wajib pajak, menyatakan bahwa :
”penyuluhan yang dilakukan petugas hanya sebatas menyampaikan agar wajib pajak melakukan pembayaran PBBnya serta meningkatkan
kesadaran wajib pajak akan tanggungannya”. Hasil wawancara, 30 Agustus
2010.
Dari wawancara di atas maka dapat diketahui bahwa penyuluhan yang dilakukan oleh petugas pemungut dari kelurahan kepada masyarakat terhadap
pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan, selama ini hanya sebatas pemberian motivasi yang dilakukan langsung kepada masyarakat selaku wajib
pajak ketika terdapat pertemuan antar warga.
c. Pengawasan