Pajak Bumi dan Bangunan .1 Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan
membantu fungsi pengawasan untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi.
2.2.5 Pajak Bumi dan Bangunan 2.2.5.1 Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan dan dipatuhi oleh setiap masyarakat, karena pajak didasarkan pada Undang-Undang sehingga
dalam pelaksanaan pemungutannya dapat dilakukan dengan menggunakan paksaan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Djajadiningrat
dalam Munawir 1998 : 5 yang menyatakan bahwa “Pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian daripada kekayaan kepada negara disebabkan
suatu keadaan, kejadian dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan-peraturan yang ditetapkan
pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa balik dari negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan umum”.
Menurut Boediono 1999 : 50 menyatakan bahwa “Pajak adalah iuran rakyat kepada negara berdasarkan Undang-Undang yang dapat dipaksakan dengan
imbalan yang diberikan secara tidak langsung umum oleh pemerintah, gunanya untuk membiayai kebutuhan pemerintahan negara dan dapat digunakan sebagai
sarana untuk mengatur di bidang sosial ekonomi”. Sedangkan Rochmat Soemitro dalam Mardiasmo 2003 : 1 menyatakan
bahwa “Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal balik kontra prestasi
yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pajak adalah iuran wajib yang harus dibayar oleh masyarakat yang jasa pembayarannya itu tidak
dapat dirasakan langsung oleh pembayarnya, yang pelaksanaannya dapat dipaksakan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pajak Bumi dan Bangunan mulai berlaku sejak 1 januari 1986. Pajak Bumi dan Bangunan merupakan penyederhanaan terhadap sistem perpajakan yang ada
sebelumnya yang dirasakan bersifat ganda dan membingungkan. Menurut Mardiasmo 2003 : 269 menyatakan bahwa Bumi adalah
permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada di bawahnya. Permukaan bumi meliputi tanah dan perairan pedalaman termasuk rawa-rawa, tambak, perairan
serta laut wilayah Republik Indonesia. Sedangkan Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tepat pada tanah dan atau perairan.
Sedangkan menurut Sumitro dan Muttaqin 2001 : 20 Pajak Bumi dan Bangunan merupakan pajak yang objektif tidak mengenal pengecualian subyek,
yang ada hanya pengecualian objek. Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa Pajak Bumi dan
Bangunan PBB adalah pajak Negara yang dikenakan terhadap bumi dan bangunan. PBB adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak
terutang ditentukan oleh keadaan objek yaitu bumitanah dan atau bangunan. Keadaan subjek siapa yang membayar tidak ikut menentukan besarnya pajak.