Pengawasan IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI KELURAHAN TAMAN KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO.

Dari wawancara di atas maka dapat diketahui bahwa penyuluhan yang dilakukan oleh petugas pemungut dari kelurahan kepada masyarakat terhadap pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan, selama ini hanya sebatas pemberian motivasi yang dilakukan langsung kepada masyarakat selaku wajib pajak ketika terdapat pertemuan antar warga.

c. Pengawasan

Pengawasan merupakan kegiatan yang dilaksanakan dengan mulus tanpa penyimpangan, agar tujuan organisasi tercapai dengan mulus tanpa adanya penyimpangan-penyimpangan yang cukup berarti. Dari beberapa rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan, maka faktor pengawasan merupakan salah satu faktor yang sangat penting, karena faktor ini cukup menentukan keberhasilan ataupun efektivitas pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan. Di samping itu pengawasan ini dilaksanakan untuk mencegah terjadinya penyimpangan, serta dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi terhadap kebijakan di bidang Pajak Bumi dan Bangunan. Pengawasan yang dimaksud dalam hal ini adalah yang bersifat formal baik terhadap pelaksanaan maupun realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan yang dilaksanakan oleh petugas pemungut atau aparat kelurahan, serta pengawasan yang dilaksanakan oleh pejabat yang berwenang lainnya. Oleh karena itu, pengawasan di Kelurahan Taman dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :

1. Pengawasan Intern

Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh organisasi pemerintahan yang bersangkutan dalam hal ini adalah oleh para pejabat-pejabat kelurahan. Dengan demikian pengawasan di kelurahan Taman dilakukan oleh Kepala Kelurahan yang dibantu oleh Sekretaris Kelurahan. Sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Suprapto selaku Lurah Taman yang menyatakan bahwa : “selama ini bentuk pengawasan yang dilakukan di Taman seperti pemantauan terhadap buku penerimaan harian yang selalu saya lakukan, jika memang saya belum melakukan pantauan terkadang Pak Rudi sekretaris kelurahan melakukannya yang dilaporkan kepada saya pada saat akan pulang”. Hasil wawancara, 31 Agustus 2010. Sesuai juga dengan apa yang disampaikan oleh Rudi Agus sekretaris kelurahan juga selaku coordinator, yang menyatakan bahwa : “bentuk pengawasan intern yang dilakukan adalah melakukan pemantauan terhadap petugas pemungut yang ada di lapangan dengan melihat penerimaan melalui buku harian yang dilakukan tiap hari baik oleh Pak Lurah maupun oleh saya sendiri”. Hasil wawancara, 31 Agustus 2010. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dengan petugas pemungut Tri Sulaksono, yang menyatakan bahwa : “Pelaksanaan pengawasan di tingkat Kelurahan Taman adalah dilaksanakan oleh kepala kelurahan yang dibantu oleh sekretaris kelurahan sebagai coordinator yang telah menhimpun pemasukan dari masing-masing petugas pemungut. Pengawasan ini dilakukan setiap saat dengan cara pengecekan melalui buku penerimaan harian”. Hasil wawancara, 20 Agustus 2010. Berdasarkan hasil wawancara diatas, maka dapat dikatakan bahwa pelaksanaan pengawasan intern di tingkat kelurahan Taman tidak dalam waktu- waktu tertentu saja, akan tetapi dilaksanakan secara terus menerus dan setiap saat. Bentuk pengawasan yang dilakukan adalah dengan melakukan pemantauan terhadap penerimaan melalui buku penerimaan harian.

2. Pengawasan Ekstern

Pengawasan ekstern merupakan pengawasan yang dilaksanakan oleh pejabat pengawas yang karena jabatannya melaksanakan tugas-tugas pengawasan. Pengawasan ekstern ini dilaksanakan oleh petugas kecamatan. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Lurah Taman Suprapto, bahwa : “pengawasan ekstern ini dilakukan dengan cara mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya dalam hal ini pemungutan kepada saya, yang bila sewaktu-waktu petugas kecamatan meminta saya tinggal menyerahkan laporan tersebut kepada petugas kecamatan”. Hasil wawancara, 31 Agustus 2010. Hal ini sesuai juga dengan yang dikemukakan oleh sekretaris kelurahan Taman Rudi Agus di ruang kerjanya, bahwa : “Pemeriksaan terhadap pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan, terutama pelaksanaan tugas-tugas yang dilaksanakan oleh para petugas pemungut harus mempertanggung jawabkan hasil pelaksanaan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya”. Hasil wawancara, 20 Agustus 2010. Sementara menurut Tri Sulaksono, petugas pemungut menyampaikan, bahwa : “tiap hari saya melaporkan hasil pelaksanaan pemungutan kepada Bapak Lurah, karena biasanya pegawai kecamatan meminta laporan saya kepada Lurah sewaktu-waktu, seperti itu bentuk pengawasan yang dilakukan pegawai kecamatan”. Hasil wawancara, 31 Agustus 2010. Berdasarkan hasil wawancara tersebut maka pelaksanaan pengawasan ekstern selalu dilaksanakan oleh pejabat kecamatan yang dilakuakn sewaktu- waktu, sehingga hal ini akan memotivasi semangat bagi para petugas pemungut untuk bekerja secara optimal serta menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan. 4.2.2 Kendala - kendala yang dapat mempengaruhi Implementasi Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Dalam pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di kelurahan Taman ternyata masih belum dapat dilaksanakan secara efektif. Hal ini karena dalam pelaksanaannya masih banyak mengalami berbagai kendala. Adapun kendala-kendala yang dihadapi dalam pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan adalah sebagai berikut :

a. Cara penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak Terutang SPPT