Kerangka Berpikir Gambar 1 Jenis Penelitian

yang telah ditetapkan oleh pemerintah dapat direalisasikan secara efektif dan efisien. Dalam pelaksanaannya ditindaklanjuti oleh Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 51 Tahun 2002 tentang Tim Intensifikasi Pajak Bumi dan Bangunan, Pembagian serta Penggunaan Biaya Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan.

2.4 Kerangka Berpikir Gambar 1

Kerangka Berpikir Sumber : Teori yang diolah, 2010 Kendala-Kendala Pemungutan PBB Keputusan Gubernur JawaTimur Nomor 51 Tahun 2002 Proses Pemungutan PBB Hasil Pemungutan PBB Implementasi Pemungutan PBB Implementasi Kebijakan Pajak Bumi dan Bangunan di Kelurahan Taman Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 Dari kerangka berpikir di atas dapat dilihat bahwa Implementasi Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di Kelurahan Taman berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan yang ditindak lanjuti dengan Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 51 Tahun 2002 tentang Tim Intensifikasi Pajak Bumi dan Bangunan, Pembagian serta Penggunaan Biaya Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan. Dimana dalam pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di Kelurahan Taman meliputi penerbitan dan penyampaian SPPT serta Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan. Maka hasil pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di Kelurahan Taman diharapkan mampu mencapai target yang telah ditetapkan. 38 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Untuk memperoleh hasil yang baik dalam suatu penelitian, maka diperlukan teknik-teknik tertentu secara ilmiah atau sering disebut dengan metode penelitian. Untuk kepentingan itu maka perlu diketahui dan dipelajari hingga tercapai tujuan yang diinginkan. Hal ini sangat penting karena dengan metode penelitian akan dapat diperoleh data yang valid dan relevan dengan tujuan penelitian. Dengan demikian metode penelitian yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan arah kegiatan penelitian sehingga tujuan penelitian tercapai. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Melalui metode deskriptif kualitatif, peneliti melukiskan keadaan obyek atau peristiwa tertentu tanpa maksud mengambil kesimpulan yang berlaku secara umum. Secara teoritis, menurut Bagdan dan Taylor dalam Moleong 2007:4, penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati. Menurut pendapat tersebut, pendekatan penelitian diharapkan pada latar dan individu tersebut secara holistic utuh. Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi kedalam variable atau hipotesis tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Sedangkan menurut Denzin dan Lincoln dalam Moleong 2007:5 penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar ilmiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Menurut Richie dalam Moleong 2007:6 penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia social dan perspektifnya didalam dunia dari segi konsep, perilaku, persepsi dan persoalan tentang manusia yang diteliti. Dari kajian tentang definisi-definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud menggambarkan dan memahami fenomena tentang apa yang dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara-cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfatkan metode ilmiah.

3.2 Fokus Penelitian