78
Tabel 12.3 Distribusi Tingkat Kepuasan Pasien Berdasarkan Tingkat pendapatan
Tingkat pendapatan Rp
Sangat rendah Rendah
Sedang Tinggi
Sangat Tinggi
Total 500.000
F –
4 26 0
– 5 F –
13.3 86.7 .0
– 100.0 Contr. X²
–
4.1667 0.0691 1.1250
–
500.000 - 1.500.000
F –
0 22 1
– 6 F –
.0 95.7 4.3
– 100.0 Contr. X²
–
1.1500 0.0488 0.0219
–
1.500.000 - 2.000.000
F –
0 15 0
– 21 F –
.0 100.0 .0
– 100.0 Contr. X²
–
0.7500 0.1259 0.5625
–
2.000.000 -
2.500.000
F –
0 8 1
– 7 F –
.0 88.9 11.1
– 100.0 Contr. X²
–
0.4500 0.0055 1.3005
–
2.500.000
F –
0 2 1
– 17 F –
.0 66.7 33.3
– 100.0 Contr. X²
–
0.1500 0.1987 7.0014
–
X² = 17.126 Df = 8
P = 0.029 Sumber : Hasil pengujian chi square
D. Pembahasan
1. Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Kualitas
Pelayanan Kesehatan RSD Panembahan Senopati Kabupaten Bantul Ditinjau Dari Golongan Pekerjaan.
Hasil analisis Chi square menunjukkan terdapat perbedaan tingkat kepuasan terhadap kualiatas pelayanan kesehatan di RSD Panembahan
Senopati Kabupaten Bantul ditinjau dari golongan pekerjaan. Artinya
79
secara bersama-sama setiap pasien rawat inap dengan golongan pekerjaan yang berbeda-beda mempunyai penilaian yang sama terhadap kinerja yang
diberikan oleh dokter, perawat, dan petugas lainya di Rumah Sakit tersebut. Dengan kata lain golongan pekerjaan mempengaruhi pasien
dalam memberikan penilaian terhadap pelayanan yang ada. Indek kepuasan pasien mungkin terkait dengan profil pasien, sehingga meskipun
secara rata-rata kepuasannya baru mencapai tingkat sedang, namun secara individu sangat mungkin ada variasi tingkatannya tergantung profil
pasien. a.
Ditinjau dari dimensi bukti fisik dari hasil perhitungan chi square diketahui
2
χ
hitung 47,342
2
χ
table 23,685 ini berarti bahwa Ha diterima dan ada perbedaan tingkat kepuasa pasien rawat inap menurut
jenis pekerjaan. Dalam penilaian menggunakan perhitungan IKP ditunjukkan bahwa dimensi bukti fisik berada pada kategori yang
tinggi, berati dimensi bukti fisik sudah bagus.Hal ini diduga karena sebagian besar pasien memperoleh fasilitas fisik yang cukup baik
seperti peralatan medis yang siap pakai dan lengkap, kondisi perawatan pasien yang sehat dengan ditunjang sirkulasi udara dan
penerangan yang memadai, tempat tidur, bantal, seprei, selimut yang nyaman dan bersih, kamar mandi dan WC bersih dan terawat.
80
Mengingat hal demikian maka dapat disimpulkan bahwa golongan pekerjaan mempengaruhi tingkat kepuasan pasin rawat inap.
b. Ditinjau dari dimensi kandalan dari hasil perhitungan chi square
diketahui
2
χ
hitung 47,806
2
χ
table 23,685 yang berarti Ha diterima atau ada perbedaan tingkat kepuasan pasien rawat inap
menurut jenis pekerjaan. Dalam penilaian menggunakan perhitungan IKP ditunjukkan bahwa dimensi keandalan berada pada kategori yang
tinggi, berati dimensi keandalan stabil seperti kemampuan dokter dan perawat dalam mendiagnosa dan membantu pasien. Hal ini diduga
karena sebagiam besar pasien merasa mendapat pemeriksaan yang benar dan teliti serta obat-obat yang diberikan sesuai dengan petunjuk
dokter dan tepat waktu, dokter dan perawat membuat catatan tentang diri pasien. Mengingat hal demikian maka dapat bahwa golongan
pekerjaan mempengaruhi tingkat kepuasan pasien rawat inap. c.
Ditinjau dari dimensi ketanggapan, dari hasil perhitungan chi square diketahui
2
χ
hitung 53,033
2
χ
table 23,685 yang berarti Ha diterima atau ada perbedaan tingkat kepuasan pasien rawat inap
menurut jenis pekerjaan. Dalam penilaian menggunakan perhitungan IKP ditunjukkan bahwa dimensi ketanggapan berada pada kategori
yang tinggi, berati dimensi ketanggapan sudah bagus dan cepat dalam menangani pasien, seperti Dokter dan perawat selalu bersedia
81
membantu, jaminan keamanan dan kenyamanan. Hal ini diduga karena sebagian besar pasien menilai bahwa para medis mempunyai
kemampuan untuk membantu para pasien, dokter dan perawat selalu bersikap simpatik dan mampu menenangkan pasien ketika pasien
memiliki masalah. Dokter, perawat selalu bersedia membantu pasien serta mau menanggapi setiap permintaan pasien dengan cepat
walaupum sedang sibuk. Pelayanan yang diberikan dapat dipercaya, keamanan terjamin, dokter dan perawat juga bersikap sopan dan ramah
serta berpengetahuan luas dalam mendiagnosa pasien. Mengingat hal demikian maka dapat disimpulkan bahwa golongan pekerjaan
mempengaruhi tingkat kepuasan pasien rawat inap. d.
Ditinjau dari dimensi keyakinan, dari hasil perhitungan chi square diketahi
2
χ
hitung 33,510
2
χ
table 23,685 ini berarti bahwa Ha diterima atau ada perbedaan tingkat kepuasan pasien rawat inap
menurut jenis pekerjaan. Dalam penilaian menggunakan perhitungan IKP ditunjukkan bahwa dimensi keyakinan berada pada kategori yang
tinggi, berati dimensi keyakinan sudah bagus sehingga pasien merasa tenang, karena dokter dan perawat memiliki pengetahuan yang luas
dan berkemmampuan mendiagnosa dengan tepat. Hal ini diduga karena sebagian besar pasien menilai pelayanan yang diberikan dapat
dipercaya, dokter dan perawat juga bersikap sopan dan ramah serta
82
berpengetahuan luas dalam mendiagnosa pasien. Mengingat hal demikian maka dapat disimpulkan bahwa golongan pekerjaan
mempengaruhi tingkat kepuasan pasien rawat inap. e.
Ditinjau dari dimensi empati, dari hasil perhitungan chi square diketahui
2
χ
hitung 44,776
2
χ
table 23,685 yang berarti Ha diterima atau ada perbedaan tingkat kepuasan pasien rawat inap
menurut jenis pekerjaan. Dalam penilaian menggunakan perhitungan IKP ditunjukkan bahwa dimensi empati berada pada kategori yang
tinggi, berati dimensi empati sudah sesuai, sehingga setiap individu atau pasien merasa diberi perhatian secara personal atau individu oleh
dokter dan perawat. Hal ini diduga karena sebagian besar pasien menilai pelayanan yang diberikan dapat dipercaya, dokter dan perawat
juga bersikap sopan dan ramah serta berpengetahuan luas dalam mendiagnosa pasien. Mengingat hal demikian maka dapat disimpulkan
bahwa golongan pekerjaan mempengaruhi tingkat kepuasan pasien rawat inap.
2. Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Kualitas
Pelayanan Kesehatan RSD Panembahan Senopati Kabupaten Bantul Ditinjau Dari Tingkat Pendapatan.
Hasil analisis chi square menunjukkan bahwa tedapat perbedaan antara tingkat pendapatan dengan tingkat kepuasan yang dirasakan pasien rawat
83
inap terhadap kualitas pelayanan kesehatan di RSD Panembahan Senopati Kabupaten Bantul. Artinya mereka mempunyai penilaian yang sama
mengenai kinerja dokter, perawat dan para tenaga medis lainya, walaupun tingkat pendapatannya tinggi atau rendah sehingga menyebabkan
kepuasan yang dirasakan kedua golongan pasien rawat inap tersebut tidak sama sama. Dua kutup pendapatan yaitu rendah dan tinggi, dengan tingkat
kepuasan rendah untuk pendapatan rendah dan tingkat kepuasan tinggi untuk pendapatan tinggi mengindikasikan bahwa kepuasan ini sangat
terkait dengan kemampuan pembiayaan pasien. Mereka yang mampu merasa puas sedangkan yang kurang mampu merasa tidak puas. Hal ini
sulit dihindari karena pengobatan dan kelas ruang inap ditentukan pilihannya oleh kemampuan membayar.
a. Ditinjau dari dimensi bukti fisik, dari hasil perhitungan chi square
diketahui
2
χ
hitung 38,118
2
χ
table 15,507 ini berarti bahwa Ha diterima dan ada perbedaan tingkat kepuasa pasien rawat inap menurut
tingkat pendapatan. Dalam penilaian menggunakan perhitungan IKP ditunjukkan bahwa dimensi bukti fisik berada pada kategori yang
tinggi, berati dimensi bukti fisik sudah bagus. Hal ini diduga karena sebagian besar pasien memperoleh fasilitas fisik yang baik seperti
peralatan medis yang terawat dan siap pakai, kondisi perawatan pasien yang sehat dengan ditunjang sirkulasi udara dan penerangan yang
84
memadai,tempat tidur, bantal, sprei, selimut yang nyaman dan bersih, kamar mandi dan WC yang bersih dan terawat serta penampilan para
medis yang rapih dan bersih. Mengingat hal demikian maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pendapatan mempengaruhi tingakat
kepuasan pasien yang sama atau ada perbedaan. Dengan kata lain setiap pasien rawat inap dari berbagi tingkat pendapatan baik tinggi
maupun rendah mempunyai tingkat kepuasan yang tidak sama atau ada perbedaan.
b. Ditinjau dari dimensi keandalan, dari hasil perhitungan chi square
diketahui
2
χ
hitung 30,629
2
χ
table 15,507 yang berarti Ha diterima atau ada perbedaan tingkat kepuasan pasien rawat inap
menurut tingkat pendapatan. Dalam penilaian menggunakan perhitungan IKP ditunjukkan bahwa dimensi keandalan berada pada
kategori yang tinggi, berati dimensi keandalan stabil seperti kemampuan dokter dan perawat dalam mendiagnosa dan membantu
pasien. Hal ini diduga karena sebagian besar pasien merasa mendapat pemriksaan yang benar dan teliti serta obat-obatan yang diberikan
sesuai dengan petunjuk dokter dan tepat waktu selai itu perawat membuat catatan diri pasien secara benar dan teliti. Mengingat hal
demikian maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pendapatan mempengaruhi tingakat kepuasan pasien yang sama atau ada
85
perbedaan. Dengan kata lain setiap pasien rawat inap dari berbagi tingkat pendapatan baik tinggi maupun rendah mempunyai tingkat
kepuasan yang tidak sama atau ada perbedaan. c.
Ditinjau dari dimensi ketanggapan, dari hasil perhitungan chi square diketahui
2
χ
hitung 16,334
2
χ
table 15,507 yang berarti Ha diterima atau ada perbedaan tingkat kepuasan pasien rawat inap
menurut tingkat pendapatan. Dalam penilaian menggunakan perhitungan IKP ditunjukkan bahwa dimensi ketanggapan berada pada
kategori yang tinggi, berati dimensi ketanggapan sudah bagus dan cepat dalam menangani pasien, seperti Dokter dan perawat selalu
bersedia membantu, jaminan keamanan dan kenyamanan. Hal ini diduga karena sebagian besar pasien merasa bahwa para mendis
mempunyai kemauan untuk membantu pasien dan memberikan jasanya dengan cepat dan tanggap terhadap situasi yang dihadapinya,
dokter dan perawat bersikap simpatik dan sanggup menenangkan pasien. Selai itu dokter dan perawat mau menanggapi setiap
permintaan pasien dengan cepat walaupun sedang sibuk. Mengingat hal demikian maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pendapatan
mempengaruhi tingakat kepuasan pasien yang sama atau ada perbedaan. Dengan kata lain setiap pasien rawat inap dari berbagi
86
tingkat pendapatan baik tinggi maupun rendah mempunyai tingkat kepuasan yang tidak sama atau ada perbedaan.
d. Ditinjau dari dimensi keyakinan, dari hasil perhitungan chi square
diketahui
2
χ
hitung 41,918
2
χ
table 15,507 ini berarti bahwa Ha diterima atau ada perbedaan tingkat kepuasan pasien rawat inap
menurut tingkat pendapatan. Dalam penilaian menggunakan perhitungan IKP ditunjukkan bahwa dimensi keyakinan berada pada
kategori yang tinggi, berati dimensi keyakinan sudah bagus sehingga pasien merasa tenang, karena dokter dan perawat memiliki
pengetahuan yang luas dan berkemampuan mendiagnosa dengan tepat. Hal ini diduga karena sebagian besar pasien menilai pelayanan yang
diberikan dapat dipercaya, dokter dan perawat juga bersikap sopan dan ramah serta berpengaruh luas dalam mendiagnosa pasien. Mengingat
hal demikian maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pendapatan mempengaruhi tingkat kepuasan pasien rawat inap. Dengan kata lain
setiap pasien rawat inap dari berbagai tingkat pendapatan baik rendah atau tinggi mempunyai tingkat kepuasan yang sama atau tidak ada
perbedaan. e.
Ditinjau dari dimensi empati, dari hasil perhitungan chi square diketahui
2
χ
hitung 16,652
2
χ
table 15,507 yang berarti Ha diterima atau ada perbedaan tingkat kepuasan pasien rawat inap
87
menurut tingkat pendapatan. Dalam penilaian menggunakan perhitungan IKP ditunjukkan bahwa dimensi empati berada pada
kategori yang tinggi, berati dimensi empati sudah sesuai, sehingga setiap individu atau pasien merasa diberi perhatian secara personal
atau individu oleh dokter dan perawat. Hal ini diduga karena pasien merasa mendapat perhatian khusus dari dokter, perawat dan petugas
medis yang memperhatikan keluhan pasien dan keluarga. Mengingat hal demikian maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pendapatan
mempengaruhi tingakat kepuasan pasien yang sama atau ada perbedaan. Dengan kata lain setiap pasien rawat inap dari berbagi
tingkat pendapatan baik tinggi maupun rendah mempunyai tingkat kepuasan yang tidak sama atau ada perbedaan.
3. Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Kualitas
Pelayanan Kesehatan RSD Panembahan Senopati Kabupaten Bantul Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan.
Hasil analisis chi square menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara tingkat pendidikan dengan kepuasan pasien rawat inap terhadap
kualitas pelayanan kesehatan di RSD Panembahan Senopati Kabupaten Bantul. Artinya setiap pasien rawat inap dengan tingkat pendidikan yang
tinggi maupun rendah mempunyai penilaian yang tidak sama terhadap kinerja pelayanan kesehatan yang diberikan. Pasien yang tidak lulus SD
memberikan kontribusi yang paling besar terhadap perolehan Chi square
88
total, sumbangan terbesar terhadap perolehan chi square menandakan paling besar sumbangan terhadap terjadinya perbedaan tingkat kepuasan
pasien dan terlihat mayoritas kelompok ini merasa mendapatkan kepuasan yang rendah. Sikap yang tidak puas mengindikasikan ada marginalisasi
yang mungkin berkaitan dengan pemahaman pasien yang kurang baikterhadap system rawat inap.
a. Ditinjau dari dimensi bukti fisik, dari hasil perhitungan chi square
diketahui
2
χ
hitung 21,659
2
χ
table 15,507 ini berarti bahwa Ha diterima dan ada perbedaan tingkat kepuasa pasien rawat inap menurut
tingkat pendidikan. Dalam penilaian menggunakan perhitungan IKP ditunjukkan bahwa dimensi bukti fisik berada pada kategori yang
tinggi, berati dimensi bukti fisik sudah bagus. Hal ini diduga karena sebagian besar pasien memperoleh fasilitas fisik yang baik seperti
peralatan medis yang terawat dan siap pakai, kondisi perawatan pasien yang sehat dengan ditunjang sirkulasi udara dan penerangan yang
memadai,tempat tidur, bantal, sprei, selimut yang nyaman dan bersih, kamar mandi dan WC yang bersih dan terawat serta penampilan para
medis yang rapid an bersih. Mengingat hal demikian maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi tingkat
kepuasan pasien yang sama atau ada perbedaan. Dengan kata lain setiap pasien rawat inap dari berbagi tingkat pendidikan baik tinggi
89
maupun rendah mempunyai tingkat kepuasan yang tidak sama atau ada perbedaan.
b. Ditinjau dari dimensi keandalan, dari hasil perhitungan chi square
diketahui
2
χ
hitung 46,147
2
χ
table 15,507 yang berarti Ha diterima atau ada perbedaan tingkat kepuasan pasien rawat inap
menurut tingkat pendidikan Dalam penilaian menggunakan perhitungan IKP ditunjukkan bahwa dimensi keandalan berada pada
kategori yang tinggi, berati dimensi keandalan stabil seperti kemampuan dokter dan perawat dalam mendiagnosa dan membantu
pasien.. Hal ini diduga karena sebagian besar pasien merasa mendapat pemriksaan yang benar dan teliti serta obat-obatan yang diberikan
sesuai dengan petunjuk dokter dan tepat waktu selai itu perawat membuat catatan diri pasien secara benar dan teliti. Mengingat hal
demikian maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi tingakat kepuasan pasien yang sama atau ada
perbedaan. Dengan kata lain setiap pasien rawat inap dari berbagi tingkat pendidikan baik tinggi maupun rendah mempunyai tingkat
kepuasan yang tidak sama atau ada perbedaan. c.
Ditinjau dari dimensi ketanggapan, dari hasil perhitungan chi square diketahui
2
χ
hitung 20,905
2
χ
table 15,507 yang berarti Ha diterima atau ada perbedaan tingkat kepuasan pasien rawat inap
90
menurut tingkat pendidikan. Dalam penilaian menggunakan perhitungan IKP ditunjukkan bahwa dimensi ketanggapan berada pada
kategori yang tinggi, berati dimensi ketanggapan sudah bagus dan cepat dalam menangani pasien, seperti Dokter dan perawat selalu
bersedia membantu, jaminan keamanan dan kenyamanan. Hal ini diduga karena sebagian besar pasien merasa bahwa para mendis
mempunyai kemauan untuk membantu pasien dan memberikan jasanya dengan cepat dan tanggap terhadap situasi yang dihadapinya,
dokter dan perawat bersikap simpatik dan sanggup menenangkan pasien. Selai itu dokter dan perawat mau menanggapi setiap
permintaan pasien dengan cepat walaupun sedang sibuk. Mengingat hal demikian maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan
mempengaruhi tingakat kepuasan pasien yang sama atau ada perbedaan. Dengan kata lain setiap pasien rawat inap dari berbagi
tingkat pendidiakan baik tinggi maupun rendah mempunyai tingkat kepuasan yang tidak sama atau ada perbedaan.
d. Ditinjau dari dimensi keyakinan, dari hasil perhitungan chi square
diketahui
2
χ
hitung 65,459
2
χ
table 15,507 ini berarti bahwa Ha diterima atau ada perbedaan tingkat kepuasan pasien rawat inap
menurut tingkat pendidikan. Dalam penilaian menggunakan perhitungan IKP ditunjukkan bahwa dimensi keyakinan berada pada
91
kategori yang tinggi, berati dimensi keyakinan sudah bagus sehingga pasien merasa tenang, karena dokter dan perawat memiliki
pengetahuan yang luas dan berkemampuan mendiagnosa dengan tepat. Hal ini diduga karena sebagian besar pasien menilaipelayanan yang
diberikan dapat dipercaya, dokter dan perawat juga bersikap sopan dan ramah serta berpengaruh luas dalam mendiagnosa pasien. Mengingat
hal demikian maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi tingkat kepuasan pasien rawat inap. Dengan kata lain
setiap pasien rawat inap dari berbagai tingkat pendidikan baik rendah atau tinggi mempunyai tingkat kepuasan yang tidak sama atau ada
perbedaan. e.
Ditinjau dari dimensi empati, dari hasil perhitungan chi square diketahui
2
χ
hitung 22,081
2
χ
table 15,507 yang berarti Ha diterima atau ada perbedaan tingkat kepuasan pasien rawat inap
menurut tingkat pendidikan. Dalam penilaian menggunakan perhitungan IKP ditunjukkan bahwa dimensi empati berada pada
kategori yang tinggi, berati dimensi empati sudah sesuai, sehingga setiap individu atau pasien merasa diberi perhatian secara personal
atau individu oleh dokter dan perawat.Hal ini diduga karena pasien merasa mendapat perhatian khusus dari dokter, perawat dan petugas
medis yang memperhatikan keluhan pasien dan keluarga. Mengingat
92
hal demikian maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi tingkat kepuasan pasien yang sama atau ada perbedaan.
Dengan kata lain setiap pasien rawat inap dari berbagi tingkat pendidikan baik tinggi maupun rendah mempunyai tingkat kepuasan
yang tidak sama atau ada perbedaan. Hal lain yang menyebabkan para pasien rawat inap mempunyai
penilaian yang sama walaupun golongan pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan mereka berbeda-beda sehingga analisis
chi square diatas menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kepuasan antara golongan pekerjaan, tingkat pendapatan, dan tingkat
pendidikan adalah karena keterbatasan pengetahuan para pasien rawat inap tentang penyembahan dan penangan penyakit. Adanya
keterbatasan pengetahuan tersebut, mereka mempercayakan dirinya untuk sembuh pada tenaga medis. Mereka yakin akan memperoleh
pemeriksaan dari dokter dan perawat untuk mengetahui, mengobati penyakit dan merawat dirinya agar sembuh.
93
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan penelitian, kemudian dari hasil penelitian tersebut dilakukan perhitungan, pengolahan dan pembahasan, maka peneliti dapat
menarik kesimpulan terhadap hasil penelitian. Secara keseluruhan kualitas pelayanan kesehatan Rumah Sakit Panembahan Senopati Kabupaten Bantul
sudah baik, akan tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: a.
Ditinjau dari dari hasil perhitungan chi square total diketahui
2
χ
hitung 72,385
2
χ
table 23,685 dengan probabilitas 0.000, perolehan probabilitas kurang dari 0,05 yang menandakan koefisien
2
χ
signifikan, ini berarti bahwa Ha diterima dan ada perbedaan tingkat kepuasa pasien
rawat inap menurut jenis pekerjaan.pada df = 14 b.
Ditinjau dari dari hasil perhitungan chi square total diketahui
2
χ
hitung 45,047
2
χ
table 15,507 dengan probabilitas 0.000, perolehan probabilitas kurang dari 0,05 yang menandakan koefisien
2
χ
signifikan, ini berarti bahwa Ha diterima dan ada perbedaan tingkat kepuasa pasien
rawat inap menurut tingkat pendidikan.pada df = 8
93