Mutu Pelayanan Kesehatan TINJAUAN PUSTAKA

13 1 Kemampuan dokterbidan dan perawat untuk bersikap simpatik dan sanggup menenangkan pasien setiap ada masalah. 2 Kemampuan dokterbidan dan perawat untuk cepat tanggap menyelesaikan keluhan yang disampaikan pasien. 3 Tindakan cepat pada saat pasien membutuhkan walaupun sibuk. d. Keyakinan Keyakinan adalah kemampuan untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan serta pengetahuan dan kesopanan karyawan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien rawat inap : 1 Jaminan kepercayaan terhadap pelayanan kesehatan 2 Jaminan keamanan 3 Pelayanan yang ramah dan sopan 4 Pengetahuan dan kemampuan paramedic dalam mendiagnosa penyakit e. Empati Empati adalah syarat untuk peduli, memberi perhatian pribadi bagi pelanggan. Faktor-faktor yang memperanguhi kepuasan pasien rawat inap: 1 Perhatian secara khusus kepada pasien 2 Perhatian terhadap keluhan pasien dan keluarga

D. Mutu Pelayanan Kesehatan

Unsur terpenting adalah dalam suatu kerangka penilaian mutu pelayanan medis ialah mendefinisikan mutu yang menjadi tujuan akhir dan tujuan utama. 14 Ada beberapa ahli yang memberikan definisi mutu pelayanan medis. Payne mendefinisikan mutu pelayanan medis sebagai berikut: Lumenta Benyamin, 1989 Mutu pelayanan medis adalah tingkat kecermelangan yang dihasilkan dan dicatat dalam proses pemeriksaan pasien sehingga memperoleh diagnosis dan pelaksanaan proses pengobatan. Demi mempertahankan atau meningkatkan mutu pelayanan medis yang selalu dipertimbangkan, ditinjau, ditaksir, dan dinilai. Semuanya perlu ditinjau dari berbagai segi, baik dari segi pelaksanaan profesional, segi penerimaan atau pemanfaatan pelayanan, segi organisasi pelayanan dan dari segi sosial budaya. Menurut Donalbedein, pendekatan pelayanan mutu medis dapat diidentifikasikan sebagai berikut: Lumenta Benyamin, 1989 a. Penilaian struktur, meliputi penaksiran terhadap lingkungan dan perlengkapan yang dipakai dalam pelaksanaan pelayanan juga meliputi penilaian terhadap pengorganisasian administrasi semua profesi kesehatan, termasuk pemilikan lembaga pelayanan yang berkaitan dengan sumber daya dan dana. b. Penilaian proses pelayanan, yaitu penaksiran terhadap kegiatan para dokter dan para profesi kesehatan lainya ketika melayani pasien. Kriteria yang sering digunakan ialah tingkat kesesuaian penanganan pasien dengan standar dan harapan biasanya berasal dari praktik yang dianggap ideal dan dapat diterima dan dirumuskan oleh para tokoh. Semuanya terletak pada pertimbangan dan penilaian profesional sehingga dapat dijadikan standar, rata-rata atau contoh pelayanan yang baik. 15 c. Penilaian hasil akhir, yaitu berkaitan dengan status kesehatan semua penduduk dan pemuasan semua pihak yang berkaitan dengan pelayanan medis. Perkembangan dan penaksiran ini memberi bukti terahkir bahwa pelayanan itu baik, buruk atau tidak dinilai. Mutu pelayana suatu rumah sakit adalah produk akhir dari interaksi dan ketergantungan yang rumit antar berbagai komponen atau aspek rumah sakit sebagai suatu sistem. Di rumah sakit upaya peningkatan mutu pelayanan adalah kegiatan yang bertujuan memberikan asuhan atau pelayanan sebaik-baiknya kepada pasien. Secara khusus yaitu tercapai peningkatan mutu pelayanan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu sesuai dengan kebutuhan pasien dan pemanfaatan tegnologi tepat guna, hasil penelitian dan pengembangan pelayanan kesehatan 1. Dimesi Mutu Delapan dimensi Mutu : 1 Penampilan performance, suatu karakter utama hasil produk 2 Gambaran atau keistimewaan features 3 Ketahanan reliability 4 Kesesuaian conformance 5 Lama bertahan durability 6 Kemampuan pelayanan serviceability 7 Estetika Asthetics 8 Mutu yang dirasakan perceived quality 16 2. Mutu Pelayanan Kesehatan a. Pandangan Pasien terhadap Mutu Pandangan pasien terhadap Mutu Klinik, yaitu : 1. Dokter terlatih dengan baik 2. Melihat dokter yang sama setiap visite 3. Perhatian pribadi dokter terhadap pasien 4. Privacy dalam diskusi penyakit 5. Ongkos klinik terbuka 6. Waktu tunggu dokter yang singkat 7. Informasi dari dokter 8. Ruang istirahat yang baik 9. Staf yang menyenangkan 10. Ruang tunggu yang nyaman b. Pandangan Provider terhadap Mutu Pandangan provider terhadap Mutu Klinik, yaitu : 1. Perilaku seseorang terhadap pasien, dokter dsb 2. Koordinasi antar peran masing-masing, interdepartemen 3. Jumlah kontak dengan pasien 4. Kepuasan pasien dan hal-hal yang menyenangkan 5. Keterampilan medis dan fisilitas 6. Fasilitas fisik 7. Kelangsungan perawatan, dokter yang sama visite pasien berikutnya 17 8. Follow-up, seperti janji pasien kembali 9. Penyukuhan pasien dan pemahamannya 10. Hubungan pasien staf 11. Sistem pencatatan 12. Penekanan riset 13. Hubungan antar staf Beberapa Definisi Profesional tentang mutu Pelayanan Kesehatan, antara lain : ฀ Mutu Pelayanan Kesehatan adalah penampilan yang pantas dan sesuai yang berhubungan dengan standar-standar dari suatu intervensi yang diketahui aman, yang dapat memberikan hasil kepada masyarakat yang bersangkutan dan yang telah mempunyai kemampua untuk menghasilkan dampat pada kematian, kesakitan, ketidakmampuan dan kekurangan gizi Milton I Roemer dan C Montoya Aguilar, WHO, 1988. ฀ Mutu adalah suatu sifat yang dimiliki dan merupakan suatu keputusan terhadap unit pelayanan tertentu dan bahwa pelayanan dibagi ke dalam paling sedikit dua bagian : teknik dan interpersonal Avedis Donabedian, 1980. 3. Pelayanan Medis yang Baik: 1. Pelayanan medis yang baik adalah praktek kedokteran pengobatan yang rasional yang berdasarkan ilmu pengetahuan. 2. Pelayanan medis yan baik, menekankan pencegahan 3. Pelayanan medis yang baik, memerlukan kerjasama yang cerdik intilligent antara pasien yang awam dan para praktisi yang ilmiah medis 18 4. Pelayanan medis yang baik, memerlukan individu seutuhnya 5. Pelayanan medis yang baik, mempertahankan hubungan pribadi yang akrab dan berkesinambungan antara dokter dan pasien 6. Pelayanan medis yang baik dikoordinasikan dengan pekerjaan kesejahteraan sosial 7. Pelayanan kesehatan yang baik, mengkordinasikan semua jenis pelayanan kesehatan 8. Pelayanan medis yang baik termasuk pelaksanaan semua pelayanan yang diperlukan dari ilmu kedokteran modern sesuai dengan kebutuhan semua orang.

E. Status Sosial Ekonomi

Dokumen yang terkait

Pendapat Pasien Rawat Jalan Peserta Bpjs Kesehatan Terhadap Pelayanan Kefarmasian Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Pirngadi Medan Tahun 2014

3 64 78

Gambaran Perilaku Petugas Rawat Inap Dalam Pelaksanaan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) Di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2012

3 93 99

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Peserta Askes Sosial di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan

4 72 179

Pengaruh Pelayanan Makanan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang

11 102 140

Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap RSUD Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara

20 143 116

Persepsi Pasien JAMKESMAS Terhadap Kepuasan Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Gunungsitoli Kabupaten Nias Tahun 2010

3 55 96

Pengaruh Mutu Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura Tahun 2015

3 53 131

Analisis kepuasan pasien rawat inap terhadap kualitas pelayanan kesehatan ditinjau dari status sosial ekonomi : studi kasus Rumah Sakit Panti Baktiningsih Klepu.

0 1 172

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS KESEHATAN DI INSTALASI RAWAT INAP KELAS III RUMAH SAKIT UMUM PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

0 2 9

ANALISIS KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI Studi Kasus Rumah Sakit Daerah Panembahan Senopati Kabupaten Bantul SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pe

0 0 188