Model Persamaan Diferensial Parsial

62

B. Model Persamaan Diferensial Parsial

Untuk suatu bagian dari jalan, percobaan dapat digunakan untuk menganalisa ketergantungan kepadatan terhadap kecepatan. Jika kita mengasumsikan bahwa kecepatan pengendara diketahui dengan fungsi , ditentukan dengan , maka konservasi pada mobil persamaan 2.5.8 menjadi Ini adalah persamaan diferensial parsial dengan satu variabel yang tidak diketahui. Andaikan ada aliran kepadatan awal yang tidak konstan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3-3. Gambar 3-3 Gerakan mobil dengan kecepatan yang berbeda diambil dari buku Richard Haberman Mathematical models hal 298 Mobil lain akan bergerak dengan kecepatan yang berbeda. Jadi kepadatan akan berubah segera dan di bawah asumsi kita, pengendara akan segera menyesuaikan kecepatan mereka. Proses ini akan berlanjut. Jika kita tertarik dengan kepadatan mobil pada waktu berikutnya, kita „hanya‟ perlu untuk menyelesaikan persamaan diferensial parsial. 63 Masalah lalu lintas telah diformulasikan dalam kondisi suatu persamaan diferensial parsial, persamaan 3.2.1, atau Karena , dapat dianggap sebagai suatu fungsi dari saja. Persamaan terakhir ini lebih mudah digunakan karena aturan rantai Dan jadi 3.2.3 Satu kondisi yang cocok dalam urusan untuk menyelesaikan persamaan diferensial parsial yang tunggal adalah kondisi awal. Dengan suatu urutan th persamaan diferensial umum, kondisi awal diperlukan. Banyaknya kondisi bersesuaian sama untuk persamaan diferensial parsial. Jadi untuk persamaan 3.2.3 hanya satu kondisi awal yang diperlukan karena persamaan diferensial parsial hanya mengandung satu kali turunan. Tetapi, ada beberapa perbedaan utama antara persamaan diferensial biasa dan parsial yang disebabkan oleh tambahan variabel independen. Untuk mengilustrasikan perbedaan ini, mari kita perhatikan tiga persamaan diferensial parsial yang sangat sederhana ini: 1 64 2 3 Ini disebut persamaan diferensial parsial karena diasumsikan bergantung pada dan . Jika hanya bergantung pada , maka dua persamaan yang pertama akan menjadi persamaan diferensial biasa, penyelesaian umumnya menjadi: 1 2 Untuk mempunyai penyelesaian tunggal, satu kondisi awal diperlukan, sebagai contoh, jika , maka 1 2 Tetapi, sekarang kita asumsikan bahwa bergantung pada dan . Pada 1, ⁄ . Turunan parsialnya berarti menjaga agar tetap. Jadi jika dijaga tetap, tidak berubah terhadap . Dengan mengintegralkan, adalah konstan untuk setiap tetap. Sembarang konstan sekarang bergantung pada dalam cara yang sembarangan. Karenanya konstannya adalah fungsi sembarang dari . Dalam integral bilangan konstan sembarang secara umum menjadi fungsi sembarang ketika integralnya adalah turunan parsial. 65 Jadi adalah penyelesaian umum dari ⁄ , di mana adalah sembarang fungsi dari . Untuk memeriksa, disubstitusikan ke dalam persamaan diferensial parsial, ⁄ , di mana kita secara cepat dapat memastikan bahwa adalah penyelesaiannya. Untuk menentukan fungsi sembarang, satu kondisi awal diperlukan. Kondisi awalnya adalah nilai awal dari , kepadatan lalu lintas awal . Dapatkah persamaan diferensial parsial diselesaikan untuk sembarang kondisi awal, untuk diresepkan, ? Dapatkah fungsi sembarang, , ditentukan dengan ? Dalam kasus ini cukup sederhana seperti . Jadi Menyelesaikan persamaan diferensial parsial dan juga kondisi awal. Kita sekarang memperhatikan contoh 2, Kita akan meyakini kondisi awal . Persamaan diferensial parsial dapat diintegralkan kembali untuk setiap tetap menjadi Seperti sebelumnya, konstan dapat bergantung pada x secara sembarangan. Oleh karena itu 66 Kondisi awalnya memenuhi jika , dan oleh karena itu penyelesaian dari masalah 2 memenuhi kondisi awal yang diberikan adalah [ ] Sebagai contoh 3, Menjaga tetap menghasilkan penyelesaian dari persamaan diferensial biasa, Untuk nilai lain dari , konstannya dapat bervariasi, dan oleh karena itu penyelesaian dari persamaan diferensial parsialnya adalah . Kondisi awal, , dipenuhi jika , hasil dari pernyelesaian masalah nilai awal, Dalam ringkasan kita telah mampu untuk menyelesaikan persamaan diferensial parsial dalam suatu kasus di mana mereka dapat diintegralkan. Sembarang konstan yang muncul digantikan dengan fungsi sembarang dari variabel bebas lainnya. 67

C. Interpretasi mengenai gelombang lalu lintas