Hubungan Linear Kecepatan dan Kepadatan

93

G. Hubungan Linear Kecepatan dan Kepadatan

Dengan tujuan untuk mengilustrasikan metode karakteristik seperti yang berlaku pada masalah lalu lintas, untuk alasan edukasi kita akan memilih hubungan sederhana antara kecepatan dan kepadatan. Diharapkan cukup memberi wawasan secara kualitatif dari kurva yang sederhana untuk menemukan kesalahan secara kuantitatif karena tidak menggunakan kurva kecepatan dan kepadatan yang sudah diteliti. Jika hubungan kecepatan dan kepadatan diasumsikan linear, maka 3.7.1 Yang mana digambarkan pada Gambar 3-21. Hal ini memiliki empat sifat: 94 Gambar 3-21 Kurva linear kecepatan kepadatan diambil dari buku Richard Haberman Mathematical Models hal 332 Pada kasus ini aliran lalu lintas dapat dengan mudah dihitung, 3.7.2 Hasilnya adalah diagram fundamental parabola dari lalu lintas jalan, yang digambarkan dalam gambar 3-21. Kecepatan gelombang kepadatannya, 3.7.3 Hasilnya keduanya gelombang kecepatan positif dan negatif. Gelombang kecepatan berkurang dengan meningkatnya kepadatan sebagai contoh, . Aliran maksimum terjadi ketika gelombang kepadatannya stasioner kecepatan gelombang kepadatan sama dengan nol. Untuk kurva linear kecepatan-kepadatan ini, kepadatan pada saat aliran lalu lintas dimaksimalkan adalah tepat satu setengah kepadatan maksimum, , dan kecepatannya sama dengan satu 95 setengah kecepatan maksimum, Jadi aliran lalu lintas maksimumnya adalah Gambar 3-22 Hubungan parabola aliran kepadatan diambil dari buku Richard Haberman Mathematical Models hal 332 Seperempat dari aliran lalu lintasyang akan terjadi jika lalu lintas bumper to bumper bergerak dengan kecepatan maksimum. Mari kita andaikan bahwa kecepatan adalah kecepatan yang diberikan pada persamaan 3.7.1. Kita akan menyelesaikan kepadatan lalu lintas setelah lalu lintas dimulai dari lampu merah. Kita akan memperhatikan kepadatan awal seperti sebelumnya, { Kecepatan gelombang kepadatan yang sesuai terhadap dan mudah untuk dihitung. Dari persamaan 3.7.3, seperti sebelumnya,dan . Jadi karakteristik sepanjang dan 96 dapat digambarkan dalam diagram ruang waktu, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3-21. Kita akan menghitung secara eksplisit kepadaan dalam daerah fanlike, . Karakteristiknya diberikan dengan Karena mereka mulai dari pada . Untuk hubungan linear kecepatan dan kepadatan, kecepatan gelombang kepadatan diberikan dengan persamaan 3.7.3 dan Penyelesaian untuk adalah Gambar 3-23 Diagram ruang waktu untuk masalah lalu lintas diambil dari buku Richard Haberman Mathematical Models hal 333 Untuk waktu yang tetap, kepadatan secara linear bergantung pada pada daerah karakteristik fanlike. Perhatikan pada , , kepadatan bersesuaian terhadap aliran maksimum. Mari kita gambarkan dalam Gambar 3-24 97 kepadatan pada dan pada waktu yang berikutnya menggunakan posisi yang diketahui dari batas-batas kepadatan lalu lintas maksimum dan minimum. Hal ini akan menunjukkan kepadatan dari mobil menyebar keluar. Gambar 3-24 Kepadatan lalu lintas: sebelum dan sesudah lampu menjadi hijau diambil dari buku Richard Haberman Mathematical Models hal 334 Hasilnya dapat dilihat dengan cara yang berbeda. Kita telah menunjukkan kepadatan tetap memiliki pergerakan yang sama pada kecepatan gelombang kepadatan yang diberikan dari persamaan 3.7.3. Mari kita mengikuti pengamat yang tetap pada kepadatan konstan , , , , dan , yang ditandai dengan • pada diagram dalam Gambar 3-23 yang menampilkan kepadatan awal. Setiap pengamat bergerak dengan kecepatan konstan yang berbeda. Setelah beberapa waktu, Gambar 3-24 menunjukkan bahwa linear bergantung pada kecepatan gelombang pada kepadatan persamaan 3.7.3 yaitu kepadatan linear seperti yang sebelumnya telah digambarkan pada 3-24. 98 Gambar 3-25 dan 3-26 Perbedaan kecepatan gelombang kepadatan lalu lintas diambil dari buku Richard Haberman Mathematical Models hal 334 Mari kita menghitung pergerakan dari mobil secara individu yang dimulai pada jarak di belakang lampu, yaitu pada . Kecepatan dari mobil yang diberikan oleh medan kecepatan Mobil tetap pada tempatnya hingga gelombang datang, menyebarkan informasi dari perubahan pada lampu, mencapai mobil, seperti yang digambarkan pada Gambar 3-27. Sesudah itu, , mobil bergerak pada kecepatan yang diberikan dalam daerah fan like, . 99 Gambar 3-27 jalur mobil ketika mobil tidak bergerak diambil dari buku Richard Haberman Mathematical Models hal 335 Ketika mobil di belakang lampu mulai bergerak, kecepatan awalnya adalah nol dan perlahan-lahan meningkat. Karena kepadatan ditentukan dari persamaan 3.7.4, itu menunjukkan bahwa kecepatan mobil bergantung pada posisi dan waktunya: 3.7.5 Untuk menentukan lintasan dari tiap mobil sebagai contoh posisi sebagai fungsi dari waktu , penyelesaian dari persamaan 3.7.5, persamaan diferensial biasa linear tak homogen tingkat satu, pasti didapatkan yang memenuhi kondisi awal 3.7.6 Ini dapat diselesaikan dengan banyak cara. Satu metode adalah dengan memperhatikan persamaan ini, 100 adalah persamaan equidimensional tak homogen. Metode untuk menyelesaikan persamaan ini adalah sama dengan metode yang digunakan untuk persamaan equidimensional tingkat dua. Penyelesaian homogennya adalah Ini memiliki penyelesaian dari bentuk . Di mana B adalah sembarang konstan penyelesaian ini didapat dari teknik equdimensional, , atau dengan pemisahan variable. Penyelesaian tertentu proporsional terhadap jika sisi kanannya proporsional terhadap . Jadi Adalah penyelesaian tertentu jika dengan substitusi Oleh karena itu koefisien yang tidak dapat ditentukan adalah . Karenanya penyelesaian umumnya adalah Kondisi awal, persamaan 3.7.6, menentukan B dan jadi Maka posisi dari mobil ini ditentukan, 101 3.7.7 Kecepatan dari mobil adalah 3.7.8 Dari persamaan 3.7.6 mobil mulai berjalan dengan kecepatan awal nol; yang kemudian perlahan-lahan semakin cepat. Kecepatannya selalu kurang dari . Untuk t yang sangat besar, mobil mendekati kecepatan maksimum; dari seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3-28. Berapa lama yang dibutuhkan mobil untuk benar-benar melalui lampu lalu lintas? Kapan mobil itu berada pada ? dari persamaan 3.7.7, or . Jadi, Ini 4 kali lebih panjang dari pada jika mobil dapat bergerak dengan kecepatan maksimal secara langsung. Pada kecepatan berapa mobil akan melalui lampu lalu lintas? Kita tidak perlu melakukan penghitungan apapun pada lampu yang aliran lalu lintasnya maksimum, yang mana telah kita tunjukkan terjadi ketika kecepatannya dari kecepatan maksimum, . Persamaan 3.7.8 sesuai dengan hasil tersebut. 102 Gambar 3-28 jalur mobil yang menambah kecepatan melalui lampu lalu lintas diambil dari buku Richard Haberman Mathematical Models hal 337 Jika lampu lalu lintas tetap hijau hingga waktu , berapa banyak mobil yang akan melalui lampu lalu lintas? Kita telah menentukan bahwa mobil akan mulai pada Melalui lampu lalu lintas pada . Jadi pada waktu , sebuah mobil mulai dari akan berada pada lampu lalu lintas. Banyaknya mobil yang berada dalam jarak adalah . Hasil ini dapat diperoleh dengan cara yang sederhana. Kita tahu bahwa aliran pada lampu lalu lintas, banyaknya mobil yang lewat tiap jam adalah . Jadi dalam waktu , mobil telah lewat Untuk lampu yang menyala selama satu menit, menggunakan dan ., banyaknya mobil adalah Teknik grafik yang berdasarkan pada kurva aliran kepadatan juga bisa digunakan untuk menentukan kepadatan lalu lintas sesudah lalu lintas berubah 103 menjadi hijau. Sepanjang karakteristik, kepadatannya adalah konstan. Karena kecepatan mobil hanya bergantung pada kepadatan, maka juga konstan sepanjang karakteristik. Jadi karakteristik itu isokline untuk persamaan diferensial, menentukan pergerakan dari mobil secara individual. Menggunakan diagram seperti kemiringan yang dihitung dalam unit dari medan kecepatan seperti pada Gambar 3-27. Gambar 3-29 mengikuti diagram fundamental lalu lintas jalan yang ditunjukkan pada Gambar 3-30. Untuk menentukan jalur mobil, garis horizontal kecil menunjukkan tidak ada pergerakan digambarkan di manapun Sebagai penambahan, sebagai contoh, kita catat bahwa , kepadatan bersesuaian dengan kapasitas dari jalan, dan kecepatan mobil yang ditandai dengan titik garis lurus pada diagram fundamental dari lalu lintas jalan. Kemiringan ini juga ditandai di manapun kepadatan memiliki nilai tersebut., seperti yang digambarkan pada Gambar 3-31. Dengan menghubungkan garis lurus, jalur mobil dapat diperkirakan untuk masalah ini, begitu juga untuk penyelesaian analitik yang tidak mungkin 104 Gambar 3-29 Gambar 3-30 Gambar 3-31 Gambar 3-29, 3-30 dan 3-31 jalur mobil: sketsa grafik diambil dari buku Richard Haberman Mathematical Models hal 338 105

H. Sebuah Contoh Kepadatan Awal yang Bervariasi