Persamaan Cauchy-Euler LANDASAN TEORI

16 Karena adalah fungsi sembarang dari , persamaan 2.1.18 adalah penyelesaian umum dari persamaan diferensial parsial 2.1.13. Metode karakteristik dapat digunakan untuk menentukan penyelesaian umum dengan cara yang berbeda. Sembarang konstan yang menyelesaikan persamaan diferensial biasa adalah fungsi sembarang untuk satu sama lain. Dengan cara ini, dalam persamaan 2.1.17 adalah fungsi sembarang dari , dan kita mendapatkan langsung dari persamaan 2.1.17 penyelesaian umum dari persamaan diferensial parsial : 2.1.19 di mana adalah fungsi sembarang dari . Masalah nilai awal sekarang dapat diselesaikan dari penyelesaian umum 2.1.19.

B. Persamaan Cauchy-Euler

Titik biasa adalah suatu titik dalam suatu domain di mana fungsi variabel kompleks yang diberikan analitik. Nilai disebut titik singular regular dari persamaan diferensial biasa 2.2.1 Jika dan mempunyai deret Taylor yang konvergen di sekitar . Sebagai contoh dan dapat ditulis sebagai deret pangkat dalam : 17 dengan dan konstan, dan maka bukan merupakan faktor persekutuan dari koefisien. Sembarang titik yang bukan merupakan titik biasa dan bukan titik singular regular disebut sebagai titik singular irregular. Di sini, kita hanya akan mempertimbangkan persamaan diferensial biasa yang paling sederhana dengan titik singular regular pada . Persamaan diferensial biasa ini disebut persamaan Cauchy-Euler, dan memiliki bentuk 2.2.2 dengan dan konstan. Catat bahwa 2.2.1 tereduksi menjadi persamaan Cauchy Euler ketika kita hanya memandang suku terdepan dalam ekspansi deret Taylor dari fungsi dan . Ansatz yang tepat untuk 2.2.2 adalah , ketika dan ketika , dengan konstan. Sesudah substitusi menjadi 2.2.2, kita mendapatkan untuk positif dan negatif | | | | | | Dan kita meneliti bahwa ansatz kita mengalami kanselasi dari | | . Kita mendapat persamaan kuadrat berikut untuk : 2.2.3 18 yang mana bisa diselesaikan dengan rumus kuadratik. Kemudian tiga kasus langsung muncul: i akar real yang berbeda, ii akar kompleks, iii akar berulang. Pembaca biasanya sudah terbiasa menemui situasi yang sama ketika menyelesaikan persamaan diferensial biasa homogen linear orde kedua dengan koefisien konstan. Sesungguhnya, ini memungkinkan untuk langsung membentuk persamaan Cauchy-Euler menjadi persamaan dengan koefisien konstan. Ide untuk mengubah variabel adalah aturan pangkat ansatz menjadi suatu eksponen ansatz. Untuk , jika kita memisalkan dan , maka ansatz menjadi ansatz Y , tepat jika memenuhi koefisien konstan persamaan diferensial biasa. Jika , maka perubahan yang tepat adalah . Karena kita hanya perlu mempertimbangkan dan kemudian menggeneralisasi hasil kita dengan mengganti di mana-mana dengan nilai mutlaknya. Kita kemudian merubah persamaan diferensial 2.2.2 untuk menjadi persamaan diferensial untuk , menggunakan , atau ekuivalen, . Dengan menggunakan aturan rantai, 19 Jadi secara simbolik, Turunan keduanya menjadi Atas substitusi dari turunan dari ke dalam 2.2.2, dan menggunakan , kita mendapatkan Seperti yang diperkirakan, persamaan diferensial biasa untuk memiliki koefisien konstan, dan dengan , persamaan karakteristik untuk diberikan dengan 2.2.3. Akar Real yang Berbeda Kasus paling sederhana tidak memerlukan perubahan. Jika , maka dengan akar real dari 2.2.3, penyelesaian umumnya adalah | | | | 20 Akar Kompleks Jika , kita dapat menulis akar kompleks dari 2.2.3 sebagai Ingat kembali penyelesaian umum untuk diberikan dengan Dan atas perubahan, dan mengganti dengan | |, | | | | | | Akar Berulang Jika , ada satu akar real dari persamaan 2.2.3. Penyelesaian umumnya untuk adalah Hasilnya | | | | Kita sekarang memberikan contoh ilustrasi ketiga kasus ini. Contoh 3: Selesaikan untuk Dengan kondisi dua titik batas dan . Karena , kita mencoba dan mendapatkan persamaan karakteristik 21 Karena persamaan karakteristik mempunyai dua akar real, penyelesaian umumnya diberikan dengan Kita sekarang menjumpai kondisi dua titik batas untuk pertama kalinya, yang mana dapat digunakan untuk menentukan koefisien dan . Karena , kita harus mempunyai . Diterapkan pada kondisi yang ada , kita mendapatkan penyelesaian tunggal √ Perhatikan bahwa disebut titik singular dari persamaan diferensial biasa karena penyelesaian umumnya adalah singular pada ketika . Kondisi batas kita menyebabkan adalah berhingga pada menghilangkan penyelesaian singular. Namun, tetap singular pada . Inilah mengapa kita menggunakan kondisi dua titik batas dari pada menentukan nilai dari . Contoh 4: Temukan penyelesaian umum dari dengan kondisi dua titik batas dan √ . Dengan ansatz , kita mendapatkan 22 Sehingga . Oleh karena itu, dengan kita mempunyai , dan penyelesaian umum untuk adalah Kondisi batas yang pertama hasilnya . Kondisi batas yang kedua √ hasilnya . Contoh 5: Temukan penyelesaian umum dari dengan kondisi dua titik batas dan . Dengan ansatz , kita mendapatkan Jadi ada akar yang berulang . Dengan , kita mempunyai , sehingga penyelesaian umumnya adalah Kondisi batas pertama hasilnya . Kondisi batas keduanya hasilnya . Penyelesaiannya adalah 23

C. Kecepatan Individu Dan Medan Kecepatan