Steady State Car following model

56

BAB III MODEL-MODEL ALIRAN LALU LINTAS

A. Steady State Car following model

Pada bagian ini kita akan menunjukkan suatu metode untuk menentukan hubungan kecepatan dan kepadatan. Untuk menjelaskan kurva kecepatan kepadatan, kita dapat menganalisa secara hati-hati mengenai cara pengendara dalam membuat pilihan saat berkendara. Model matematika yang diberikan di sini berasal dari hasil beberapa penelitian untuk membangun model tersebut. Perhatikan mobil ke pada suatu jalan, Seperti sebelumnya, kita mengasumsikan mobil tidak dapat saling mendahului. Kita mendalilkan bahwa suatu gerakan mobil hanya bergantung pada mobil yang ada di depannya. Teori ini disebut car following model. Dalam model yang sangat sederhana ini, kita mengasumsikan bahwa akselerasi mobil proporsional dengan kecepatan yang bersangkutan, 3.1.1 Jika mobil berikut akan lebih cepat dari mobil sebelumnya, maka mobil berikut akan melambat jadi . Semakin besar kecepatan relatifnya, maka semakin besar pula mobil belakangnya mempercepat atau memperlambat. Parameter mengukur kesensitifan dua mobil yang berinteraksi. Tetapi, persamaan 3.1.1 menunjukkan bahwa percepatan atau perlambatan terjadi secara tiba-tiba. Mari 57 kita memberi beberapa waktu penundaan sebelum pengendara bereaksi untuk mengubah kecepatan relatif. Proses ini dimodelkan dengan menspesifikasikan percepatan pada beberapa waktu sesudahnya, . 3.1.2 Di mana adalah waktu bereaksi. Secara matematik, persamaan ini menampilkan suatu sistem dari persamaan diferensial biasa dengan suatu penundaan, yang disebut sistem persamaan diferensial penundaan. Mengintegralkan persamaan 3.1.2, yakni Sebuah persamaan yang menghubungkan kecepatan dari mobil pada suatu waktu dengan jarak antar mobil. Bayangkan suatu situasi steady state di mana semua mobil terpisah jarak dan bergerak pada kecepatan yang sama. Jadi Dan Karena 3.1.3 58 Adalah definisi yang beralasan dari kepadatan lalu lintas, diperoleh hubungan antara kepadatan dan kecepatan. Kita memilih bilangan konstan , yang mana pada kepadatan maksimum . dengan kata lain, Dengan cara ini hubungan antara kepadatan dan kecepatan dapat diturunkan, 3.1.4 Gambar 3-1 Situasi steady state, hubungan kecepatan dan kepadatan diambil dari buku Richard Haberman Mathematical models hal 294 Bagaimana ini dapat dibandingkan dengan pengamatan mengenai hubungan kecepatan dan kepadatan? Persamaan 3.1.4 muncul secara untuk kepadatan yang 59 besar, sebagai contoh, mendekati . Tetapi ini memprediksikan kecepatan tak berhingga pada kepadatan nol. Kita dapat mengeliminasi masalah ini, dengan memperhatikan bahwa model ini tidak cocok untuk kepadatan kecil karena alasan berikut. Pada kepadatan kecil, perubahan kecepatan dari mobil tidak ada karena mobil di depannya. Namun itu lebih seperti pengaruh batas kecepatan dari mobil dan percepatan pada kepadatan yang kecil. Jadi kita dapat berhipotesis bahwa persamaan 3.1.4 valid hanya untuk kepadatan yang besar. Untuk kepadatan yang kecil, mungkin hanya terbatas dengan batas kecepatan, . Jadi { Kita memilih kepadatan kritis seperti kecepatan kepadatan dari fungsi kontinu, seperti yang ditunjukkan dalam Gambar. Aliran jadi { 60 Gambar 3-2 Situasi steady state diambil dari buku Richard Haberman Mathematical models hal 295 Bayangkan dua pengendara yang keduanya mengendarai dengan kecepatan km.p.h lebih cepat dari mobil yang ada di depannya, yang satu meter di belakang tetapi yang lain hanya 8 meter di belakangnya. Kita tahu bahwa pengendara akan mengalami perlambatan yang berbeda-beda. Percepatan dan perlambatan seorang pengendara juga bergantung pada jarak dengan mobil sebelumnya. Semakin dekat pengendara, semakin sering pengendara akan merespon lebih kuat untuk memperhatikan kecepatan relatif. Cara paling sederhana untuk model ini adalah dengan menginverskan proporsional dari sensitifitas pada jarak Jadi model car following yang direvisi adalah 3.1.5 Model car following ini tidak linear, yang berlawanan dengan persamaan 3.1.2 yang linear. 61 Persamaan ini dapat diintegralkan menjadi | | Mari kita memperhatikan situasi steady state, dalam kasus Sekali lagi konstan integrasi dipilih yang kepadatan maksimum, kecepatannya adalah nol. Kesulitan saat dihindari dengan mengasumsikan bahwa untuk kepadatan rendah, . Konstan dipilih sehingga rumusnya akan sesuai dengan data yang diobservasi pada suatu jalan. Konstan memiliki interpretasi sederhana, kita akan menunjukkannya sekarang dengan kecepatan yang berhubungan dengan aliran maksimum: Berarti pada aliran lalu lintas maksimum terjadi pada , dalam kasus di mana kecepatan pada aliran maksimum adalah Banyak tipe lain yang sama dengan teori car following telah dirumuskan oleh peneliti lalu lintas. Mereka membantu untuk menjelaskan hubungan antara aksi individu dari pengendara tunggal dan kebiasaan pengendara secara keseluruhanyang ditunjukkan dengan cekungan kepadatan dan kecepatan. 62

B. Model Persamaan Diferensial Parsial