Karakteristik Membaca Kritis Kajian Teori

Berdasarkan beberapa pernyataan yang dikemukakan oleh beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa membaca kritis adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan penuh perhatian dan teliti untuk dapat memahami isi bacaan baik secara tersirat maupun tersurat, serta dapat menganalisis dan mengevaluasi isi bacaan tersebut.

2.2.2 Karakteristik Membaca Kritis

Membaca kritis pada dasarnya merupakan langkah lebih lanjut dari berpikir dan bersikap kritis. Seseorang dapat membaca kritis apabila ia dapat berpikir kritis. Adapun kemampuan berpikir dan bersikap kritis meliputi: a. Menginterpretasi secara kritis. b. Menganalisis secara kritis. c. Mengorganisasi secara kritis. d. Menilai secara kritis. e. Menerapkan konsep secara kritis Nurhadi, 1987: 143. Berpikir kritis merupakan sebuah proses yang terarah dan jelas digunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk, menganalisis pendapat, dan melakukan penelitian ilmiah. Berpikir kritis merupakan kemampuan untuk berpendapat dengan cara yang terorganisasi, kemampuan untuk mengevaluasi secara sistematis bobot pendapat pribadi dan orang lain Johnson, 2006:181. Berpikir kritis adalah sebuah proses terorganisasi yang memungkinkan siswa mengevaluasi bukti, pendapat, logika, dan bahasa yang mendasari penyataan orang lain. Tujuan berpikir kritis adalah untuk mencapai pemahaman yang mendalam, pemahaman mengungkapkan makna di balik suatu kejadian. Ada delapan langkah berpikir kritis menururt Johnson 2006. Kedelapan langkah tersebut adalah sebagai berikut. 1. Apa masalah, isu yang sedang dipertimbangkan? 2. Apa sudut pandangnya? 3. Apa alasan yang diajukan? 4. Apa ide-ide yang dibuat? 5. Apakah bahasanya jelas? 6. Apakah alasan didasarkan pada bukti yang meyakinkan? 7. Kesimpulan apa yang ditawarkan? 8. Apa pengaruh dari kesimpulan yang sudah ditawarkan? Berpikir kritis adalah aktivitas mental sistematis yang dilakukan orang-orang yang toleran dengan pikiran terbuka untuk memperluas pemahaman. Pemikir kritis meneliti dengan cermat proses berpikir mereka dan proses berpikir orang lain untuk mendapatkan pemahaman yang paling lengkap. Peningkatan kemampuan membaca kritis memerlukan beberapa pertanyaan kunci dari daftar penghafalan. Tiga pertanyaan kunci dari daftar penghafalan yaitu: a Apa? Memfokuskan perhatian pada isi bacaan. b Mengapa? Mengarahkan perhatian pada maksud si penulis. c Bagaimana? Memfokuskan pada laporan dan juga pertanyaan ini menghasilkan evaluasi terhadap materi bacaan Wainwright, 2007:47- 48. Berdasarkan beberapa pendapat di atas tentang membaca kritis, maka peneliti mengambil beberapa kesimpulan mengenai aspek yang termasuk dalam membaca kritis. Aspek aspek tersebut diambil karena relevan untuk kemampuan membaca kritis siswa tingkat SMA. Berdasarkan pernyataan tersebut maka aspek membaca kritis yaitu a dapat mengartikan kata-kata sukar, b menemukan ide pokok, c menjelaskan makna tersurat, d membuat kesimpulan, e membuat prediksi, serta f memberikan kritik atas bacaan yang dibaca. Mengartikan kata-kata sukar merupakan landasan awal seseorang berpikir kritis. Ketika ia menemui kesulitan dalam mengartikan kata sukar, ia akan mencari tahu apa arti kata tersebut. Apabila seseorang tidak mengetahui arti kata tersebut maka seseorang akan terhambat dalam melakukan kegiatan membaca untuk mengetahui isi bacaannya. Seseorang yang telah mengetahui arti dari kata yang dibacanya, ia membutuhkan kemampuannya untuk menjelaskan makna tersirat dan tersurat yang ada pada bacaan. Maksud yang ingin disampaikan oleh penulis ada yang tidak dituliskan secara langsung pada bacaan. Maksud yang ingin disampaikan pada bacaan diuraikan dalam pernyataan yang tersirat atau secara tidak langsung. Aspek kemampuan membaca kritis selanjutnya yang harus dikuasai adalah menemukan ide pokok, membuat kesimpulan isi bacaan, dan memprediksi isi bacaan. Isi suatu bacaan dapat diketahui dari beberapa ide pokok yang terdapat dalam bacaan. Beberapa ide pokok yang dapat ditemukan dalam bacaan dapat membantu seseorang dalam membuat kesimpulan dari bacaan. Aspek yang lebih ditekankan pada membaca kritis adalah kemampuan memberikan kritik, yaitu kritik berupa kelebihan dan kekurangan dari bacaan atau perbedaan dan persamaan dalam bacaan. Seseorang dapat dikatakan menguasai kemampuan membaca kritis apabila sudah dapat memenuhi aspek membaca kritis tersebut. 2.3 Metode Inkuiri 2.3.1 Kemunculan Metode Inkuiri