Tabel 4.4.2 Hasil Uji Normalitas Siklus I dan Siklus II
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
siklus1 siklus2
N 28
28 Normal Parameters
a
Mean 67.32
81.89 Std. Deviation
12.731 11.243
Most Extreme Differences Absolute
.162 .255
Positive .146
.162 Negative
-.162 -.255
Kolmogorov-Smirnov Z .856
1.347 Asymp. Sig. 2-tailed
.456 .053
Test distribution is Normal.
4.5 Uji T Berpasangan
4.5.1 Uji T Berpasangan untuk Prasiklus dan Siklus I
Uji t berpasangan dapat dilakukan apabila hasil uji normalitas normal. Berdasarkan hasil uji normalitas di atas, maka dapat dilakukan hasil uji t
berpasangan. Sudjono 2001: 264 menyatakan bahwa tes “t” atau “t” tes adalah salah satu tes statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis
nihil yang menyatakan bahwa di antara dua buah mean sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
a. Perumusan Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif
• H
o
Hipotesis Nol : nilai hasil tes siswa prasiklus lebih besar
atau sama dengan hasil tes siswa siklus I.
• H
і
Hipoteseis Alternatif : nilai hasil tes siswa prasiklus lebih kecil dari nilai hasil tes siswa siklus I.
b. Aturan Perumusan
Jika t hitung lebih besar dari t tabel dengan df= 27 dan alfa= 0,05, maka H
o
ditolak dan H
i
diterima. c.
Pengujian Data Penelitian Berikut ini akan dipaparkan langkah-langkah penghitungan data berdasarkan uji t
berdasarkan data pada lampiran. Data nilai siswa terdapat pada lampiran. Berdasarkan pengolahan data yang sudah didapat, diketahui bahwa jumlah selisih
kemampuan membaca kritis antara kondisi awal dan siklus I = 191 dan
banyaknya data adalah 28 siswa. Jumlah ∑
adalah 8.381. Di bawah ini merupakan hasil analisis penghitungan uji t dari data di atas. Menurut
Nurgiyantoro, 2009, rumus yang digunakan penghitungan uji t sebagai berikut ini.
t
hitung
√
S=
∑ –
∑
=
–
=
=
,
=
,
Type equation here.
=
√ 0,
=
16,13
t
hitung =
√
=
, ,
√
=
,
, ,
=
, ,
=
2,22
t tabel = 0,05 dengan df= 27 adalah 1,70 jadi t hitung t tabel yaitu 2,22 1,70
Berdasarkan hasil pengujian penghitungan uji t di atas, maka keputusannya adalah H
o
ditolak dan H
i
diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hasil nilai tes membaca kritis pada kondisi awal lebih kecil daripada hasil tes membaca
kritis pada siklus I. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes kemampuan membaca kritis pada kondisi awal dan siklus I.
Tabel 4.5.1 Hasil Uji T kemampuan Membaca Kritis Prasiklus dan Siklus I
Paired Samples Statistics
Mean N
Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 prasiklus 60.50
28 10.269
1.941 siklus1
67.32 28
12.731 2.406
Paired Samples Correlations
N Correlation
Sig. Pair 1
prasiklus siklus1 28
.021 .917
4.5.2 Uji T Berpasangan untuk Siklus I dan Siklus II