60
4.1.2 Pertanyaan Penelitian
4.1.2.1 Situasi Pembelajaran Matematika di Kelas
1. Potensi Masalah
Adapun potensi pada penelitian ini adalah terciptanya buku guru dan buku siswa yang dapat membantu guru dalam mengajarkan materi dengan kegiatan
yang bervariasi serta membantu siswa untuk memahami materi KPK dan FPB melalui kegiatan-kegiatan atau permainan yang dilakukan oleh siswa dengan
panduan buku siswa. Masalah pada penelitian ini adalah belum adanya buku khusus dalam
pembelajaran materi KPK dan FPB untuk guru dan siswa. Masalah ini diperoleh dari hasil wawancara dengan empat orang guru dan empat orang siswa kelas IV
SD wilayah Sleman timur dari sekolah yang berbeda. Wawancara pertama di laksanakan pada 20 Juli 2016 di SD N Deresan, wawancara kedua dilaksanakan
pada 23 Juli 2016 di SD Eksperimental Mangunan, wawancara ketiga dilaksanakan pada 25 Juli 2016 di SD Kanisius Sengkan, dan wawancara keempat
dilaksanakan pada 30 Juli 2016 di SD Kanisius Demangan Baru. Adapun hasil wawancara di keempat SD tersebut sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Wawancara Guru
NAMA SEKOLAH
KELAS ASPEK
PEMBELAJARAN KESULITAN
MATERI
SD Kanisius Demangan
Baru IV
Guru biasanya
menjelaskan materi
secara lisan kemudian menggunakan
cara- cara
cepat yang
dianggap dapat
Materi yang dianggap sulit adalah KPK dan
FPB. KPK dan FPB dianggap sulit karena
siswa sulit membedakan antara
kelipatan dan
61 mempermudah
pemahaman siswa.
Buku yang digunakan adalah
buku pengayaan
dari Kanisius dan buku
paket dari Kanisius. faktor.
SD Eksperimental
Mangunan IV
Guru biasanya
menjelaskan materi
secara lisan, tertulis dan permaianan.
Kesulitan dalam
pembelajaran Matematika adalah pada
materi KPK dan FPB karena
siswa sulit
membedakan antara
kelipatan dan faktor serta cara menghitungnya.
SD N Deresan
IV Guru
melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan buku yang sudah ada tetapi juga
memberikan pendalaman
materi tersendiri karena buku
yang ada
tidak mendalam materinya.
Guru kelas
IV mengatakan “apalagi
untuk saat ini buku guru kurikulum 2013
belum
turun, saya
kadang merasa
kesulitan karena saya mengajar
hanya menggunakan
buku siswa saja
”. Materi yang dianggap
sulit bagi siswa adalah KPK dan FPB. Dianggap
sulit karena siswa sulit membedakan
antara konsep KPK dan FPB.
SD Kanisius Sengkan
IV Guru
biasanya menjelaskan
materi secara lisan. Buku
yang digunakan
adalah buku
pengayaan dari
Kanisius dan buku paket dari Kanisius.
KPK dan
FPB merupakan materi yang
sulit diajarkan kepada siswa
karena logika
berpikir guru berbeda dengan anak.
62
Tabel 4.2 Hasil Wawancara Siswa
NAMA SEKOLAH KELAS
HASIL WAWANCARA
SD Kanisius Demangan Baru
IV Siswa sulit membedakan soal yang terkait
KPK dan FPB. SD
Eksperimental Mangunan
IV Siswa mengalami kesulitan membedakan
soal yang terkait KPK dan FPB. Siswa juga belum hafal perkalian.
SD N Deresan IV
Terkadang siswa masih sulit membedakan konsep KPK dan FPB, sehingga salah
dalam pengerjaannya. SD Kanisius Sengkan
IV Siswa sulit membedakan soal yang terkait
KPK dan FPB. Mereka masih beranggapan bahwa KPK diambil yang kecil dan FPB
diambil yang besar.
Berdasarkan hasil wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa guru belum menggunakan metode pembelajaran yang variatif sehingga siswa tidak terlibat
secara aktif dalam pembelajaran. Selain itu, guru juga belum menggunakan media yang mempermudah pemahaman siswa dalam memahami materi sehingga siswa
masih sering keliru antara konsep KPK dan FPB. Sehingga dibutuhkan buku khusus untuk guru dan siswa materi KPK dan FPB untuk kelas IV menggunakan
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia PMRI.
2. Instrumen analisis kebutuhan