Karakteristik Siswa SD Kajian Pustaka

21

2.1.4 Karakteristik Siswa SD

Menurut Nasution dalam Djamarah, 2011: 123 masa usia sekolah dasar merupakan masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia enam tahun hingga kira-kira sebelas atau dua belas tahun. Sesuai dengan teori penjelasan Piaget dalam Sumantri Syaodih, 2011: 15 anak usia antara 7-11 tahun berada pada tahap operasional konkret. Pada tahap ini, kemampuan berpikir logis muncul dan mereka dapat berpikir secara sistematis untuk mencapai pemecahan masalah yang konkret. Tahap operasi konkret dicirikan dengan perkembangan sistem pemikiran yang didasarkan pada aturan-aturan tertentu yang logis. Anak mengembangkan sistem pemikiran logis yang dapat diterapkan dalam memecahkan persoalan- persoalan yang dihadapi. Pemikiran anak dalam banyak hal sudah lebih teratur dan terarah karena sudah dapat berpikir serasi, klasifikasi dengan lebih baik, bahkan mengambil kesimpulan secara probabilistis. Namun, pemikiran yang logis dengan segala unsurnya masih terbatas diterapkan pada benda-benda konkret Suparno, 2001: 86. Menurut Abdulhak dan Darmawan 2013: 73-74, anak pada masa operasional konkret memiliki beberapa kemampuan kognitif yaitu; conservation, addition of classes dan multiplication of classes. Conservation pengekalan adalah kemampuan anak dalam memahami aspek-aspek kumulatif materi, seperti volume dan jumlah. Addition of classes penambahan golongan benda, yaitu kemampuan anak dalam memahami cara mengombinasikan benda-benda yang dianggap memiliki kelas yang rendah dan dihubungkan dengan kelas yang tinggi, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 selain itu kemampuan ini juga meliputi kecakapan memilah-milah benda-benda dari kelompok tinggi menjadi benda berkelas rendah. Multiplication of classes pelipat gandaan golongan benda, yaitu kemampuan yang melibatkan pengetahuan mengenai cara mempertahankan dimensi-dimensi benda seperti warna dan jenis benda. Karakteristik yang menonjol pada anak usia sekolah dasar adalah senang bermain, selalu bergerak, bekerja atau bermain dalam kelompok, dan senantiasa ingin melaksanakan atau merasakan sendiri Sumantri Syaodih, 2011: 63. Selain itu, Sumantri dan Syaodih 2011: 65 menyebutkan bahwa anak usia SD ditandai oleh tiga dorongan ke luar yang besar yaitu: 1 kepercayaan anak untuk keluar rumah dan masuk dalam kelompok sebaya, 2 kepercayaan anak memasuki dunia permainan dan kegiatan yang memerlukan keterampilan fisik, dan 3 kepercayaan mental untuk memasuki dunia konsep, logika, dan simbolis dan komunikasi orang dewasa. Suryobroto dalam Djamarah, 2011: 124-125 mengungkapkan bahwa masa usia sekolah merupakan masa keserasian sekolah. Masa keserasian sekolah ini diperinci menjadi dua fase, yaitu : 1 Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar, kira-kira umur 6 atau 7 sampai umur 9 atau 10 tahun dan 2 Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar, kira-kira umur 9 atau 10 sampai kira-kira umur 12 atau 13 tahun. Berikut merupakan sifat khas anak pada masa kelas rendah dan kelas tinggi: 1. Masa Kelas-kelas Rendah Sekolah Dasar 23 Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini antara lain adalah seperti yang disebutkan di bawah ini: a. Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani dengan prestasi sekolah. b. Adanya sikap yang cenderung untuk mematuhi peraturan-peraturan permainan yang tradisional. c. Ada kecenderungan memuji sendiri. d. Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain jika hal itu dirasanya menguntungkan untuk meremehkan anak lain. e. Jika tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggapnya tidak penting. f. Pada masa ini terutama pada umur 6-8 anak menghendaki nilai angka rapor yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak. 2. Masa Kelas-kelas Tinggi Sekolah Dasar Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini adalah sebagai berikut ini: a. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, hal ini menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang praktis. b. Amat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar. c. Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus, yang oleh para ahli ditafsirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor. 24 d. Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang- orang dewasa lainnya. e. Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat bermain bersama-sama. Di dalam permainan, anak biasanya tidak lagi terikat pada aturan permainan yang tradisional, mereka membuat peraturan sendiri. Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada masa kelas-kelas tinggi karena permasalahan dalam penelitian terdapat di kelas IV yang melibatkan subjek penelitian berumur 9 atau 10. Sehingga kegiatan pembelajaran dalam buku dibuat dengan memperhatikan sifat khas anak-anak pada masa kelas-kelas tinggi.

2.1.5 PMRI

Dokumen yang terkait

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas II Sekolah Dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 0 163

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 2 174

Pengembangan buku guru dan buku siswa SD kelas II mata pelajaran Matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

3 16 141

Pengembangan buku siswa dan buku guru sekolah dasar kelas III mata pelajaran Matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 0 158

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 0 168

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas III sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 0 160

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas III SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

1 9 181

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 0 172

Pengembangan buku guru dan buku siswa SD kelas II mata pelajaran Matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 0 139

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas III SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 2 179