26
Proses belajar siswa akan menjadi lebih singkat dan bermakna saat siswa saling mengkomunikasikan hasil kerja dan gagasan mereka.
5. Keterkaitan
Pendidikan Matematika Realistik menempatkan keterkaitan antar konsep Matematika sebagai hal yang harus dipertimbangkan dalam proses
pembelajaran. Melalui keterkaitan ini, satu pembelajaran Matematika diharapkan dapat mengenalkan dan membangun lebih dari satu konsep
Matematika secara bersamaan. Seluruh karakteristik dalam Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
PMRI tersebut digunakan oleh peneliti sebagai dasar pembuatan buku guru dan buku siswa.
2.1.6 Buku Ajar
Buku ajar merupakan bahan pengajaran yang paling banyak digunakan di antara semua bahan pengajaran lainnya, buku ajar pada umumnya merupakan
bahan ajar hasil seorang pengarang atau tim pengarang yang disusun berdasarkan kurikulum atau tafsiran kurikulum yang berlaku Nasution dalam Prastowo, 2014:
242-243. Sementara Abdul Majid dalam Prastowo, 2014: 243 berpendapat bahwa buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi suatu ilmu
pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis. Prastowo 2014: 244 menjabarkan bahwa buku ajar adalah buku berisi ilmu
pengetahuan yang diturunkan dari kompetensi dasar yang tertuang dalam kurikulum, di mana buku tersebut digunakan oleh siswa untuk belajar. Buku ajar
27
juga didefinisikan sebagai buku teks yang digunakan sebagai rujukan standar pada mata pelajaran tertentu. Ciri-ciri dari buku ajar adalah: 1 sumber materi ajar; 2
menjadi referensi baku untuk mata pelajaran tertentu; 3 disusun sistematis dan sederhana; dan 4 disertai petunjuk pembelajaran Akbar, 2013: 33.
Dari berbagai pengertian tentang buku ajar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa buku ajar merupakan buku yang digunakan siswa untuk belajar yang berisi
ilmu pengetahuan dalam bentuk tertulis. Tujuan penulisan buku ajar menurut Kurniasih dan Sani 2014: 86 adalah
memenuhi kebutuhan siswa untuk: 1.
Menyediakan buku sesuai dengan kebutuhan siswa, serta tuntutan sebagai perkembangan teknologi atau kurikulum.
2. Mendorong penulis atau guru untuk berkreasi dan kreatif membagikan
ilmunya kepada siswa dan masyarakat. 3.
Mendorong penulis atau guru untuk meng-
update
ilmu dan pengetahuannya sesuai dengan kriteria tuntutan buku sesuai kurikulum
yang berlaku dan layak terbit mencakup subtansi, bahas dan potensi pasar.
4. Mendukung penulis atau guru untuk menerbitkan buku sebagai
pemenuhan angka kredit yang telah ditentukan pemerintah. Pengembangan buku ajar pada dasarnya menggunakan prosedur riset yang
secara umum memiliki langkah sebagai berikut Akbar, 2013: 36 : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
1. Indentifikasi masalah pembelajaran yang terjadi di kelas melalui review
buku ajar yang ada, review literatur, observasi kelas pada saat pemanfaatan buku ajar, dan telaah dokumen.
2. Analisis kurikulum dengan menganalisis standar kompetensi,
kompetensi dasar, merumuskan indikator, dan merumuskan tujuan pembelajaran.
3. Menyusun draft buku ajar berdasarkan teoritik, validasi ahli untuk
mengetahui kesesuaian draft dengan landasan teoritiknya, dan menggunakan instrumen validasi.
4. Revisi draft buku ajar berdasarkan ahli sehingga hasilnya lebih baik dan
sesuai dengan teori.
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian pengembangan buku yang mengacu pada pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia PMRI merupakan hal yang baru, namun peneliti
mencoba menggunakan sumber-sumber yang berhubungan dengan pengembangan bahan ajar dan penggunaan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia PMRI. Berikut ini adalah penelitian yang relevan dengan penelitian ini.
Pertama,
penelitian berupa skripsi yang berjudul “
Pengembangan Buku Suplemen Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Siswa Kela s II Semester I
SD N Boko” oleh Lusia Dwi Septy Cahyati 2016. Penelitian ini menghasilkan sebuah produk berupa buku suplemen. Buku suplemen dikembangkan melalui