3.5 Kerangka Penelitian
Penelitian ini adalah menganalisis variasi sistem pembayaran terhadap keuntungan kontraktor. Adapun kerangka penelitiannya sebagai berikut :
3.6 Langkah-langkah Perhitungan
Cash flow
Langkah-langkah perhitungan cash flow pada penulisan ini adalah sebagai berikut :
MULAI LATAR BELAKANG MASALAH
STUDI LITERATUR
PENENTUAN OBJEK STUDI PENGUMPULAN DATA SEKUNDER
- TIME SCHEDULE MANJEMEN
- RENCANA ANGGARAN BIAYA
- DOKUMEN KONTRAK
PENGOLAHAN DATA
ANALISIS DATA ES DAN LS DENGAN UANG MUKA 0, 20
DAN 30 HASIL
KESIMPULAN DAN SARAN
SELESAI FLOAT TIME
PENJADWALAN DENGAN PDM SISTEM PEMBAYARAN BULANAN
TERMIN 10
Gambar 3.1 Kerangka penelitian
Universitas Sumatera Utara
1. Dari data proyek berupa time schedule, kurva S proyek tersebut disusun ulang
dengan bantuan Microsoft project dibuat barchart ES, LS yang dihasilkan RAB Rencana Anggaran Biaya. Kemudian membuat actual cost proyek berupa RAP
Rencana Anggaran Pelaksanaan, dengan asumsi bahwa pada nilai kontrak RAB sudah termasuk profit kontraktor yang sudah termasuk overhead umum sebesar
10.
RAB = RAP + Profit RAP = RAB
– 10 RAB RAP = 0,9 RAB
Actual cost proyek RAP dibedakan menjadi :
a Biaya tak langsung overhead proyek
b Biaya langsung
Merupakan biaya pelaksanaan konstruksi fisik yang besarnya adalah selisih antara RAP dan biaya tak langsung.
2. Untuk menghitung besarnya profit kontraktor :
Diasumsikan profit kontraktor sebesar 10 dari RAB Rencana Anggaran Biaya Profit = 0,1 RAB
3. Besarnya tagihan dari kontraktor kepada owner :
Tagihan dari kontraktor kepada owner tergantung pada prestasi yang telah dicapai pada pelaksanaan proyek.
Tagihan = prestasi
Tagihan = RAP + Profit
= 0,9 RAB + 0,1 RAB Tagihan
= RAB 4.
Diasumsikan bahwa owner melakukan retensi sebesar 10 dari tagihan. Retensi
= 0,1 x tagihan = 0,1 x RAB
Retensi 10 ini akan dibayar pada akhir masa pemeliharaan konstruksi sebagai jaminan biaya untuk pemeliharaan.
5. Pembayaran dari owner kepada kontraktor dilakukan setelah pekerjaan konstruksi.
Pembayaran = tagihan – 0,1 x tagihan
= tagihan – retensi
6. Overdraft merupakan selisih antara biaya yang diperlukan dengan pembayaran.
Overdraft = RAP
– pembayaran
Universitas Sumatera Utara
7. Bunga overdraft
Besar bunga overdraft tiap bulan diasumsikan sebesar 10 per tahun atau dibulatkan 1 per bulan dari overdraft.
Bunga overdraft = 0,01 x overdraft Perhitungan cash flow ini akan dijabarkan hanya sampai bulan kedua setiap sistem
pembayarannya dan dengan cara yang sama, hasil perhitungan bulan selanjutnya akan ditunjukkan dalam bentuk tabel pada lampiran. Untuk perhitungan tiap variasi sistem
pembayaran dibuat beberapa alternatif yang ditunjukkan dalam tabel 3.1 dan penjelasannya dapat dilihat pada keterangan berikut.
Tabel 3.1 Alternatif Variasi Sistem Pembayaran Variasi
Sistem Pembayaran Bulanan
Termin Progress 10 1.
Tanpa uang muka a.
ES b.
B Alternatif 1
Alternatif 3 c.
LS Alternatif 2
Alternatif 4 2.
Uang muka 20 a.
ES Alternatif 5
Alternatif 7 b.
LS Alternatif 6
Alternatif 8 3.
Uang muka 30 a.
ES Alternatif 9
Alternatif 11 b.
LS Alternatif 10
Alternatif 12
Keterangan: Alternatif 1 = Perhitungan tanpa uang muka 0 dengan sistem pembayaran bulanan
pada kondisi penjadwalan ES Alternatif 2 = Perhitungan tanpa uang muka 0 dengan sistem pembayaran bulanan
pada kondisi penjadwalan LS Alternatif 3 = Perhitungan tanpa uang muka 0 dengan sistem pembayaran termin
progress 10 pada kondisi penjadwalan ES Alternatif 4 = Perhitungan tanpa uang muka 0 dengan sistem pembayaran termin
progress 10 pada kondisi penjadwalan LS Alternatif 5 = Perhitungan dengan uang muka 20 dengan sistem pembayaran bulanan
pada kondisi penjadwalan ES
Universitas Sumatera Utara
Alternatif 6 = Perhitungan dengan uang muka 20 dengan sistem pembayaran bulanan pada kondisi penjadwalan LS
Alternatif 7 = Perhitungan dengan uang muka 20 dengan sistem pembayaran termin progress 10 pada kondisi penjadwalan ES
Alternatif 8 = Perhitungan dengan uang muka 20 dengan sistem pembayaran termin progress 10 pada kondisi penjadwalan LS
Alternatif 9 = Perhitungan dengan uang muka 30 dengan sistem pembayaran bulanan pada kondisi penjadwalan ES
Alternatif 10 = Perhitungan dengan uang muka 30 dengan sistem pembayaran bulanan pada kondisi penjadwalan LS
Alternatif 11 = Perhitungan dengan uang muka 30 dengan sistem pembayaran termin progress 10 pada kondisi penjadwalan ES
Alternatif 12 = Perhitungan dengan uang muka 30 dengan sistem pembayaran termin progress 10 pada kondisi penjadwalan LS
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Proyek