ukurnya jika melakukan keputusan untuk melakukan dana pinjaman adalah tingkatjumlah suku bunga pinjaman yang harus dibayarkan Asiyanto, 2005.
2.6.7 Retention
Retention sebesar 5 dari nilai kontrak akan dikembalikan setelah proyek selesai setelah pemeliharaan. Guna retention adalah Halpin, 1998 :
1. Untuk memastikan bahwa kontraktor akan menyelesaikan proyek dengan kondisi
yang telah disetujui. 2.
Sebagai bukti nyata untuk menghadapi kontraktor apabila standart pekerjaan tidak terpenuhi atau terjadi kegagalan.
3. Menyediakan dana apabila kontraktor lain diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan. 4.
Kepercayaan owner akan lebih kuat jika menggunakan jaminan uang.
2.7 Overdraft
Untuk mengetahui jumlah kredit bank yang harus dibuat, kontraktor perlu untuk mengetahui overdraft maksimum yang akan terjadi selama umur proyek. Jika bunga rata-
rata dari overdraft diasumsikan satu persen per bulan, artinya kontraktor harus membayar kepada bank 1 tiap bulan untuk jumlah overdraft pada akhir bulan. Yang dimaksud
overdraft adalah selisih antara pengeluaran pada suatu proyek dengan pembayaran dari owner kepada kontraktor, sehingga merupakan kebutuhan dari kontraktor untuk
menyediakan dana terlebih dahulu sebelum menerima pembayaran dari owner Halpin, 1998.
2.8 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang menganalisa mengenai cash flow optimal dilakukan oleh Feri Harianto dan Tri Wahyu Ardiansyah 2007 dengan judul “Sistem Pembayaran dan
Pemodalan yang Menguntungkan bagi Kontraktor Pada proyek Perumahan Lawang Asri Puri Mojokerto”. Pada penelitian ini dibandingkan sistem pembayaran down payment
dengan sistem pembayaran termin dan system pembayaran full financiering. Penelitian ini dilakukan pada perumahan Lawang Asri Puri Mojokerto. Tujuan dari penelitian ini adalah
mencari alternatif terbaik pada sistem pembayaran dan pemodalan yang menguntungkan bagi kontraktor dengan faktor-faktor yang mempengaruhi adalah sistem pembayaran,
pinjaman pihak luar, dan total modal yang dimiliki oleh kontraktor. Dari penelitian ini
Universitas Sumatera Utara
didapat bahwa sistem down payment lebih menguntungkan dari pada sistem termin progress dan sistem full financiering.
Penelitian yang berjudul “Analisis Cash Flow Optimal Pada Kontraktor Poyek Pembangunan Perumahan” juga telah dilakukan oleh Martho F. Tolangi 2012. Pada
penelitian ini dilakukan analisis perencanaan cash flow berdasarkan uang muka 10 dan 15 dengan pembayaran bulanan dilakukan selama 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun. Dari hasil
analisa perencanaan cash flow Kontraktor disimpulkan bahwa perencanaan cash flow optimal adalah perencanaan cash flow dengan sistem pembayaran selama 5 tahun dengan
uang muka 15, karena pembayaran yang dilakukan lebih besar sehingga besar overdraft positif lebih kecil.
Penelitian yang dilakukan oleh Karina Renardi 2013 yang berjudul “Analisis Variasi Sistem Pembayaran Terhadap Keuntungan Kontraktor juga menganalisis tentang
cash flow. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besar keuntungan dari variasi system pembayaran yang maksimum. Penelitian ini dilakukan pada Proyek Pembangunan Villa
Pulau Bali Canggu. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah penjadwalan proyek dengan membuat uraian dan urutan setiap kegiatan dalam aktivitas, dan membuat
diagram jaringan proyek dengan metode PDM dengan bantuan Microsoft Project. Kemudian membuat analisis cash flow dengan system pembayaran bulanan dan termin
progress 20 pada kondisi penjadwalan EST dan LST, dan mencari keuntungan maksimum dari ke dua belas alternatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa system
pembayaran yang memberikan keuntungan maksimum adalah system pembayaran bulanan uang muka 20 pada kondisi ES dengan nilai overdraft Rp.120.600.736,99 dan
keuntungan 9,97.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian