Menentukan parameter dasar Membuat perkiraan biaya investasi Proyeksi pendapatan

1. Menentukan parameter dasar

Sebagai titik tolak analisis finansial, di sini dianggap telah diselesaikan studi-studi terdahulu yang menghasilkan parameter dasar untuk landasan membuat perkiraan investasi. Parameter dasar memberikan ketentuan antara lain mengenai kapasitas produksi, teknologi yang dipakai, pilihan peralatan utama, fasilitas pendukung, jumlah produksi, pangsa pasar, proyeksi harga produk dan lain-lain. Parameter penting bagi penyelenggara proyek yang sering diasosiasikan sebagai sasaran proyek yaitu: a. Anggaran Proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran. Untuk proyek-proyek yang melibatkan dana dalam jumlah besar dan jadwal bertahun- tahun, anggarannya bukan hanya ditentukan untuk total proyek tetapi dipecah dalam setiap komponen-komponen atau per periode tertentu yang jumlahnya disesuaikan dengan keperluan. Dengan demikian, penyelesaian bagian-bagian proyek juga harus memenuhi sasaran anggaran per periode. b. Jadwal Proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu yang telah ditentukan. Bila hasil akhir yang diperoleh berupa produk baru, maka penyerahannya tidak boleh melebihi batas waktu yang telah ditentukan. c. Mutu Produk atau hasil dari kegiatan proyek harus memenuhi spesifikasi dari kriteria yang dipersyaratkan. Sebagai contoh, apabila hasil kegiatan proyek tersebut berupa instalasi pabrik, maka krieria yang harus dipenuhi adalah pabrik harus mampu beroperasi secara memuaskan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

2. Membuat perkiraan biaya investasi

Dikenal tiga komponen utama biaya investasi, yaitu biaya pertama atau pembangunan, modal kerja working capital dan biaya operasiproduksi.

3. Proyeksi pendapatan

Bila komponen biaya pada butir ke-2 tersebut adalah biaya yang diperlukan dikeluarkan untuk merealisasikan proyek atau investasi menjadi sebuah unit usaha yang diinginkan, maka perkiraan atau proyeksi pendapatan revenue adalah perkiraan dana Universitas Sumatera Utara yang masuk sebagai hasil penjualan produksi dari unit usaha yang bersangkutan. Dalam pada itu, analisis titik impas break even point analysis akan menunjukkan hubungan antara jumlah produksi, harga satuan dan profitabilitas suatu unit usaha.

4. Membuat model

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2013

6 65 94

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Insider Ownership, Likuiditas, Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Dividend Payout Ratio (Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

4 120 76

Pengaruh Financial Leverage Dan Free Cash Flow terhadap Kebijakan Deviden Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Busra Efek Indonesia

4 52 85

Pengaruh Variabel Free Cash Flow, Profitabilitas, dan Kebijakan Hutang Terhadap Kebijakan Pembayaran Dividen Pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks Saham LQ45

2 95 71

Kemampuan Laba Bersih, Free Cash Flow, dan Arus Kas Operasi Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan Pada Perusahaan Jasa Pariwisata Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 85 97

Analsis Pengaruh Free Cash flow Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 40 90

Analisis Pengaruh Free Cash Flow dan Kepemilikan ManajerialTerhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Automotive & Allied Productyang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 46 82

Analisis Pengaruh Kerja Lembur Terhadap Cash Flow Diagram Pada Suatu Kontraktor.

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisis Cash Flow dengan Variasi Sistem Pembayaran Terhadap Keuntungan Kontraktor

0 0 23

TUGAS AKHIR - Analisis Cash Flow dengan Variasi Sistem Pembayaran Terhadap Keuntungan Kontraktor

0 1 9