Standar Kinerja Kinerja .1 Pengertian Kinerja

Menurut Jacoby yang dikutip oleh Silalahi 2014: 12 memberikan langkah-langkah dalam mengevaluasi untuk mencapai tujuan dalam kinerja organisasi yang juga dapat diterapkan pada perpustakaan antara lain: - Defenisikan dengan jelas setiap ukuran yang digunakan agar setiap orang dalam organisasi tersebut dapat mengerti apa yang sedang diukur - Buat standar ukuran - Tetapkam baseline dari setiap ukuran tersebut - Tetapkan standar mutu perpustakaan berdasarkan standar penyelenggaraan perpustakaan yang baku - Buatlah target yang hendak dicapai - Diskusikan hasil secara berkala Sedangkan, Kinerja perpustakaan untuk tujuan administrasi personalia menurut Leech yang dikutip oleh Silalahi 2014: 12 adalah : Hasil pengukuran kinerja pegawai akan menjadi dasar untuk menyelesaikan dan menetapkan kompensasi staf, perencanaan dan pengembangan karir dalam wujudnya sebagai promosi dan mutasi atau demosi jabatan dengan pemberian kesempatan kerja yang adil, sebagai dasar untuk mengevaluasi kinerja dan produktifitas organisasi dan unit kerja pada umumnya serta individu-individu staf dalam setiap jabatan mereka khususnya. Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa kinerja dipahami sebagai derajat pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, khususnya untuk mengetahui kebutuhan pemakai serta memungkinkan untuk mendorong pegawai perpustakaan dalam mengembangkan karir, promosi, mutasi atau demosi, sebagai dasaridentifikasi kelebihan dan kekurangan pegawai perpustakaan, sebagai alat perbaikan dalam pengambilan keputusan sebagai pemegang kebijakan.

2.2.4 Standar Kinerja

Standar kinerja adalah pernyataan kuantitatif yang digunakan untuk mengevaluasi dan membandingkan kinerja suatu perpustakaan dalam mencapai tujuannya. Standar tersebut harus mudah digunakan, terpercaya, valid dan dapat dijadikan alat dalam pengambilan keputusan. Standar kompetensi dalam kinerja pustakawan menurut Purjono 2009: 17, antara lain : 1. Komponen kompertensi meliputi pengetahuan serta kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki oleh pustakawan. 2. Komponen tugas pokok dan fungsi meliputi tugas pokok fungsi serta wewenang dan tanggung jawab yang diberikan kepada pustakawan 3. Komponen pekerjaan meliputi jenis dan sifat pekerjaan yang dilaksanakan oleh pustakawan. 4. Komponen individu meliputi hak-hak dan kewajiban pustakawan. 5. Komponen sistem meliputi prosedur dan mekanisme kegiatan pustakawan. 6. Komponen pembinaan meliputi peningkatan mutu melalui pendidikan formal serta pengawasan pustakawan. Menurut Purjono 2009, 3 standar kinerja pada umumnya untuk ukuran kinerja sumberdaya manusia SDM juga memiliki empat kategori antara lain: 1. Indikator kuantitatif yang mengindikasikan jumlah atau angka, contohnya berupa angka tingkat keluar masuk pegawai dan produktivitas pegawai. 2. Indikator praktis yang mengindikasikan proses yang sedang berjalan, contohnya berupa nilai invertasi sumberdaya manusia dan jumlah pelatihan bagi pegawai. 3. Indikator sinyal yang secara spesifik menunjukkan gambarn apakah perpustakaan sedang maju atau sebaliknya, contohnya besarnya pertumbuhan produktivitas pegawai pertahun selama lima tahun terakhir. 4. Indikator yang menunjukkan efek suatu kendali perpustakaan terhadap perubahan, contohnya pengaruh pelatihan terhadap pengetahuan, sikap, dan keterampilan pegawai, pengaruh peningkatan motivasi terhadap kinerja staf serta pengaruh teknologi terhadap produktivitas pegawai. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa Standar Kinerja adalah persyaratan tugas, fungsi atau perilaku yang ditetapkan oleh pemberi kerja sebagai sasaran yang harus dicapai oleh seorang karyawan serta Standar yang menjelaskan sifat dari kegiatan audit internal dan sebagai kriteria evaluasi kinerja.

2.2.5 Aspek-aspek Kinerja