Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Analisis Data

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan : 1. Wawancara Mendalam depth interview Untuk mengumpulkan data, peneliti memakai metode wawancara mendalam depth interview, dimana data dari wawancara tersebut direkam dengan memakai media tertentu dan juga dibantu dengan alat tulis lainnya. Hasil rekaman wawancara yang telah dilakukan selanjutnya dibuat dalam bentuk tertulis secara verbal, yang kemudian dibaca dan diteliti ulang untuk mendapatkan data yang benar. Wawancara mendalam di lakukan secara langsung dengan pustakawan Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri IAIN Sumatera Utara. 2. Observasi Arikunto 2002: 146 mendefinisikan bahwa observasi adalah “kegiatan yang meliputi pemusatan terhadap objek yang menggunakan seluruh aspek indera”. Kegiatan observasi dilakukan pada lokasi penelitian yang sebenarnya dalam rangka untuk memperoleh data yang diinginkan. Observasi dilakukan sebelum dan selama penelitian ini berlangsung yang meliputi gambaran umum, suasana kehidupan sosial, kondisi fisik, dan kondisi sosial yang terjadi dengan menggunakan pedoman observasi. 3. Studi Dokumentasi Selain melakukan teknik wawancara, peneliti juga melakukan studi dokumentasi demi menunjang kelengkapan data yaitu melalui buku laporan, majalah, jurnal, artikel yang tersedia dalam media online internet maupun yang ada dalam perpustakaan.

3.7 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini juga digunakan instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dengan menggunakan: 1. Pedoman wawancara Pedoman wawancara ini berisi hal – hal pokok yang akan ditanyakan sebagai pemancing percakapan. Pedoman ini bersifat fleksibel, tidak mengikat, hanya sebagai pembuka dan mengarah pada pembicaraan. 2. Perekam Suara Perekam suara ini digunakan untuk merekam hasil wawancara dengan peneliti, karena catatan atau ingatan yang dimiliki masih terbatas, sehingga perlu adanya perekaman suara.

3.8 Analisis Data

Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain. Pendapat Patton, yang dikutip oleh Moleong 2002: 103 menjelaskan bahwa “analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar”. Adapun untuk meningkatkan pemahaman itu ada beberapa tahapan- tahapan yang perlu dilakukan diantaranya : - Pengelompokan berdasarkan kategori, tema dan pola jawaban. Pada tahap ini dibutuhkan pengertian yang mendalam terhadap data, perhatian yang penuh dan keterbukaan terhadap hal-hal yang muncul di luar dengan apa yang ingin digali. - Menguji asumsi atau permasalahan yang ada terhadap data. Setelah kategori dan pola data tergambar dengan jelas, peneliti menguji data tersebut terhadap asumsi yang dikembangkan dalam penelitian ini. - Mencari alternatif penjelasan bagi data. Setelah kaitan antara kategori dan pola data dengan asumsi terwujud, peneliti masuk ke dalam tahap penjelasan. Dari keterangan di atas dapat diperoleh informasi bahwa kegiatan analisis data merupakan suatu kegiatan dimana data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data yang menggunakan metode wawancara diorganisasikan dan diproses sedemikian rupa menurut pola tertentu. Kegiatan analisis data dapat dilakukan saat proses pengumpulan data berlangsung dan juga setelah kegitan pengumpulan data.

3.9 Keabsahan Data