Pelaksanaan penilaian kinerja bermanfaat bagi pihak manajemen organisasi dalam mengambil berbagai kebijakan, karena penilaian yang dilakukan
dapat menjelaskan tingkatan-tingkatan kinerja pustakawan dalam organisasi tersebut. Tingkatan kinerja tersebut dikelompokkan ke dalam tingkat kinerja
tinggi, menengah atau rendah, sesuai target atau di bawah target. Menurut Siagian 1999: 24 bahwa penilaian kinerja bermanfaat untuk:
1. Perbaikan prestasi kinerja,
2. Penyesuaian kompensasi,
3. Keputusan penempatan,
4. Kebutuhan latihan dan pengembangan,
5. Perencanaan dan pengembangan karir,
6. Memperbaiki penyimpangan proses staffing,
7. Mengurangi ketidakakuratan informasi,
8. Memperbaiki kesalahan desain pekerjaan,
9. Kesempatan kerja yang adil,
10. Membantu menghadapi tantangan external.
Dengan adanya penilaian kinerja dapat diketahui secara tepat apa yang sedang dihadapi dan target apa yang harus dicapai. Melalui penilaian kinerja dapat
disusun rencana, strategi dan menentukan langkah-langkah yang perlu diambil sehubungan dengan pencapaian tujuan karir yang diinginkan. Bagi pihak
manajemen, penilaian kinerja sangat membantu dalam mengambil keputusan seperti promosi, pengembangan karir, mutasi, PHK, penyesuaian kompensasi, dan
kebutuhan pelatihan.
2.2.9 Langkah-langkah Peningkatan Kinerja
Kinerja dapat ditingkatkan bila organisasi dalam suatu instansi mampu menciptakan iklim dan suasana yang kondusif serta menyusun pembagian kerja
yang jelas. Menurut Mangkunegara 2006: 22 dalam rangka peningkatan kinerja, ada tujuh langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Mengetahui adanya kekurangan dalam kinerja.
Dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu : a
Mengidentifikasikan masalah melalui data dan informasi yang dikumpulkan terus-menerus mengenai fungsi-fungsi bisnis.
b Mengidentifikasikan masalah melalui karyawan
c Memperhatikan masalah yang ada.
2. Mengenai kekurangan dan tingkat keseriusan. Untuk memperbaiki
masalah tersebut, diperlukan beberapa informasi, antara lain: a
Mengidentifikasikan masalah b
Menentukan tingkat keseriusan masalah 3.
Mengidentifikasikan hal-hal yang mungkin menjadi penyebab kekurangan, baik yang berhubungan dengan sistem maupun yang
berhubungan dengan pegawai itu sendiri. 4.
Mengembangkan rencana tindakan untuk menanggulangi penyebab kekurangan tersebut.
5. Melakukan rencana tindakan tersebut
6. Melakukan evaluasi apakah masalah tersebut sudah teratasi atau belum
7. Mulai dari awal, apabila perlu.
Sedangkan Bacal yang dikutip Mangkunegara 2006: 23 menyatakan bahwa ada 24 duapuluh empat point dalam peningkatan kinerja sebagai berikut :
1. Membuat pola pikir yang modern
2. Kenali manfaat
3. Kelola kinerja
4. Bekerjalah bersama karyawan
5. Rencana secara tepat dengan sasaran jelas
6. Satukan sasaran karyawan
7. Tentukan insentif kinerja
8. Jadilah orang yang mudah ditemui
9. Berfokuslah pada komunikasi
10. Lakukan tatap muka
11. Hindarkan resiko pemeringkatan
12. Jangan lakukan Penggolongan
13. Persiapkan penilaian
14. Awali tinjauan secara benar
15. kenali sebab
16. Akui keberhasilan
17. Gunakan komunikasi yang kooperatif
18. Berfokuslah pada perilaku dan hasil
19. Perjelas kinerja
20. Perlakuan konflik dengan apik
21. Gunakan disiplin bertahap
22. Kinerja dokumen
23. Kembangkan karyawan
24. Tingkatkan terus sistem kerja.
Dari pendapat di atas, dapat diketahui bahwa dalam peningkatan kinerja ada langkah-langkah yang harus dilakukan seperti melakukan identifikasi
permasalahan yang dihadapi setiap pustakawan dan mengevaluasi masalah tersebut.
2.3 Pustakawan 2.3.1 Pengertian Pustakawan