Wawancara dengan Informan I Dra.Retno Sayekti, MLIS Kepala Perpustakan

Lampiran II Transkip Wawancara

2.1 Wawancara dengan Informan I Dra.Retno Sayekti, MLIS Kepala Perpustakan

Hari Tanggal : Sabtu, 11 April 2015 Waktu : 12.26 WIB Lokasi : Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri IAIN Sumatera Utara. P : Selamat siang Bu I 1 : Ya...selamat siang P : Maaf mengganggu waktunya sebentar Bu? I 1 : Oh..silahkan..silahkan..ada yang bisa saya bantu? Maaf ya lama menunggu, saya baru selesai mengajar. P : Iya Bu, gak papa. Begini Bu, saya mahasiswa program studi Ilmu Perpustakaan, saya sedang menyusun skripsi Bu, saya mohon bantuan Ibu untuk wawancara sebentar mengenai skripsi saya, karena penelitian saya mengenai analisis kinerja pustakawan pada perpustakaan Institut Agama Islam Negeri IAIN Sumatera Utara. I 1 : oh..iya? sudah dibuat surat penelitiannya? P : sudah Bu, sekitar 2 bulan yang lalu. I 1 : oh.. mari...mari... silahkan duduk. P : Apakah Ibu nyaman sebagai kepala perpustakaan dengan keadaan atau kondisi bawahan-bawahan Ibu seperti saat ini? I 1 : tentunya kurang nyaman dengan kondisi bawahan seperti saat ini. Pertama karena skil mereka pun tidak semua punya kemampuan yang memadai untuk jadi pustakawan. Bagi mereka yang sudah alumni S1 dari kinerjanya cukup memuaskan. Tapi banyak dari antara mereka itu yang bukan S1 nya Ilmu Perpustakaan. Sehingga, eeee.... apa namanya..? kinerja itu tidak maksimal gitu. Bahkan untuk pekerjaan yang sederhana sekali pun, misalnya menyusun buku, itu kan pekerjaan sederhana. Tapi kalau mereka tidak tahu ilmunya, itu nyusun bukunya asal nyusun saja, gitu misalnya. Tapi kalau bagi mereka yang sudah ada ilmunya saya cukup apresiatif lah bagi mereka dan mereka bisa di andalkan. P : Seberapa sering Ibu melakukan Evaluasi untuk peningkatan kinerja bawahan Ibu? I 1 : Evaluasi itu saya lakukan sebetulnya terus menerus ya... setiap hari, tidak pun perperiodik, sebulan sekali atau tiga bulan sekali. Tapi dalam artian ada sifatnya evaluasi formal dan evaluasi yang tidak formal. Evaluasi yang tidak formal itulah yang dilakukan setiap hari, di evaluasi dari kinerja masing-masing, jadi di monitoring. Yang saya lakukan memonitoring dari setiap bagian. Kalau evaluasi formal sifatnya setahun sekali, dari SKP mereka, dari kinerja mereka, laporan mereka itu kan sebulan sekali di evaluasi. P : Apa saja pencapaian-pencapaian yang telah ibu peroleh di masa kepemimpinan Ibu? I 1 : Pencapaian dalam segi yang terlalu luar biasa sekali mungkin tidak ada ya, misalnya seperti Aword itu tidak ada. Cuma selama saya menjabat di tahun 2010 yang saya buat yaitu perpanjangan layanan. Jadi misanya, yang pertama kalau dulu itu dari jam 12.00-13.00 perpustakaan ditutup, pada saat ditutup mahasiswa harus keluar dari perpustakaan, terus dibuka lagi dari jam 13.00-16.00. Nah... antara jam 12.00-13.00 ini memang jam istirahatnya pegawai, tapi pada jam ini justru banyak-banyaknya mahasiswa untuk menggunakan perpustakaan. Ada juga mahasiswa yang bisanya jam 12.30 baru keluar dari kelas, dia mau masuk ke perpustakaan ternyata itu ditutup. Nah... itu cukup tidak nyaman bagi mahasiswa. Jadi sejak saya 2010 itu saya ubah, sehingga pada saat jam istirahat silahkan pegawai istirahat tetapi perpustakaan tidak ditutup. Yang kedua, dulu hari sabtu itu tidak ada layanan perpustakaan, tapi saya sebagai kepala diberi anggaran, dari angaran itu lah saya mengelola bagaimana hari sabtu itu saya bisa membayar orang dengan anggaran yang ada, membayar orang untuk bisa melayani seperti ini walaupun itu setengah hari, seperti itu, jadi ada perpanjangan layanan. Yang ketiga desain, tadinya itu ber skat-skat yang membuat tidak nyaman bagi pengunjung, jadi tidak fleksibel walupun sudah open akses, dan dari segi keamanan tidak menjamin keamanan. Kalaulah ber skat-skat atau beruang-ruang, berarti kita membutuhkan pegawai khusus disetiap ruang. Jadi itu saya bongkar sehingga lebih lapang lagi. P : Prestasi apa saja yang telah Ibu peroleh di masa kepemimpinan Ibu? I 1 : Saya diberikan kepercayaan mengelola American Corner, itu menurut saya sebuah prestasi karna tidak semua perguruan Tinggi mendapatkan American Corner walaupun mereka menginginkan. Untuk mendapatkan American Corner tersebut termasuk saya di dalamnya menyusun proposalnya. Buat saya ketika itu disetujui dan dibuka menurut saya itu sebuah penghargaan, ketika orang lain sulit mendapatkannya dan kita mendapatkannya, itu adalah sebuah prestasi. Kemudian dengan American Corner itu sendiri saya juga mendapatkan aword, eeee...... bukan aword tapi semacam sponsor dari American Corner untuk bisa berkunjung ke Amerika selama 2 minggu untuk stady banding ke perpustakaan- perpustakaan di Amerika. Seperti itu, dan itu juga diseleksi, tidak semua punya peluang sperti itu. P : Seberapa sering bawahan menyampaikan keluhan pekerjaan kepada Ibu? I 1 : Ya sekali-sekali. Jadikan ada penyampaian itu misalnya sifatnya hal-hal yang opersional harian. Seperti misalnya menghadapi pengguna yang tidak mau membayar denda padahal sudah bertahun-tahun dendanya. Itukan komplen, jadi pegawai tidak bisa mengatasinya jadi kembali kepada saya. Tapi itu sekali-sekali saja karna saya tidak mau bawahan terlalu bergantung kepada saya. Kalau saya prinsipnya pegawai itu harus mampuh mandiri. Jadi sekali saya bantu, trus saya bimbing dia untuk mandiri dibidangnya. Hal-hal lain misalnya konflik antar pegawai itu pernah juga. Cara saya menyelesaikannya saya panggil masing-masing pihak dan dibicarakan, kemudian saya selesaikan secara bersama-sama, itu diantaranya. P : Apakah bawahan-bawahan Ibu senang dalam kepemimpinan Ibu saat ini? I 1 : Saya tidak tahu, senang atau tidak senang. Kalau menurut saya mungkin tidak senang. Ada dulu diantara pegawai itu mau bertumbuk, karena persoalan pekerjaan tapi kemudian mereka bertengkar. Saya coba bantu selesaikan, ya mungkin dari salah satu mereka ada yang tidak puas dengan saya. Tapi saya pun melakukan penyelesaian itu karena merupakan tanggung jawab saya sebagai atasan. Ya memang ada konsekuensi la dari itu, tidak bisa kita memuaskan masing-masing pihak, seperti itu. P : Pro dan Kontra la ya Bu??? I 1 : ya.... Ada pro dan kontra. P : Apa komentar Ibu terhadap bawahan yang tidak disiplin? I 1 : Yang kurang disiplin saya panggil. Misalnya 3 hari berturut-turut tidak hadir, nanti kapan dia hadir saya panggil kemari. Saya tanya apa sebab dan saya bimbing dia mengikuti aturan. Kalau misalnya tidak hadir karna sakit atau halangan lain, kan ada peraturannya, diikuti aturannya dan prosedurnya. Pernah itu kejadiaan tidak hadir berturut-turut sampai 15 hari, di panggil juga tidak mau datang, kemudian kita datangi kerumah juga tidak mau datang. Nah... kita proses secara administrasi, pada akhirnya dia datang saya nasehati, saya proses secara administrasi pula, pakai berita acara, pakai surat panggilan resmi, tidak Cuma sekedar lisan. P : Apa komentar Ibu terhadap bawahan yang memiliki etos kerja yang bagus? I 1 : Kalau komentar secara umum shi tidak ada ya. Eeee...... biasanya seseorang yang kerjanya bagus dalam bidang tertentu biasanya saya beri kepercayaan yang lebih. P : Apa yang paling disukai bawahan Ibu dari kepemimpinan Ibu? I 1 : Saya kurang tahu kalau itu, coba tanya langsung kepada mereka. Kalau yang mungkin mereka tidak sukai dari saya mungkin saya terlalu tegas, saya terlalu serius, tidak terlalu sering membaur dengan mereka. Karna menurut saya terlalu sayang buang-buang waktu, sementara masih banyak pekerjaan- pekerjaan yang dikerjakan. P : Apakah Ibu sudah mapan dalam mengelola perpustakaan ini? I 1 : Menurut saya sudah semaksimal mungkin, kalau mapan belum, belum dalam artian masih belum puas dengan apa yang saya lakukan. P : Apakah waktu perhari Ibu kerja sudah cukup untuk menyelesaikan pekerjaan Ibu? I 1 : Enggak. Kalau untuk saya tidak cukup, karna saya nanti pulang masih membawa pekerjaan lagi, paling nganggur tidur. Cuma dalam artian bukan saya minta kekantor ini lebih dari tujuh stengah jam. Tujuh stengah jam itu kan menghabiskan waktu di kantor penat juga, jenuh juga. P : Apakah Ibu sering lembur dalam melakukan pekerjaan? I 1 : Sering lembur. Sekarang aja pun kami sudah nambah jam layanannya dari jam 08.00- 17.30, jadi tidak lagi 16.30, nambah sejam la. P : Seberapa sering Ibu meninggal kan kantor dalam sebulan? I 1 : Tidak terlalu sering, apalagi sekarang dengan dibatasinya kunjungan dinas. Saya 4 bulan ini belum pernah keluar kota. Saya tidak sering keluar kantor. Untuk undangan di luar kota juga saya pilih-pilih, kalau memang penting untuk lembagaorganisasi ya saya ikuti. P : apakah ada transparansi keterbukaan informasi mengenai penganggaran di perpustakaan ini? I 1 : menurut saya belum transparan. Justru saya selalu menuntut kenapa perpustakaan anggarannya terlalu sedikit. Apa kebijakan pimpinan sehingga memberikan alokasi anggaran terlalu sedikit, baik dari segi pengadaan buku, maupun dari segi kegiatan, itu anggarannya sangat sedikit apalagi jka dibandingkan dengan perpustakaan yang lain. Apalagi kami sudah UIN, sudah Universitas. Tapi kami terakhir untuk transparansi itu sudah sempat berdialog dengan pimpinan, PR 1, PR 2, PR 3, PR 4 dan kepala biro. Tapi sejauh ini, setelah rapat itupun tetap tidak ada solusi yang lebih baik, bahkan anggaran tahun 2016 pun masih sama dengan tahun 2013,2014,2015, belum ada peningkatan. P : Okelah Bu....sekali lagi terima kasih banyak atas bantuannya ya Bu. I 1 : Ya..sama-sama...sukses ya...

2.2 Wawancara dengan Informan II Imran Benawi, BA Bagian Pengolahan Pengklasifikasian