Analisis Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi No.46-PUU-VII2010
                                                                                89
Selain  itu,  mereka  beralasan  bahwa  nasab  itu  merupakan  karunia  dan  nikmat, sedangkan perzinaan itu merupakan tindak pidana jarîmah yang sama sekali
tidak  layak  mendapatkan  balasan  nikmat.
33
Adapun  dalil  yang  mereka gunakan, baik oleh ulama  yang menasabkan hanya  kepada ibunya atau ulama
yang me n s bk n jug  k     hn      l h h   s n b    W “al-Walad lil firasy
wa -‘   r    -     r”      ng  m n   h   s   n     c r t k n  m l lu   j lur    s  h
r.a.
34
tetapi mereka berbeda dalam memahami hadis tersebut. Namun,  hukum  Islam  yang  digunakan  dan  yang  ditranformasikan  ke
dalam  UU  No  1  tahun  1974  tentang  perkawinan  adalah  pendapat  yang menyatakan  bahwa  anak  luar  nikah  hanya  dinasabkan  kepada  ibunya.
Indonesia  sebagai  negara  hukum,  mengatur  tentang  anak  yang  lahir  di  luar nikah dalam undang-undang no 1 tahun 1974 tentang perkawinan. Dalam pasal
43 ayat 1 disebutkan bahwa anak yang dilahirkan di luar pernikahan yang sah hanya  mempunyai  hubungan  perdata  dengan  ibunya  serta  keluarga  ibunya,
tetapi pada tahun 2012 Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa pasal 43 ayat 1 ini bertentangan dengan UUD 1945 selagi dimaknai terputusnya hubungan
anak dengan bapaknya. Sehingga dalam hal ini, MK memutuskan bahwa anak yang  lahir  di  luar  nikah  juga  mempunyai  hubungan  perdata  dengan  bapaknya
juga, salah satunya alasannya karena tidak mungkin seorang perempuan hamil
33
Nurul  Irfan,  Nasab    Status  Anak,  hal.115,  lihat  juga  Ahmad  Al-Syarbasî, s’
-D   w    -H     , jilid 4, hal. 103, lihat juga Muhammad Abu Zahrah, Al-Ahwal Asy- Syakhsiyyah, Bairut: Dâr al-Fikr al-
ˊ r b , t.t, h.454.
34
Al-Raisuni, Ahmad Raisuni, N z  r   t   -M q s   , h. 345.
90
tanpa  ada  pertemuan  antara  sel  ovum  dan  spermatozoa
35
laki-laki  dan perempuan.  Begitu  juga,  anak  mempnyai  hak  untuk  mendapatkan  nafakah,
pengakuan  nasab  dari  bapaknya  sama  seperti  anak-anak  yang  lain.  Anak tersebut  tidak  berdosa  sehingga  dia  tidak  bisa  menanggung  akibat  yang
dilakukan  oleh  kedua  orang  tuanya.  Oleh  karena  itu,  menurut  MK  tidak  tepat dan tidak adil manakala hukum menetapkan bahwa anak yang lahir dari suatu
perkawinan  hanya  memliki  hubungan  dengan  dengan  perempuan  tersebut sebagai  ibunya.  Selain  itu,  tidak  tepat  dan  tidak  adil  pula  jika  hukum
membebaskan laki-laki yang melakukan hubungan seksual yang menyebabkan laki-laki  yang  melakukan  hubungan  seksual  yang  menyebabkan  terjadinya
kehamilan dan kelahiran anak tersebut dari tanggung jawabnya sebagai seorang bapak  dan  bersamaan  dengan  itu  hukum  meniadakan  hak-hak  anak  terhadap
laki-laki  tersebut  sebagai  bapaknya.  Lebih-lebih  manakala  berdasarkan perkembangan  teknologi  yang  dapat  dibuktikan  bahwa  seorang  anak  itu
merupakan anak dari laki-laki tertentu. Seiring dengan perkembangan zaman, apakah pemberian nasab anak yang
lahir di luar nikah hanya kepada ibunya masih akan dipertahankan ketika anak itu  bisa  dibuktikan  dengan  bukti-bukti  yang  ilmiah  seperti  bisa  dibuktikan
dengan  ilmu  pengetahun  dan  teknologi,  apalagi  ada  pengakuan  dari  laki-laki sebagai bapak anak tersebut sedangkan ibunya
m ng m n n  . D s mp ng  tu, t muk n k m s l h t n l  n   ng l b h b s r untuk  n k t rs but  p b l  jug
dinasabkan kepada bapak biologisnya dalam rangka memelihara jiwa z   -
35
Putusan MK No. 46PUU-VIII2010. h. 32.
91
nafs  yang  mana  hal  itu  termasuk  suatu  yang  primer rur    seperti
memberikan  makanan,  minuman,  tempat  tinggal,  pakaian-pakaian  dan  lain sebagainya.
36
Karena,  jika  anak  tersebut  dinasabkan  terhadap  bapaknya  maka secara  otomatis  bapaknya  tersebut  mempunyai  kewajiban  tanggungjawab
untuk  memberikan  nafkah,  mendidik,  dan  mejaga  anaknya,  dan  anaknya  bisa menuntut  bapaknya  apabila  ia  mengabaikan  tanggung  jawab  tersebut.    akan
tetapi  sebaliknya,  jika  anak  itu  tidak  dinasabkan  terhadap  bapaknya  maka bapaknya  tidak  mempunyai  tanggung  jawab  untuk  memenuhi  kewajiban  di
atas, begitu juga anak tersebut tidak mempunyai hak untuk menuntut bapaknya. Senada dengan pendapat as-Syâtibîy di atas, Al-Ghazâli juga mengatakan
bahwa;  sesungguhnya  bertanggung  jawab  terhadap  anak  dalam  mengasuh, me
m l h r , m mb r k n n f q h, m mb l k n m k n n,   n m n  w  or ng untuk  m nj g n      m   k m s l h t nn    t rm suk  k   dalam  suatu  yang
rur    primer,  karena  kebutuhan  terhadap  nafaqah  dan  pemeliharaan m rup k n  su tu  t b ’ t  b g   s t  p   n k  k c l.    dangkan  mengingkari  dari
tanggung jawab tersebut, berarti dia membinasakan anak dan jiwanya. Hal ini juga merupakan suatu yang
rur
37
Alasan  MK  juga  karena  apabila  anak  tersebut  hanya  dinasabkan  hanya kepada  ibunya  maka  itu  tidak  mencerminkan  suatu  keadilan.  Karena  lahirnya
anak tersebut disebabkan oleh bertemunya sel ovum dan spermatozoa laki-laki
36
As-Syatîbîy, al-Muwafaqât, juz II, h.8.
37
Ar-Raysunî, Ahmad Raisuni, N z  r   t   -M q s   , h.346.
92
dan  perempuan.  Adalah  tidak  tepat  dan  tidak  adil  pula  jika  hukum membebaskan
laki-laki yang
melakukan hubungan
sekseual yang
menyebabkan terjadinya kehamilan dan kelahiran anak tersebut dari tanggung jawanya sebagai bapak dan bersamaan dengan itu hukum meniadakan hak-hak
anak  terhadap  lelaki  tersebut  sebagai  ayahnya.  Sedangkan  Islam  mengajarkan keadilan  bagi  sesama  karena  Pada  kenyataannya  semua  manusia  adalah
keturunan Nabi adam yang dilahirkan dalam keadaan suci, jadi semuanya sama tanpa  melihat  perbedaan,  baik  ras,  suku,  warna  kulit,  negara,
38
dan  lain sebagainya.  Semua  manusia  dilahirkan  dalam  keadaan  suci,  Islam  juga  tidak
mengenal  konsep  dosa  turunan  atau  pelimpahan  dosa.  Pertanggung  jawaban dalam Islam bersifat individu. Seseorang tidak dapat menanggung beban dosa
orang  lain,  apalagi  bertanggung  jawab  terhadap  dosa  orang  lain,sebagaimana dinyatakan  dalam  al-
ur’ n   ur t   l-Isr ’     t  15,   ur t   l- n’ m     t  164, Surat Fatîr ayat 18, Surat az-Zumâr ayat 7, Surat an-Najm ayat 38.
39
Putusan  MK  tersebut  memunculkan  banyak  protes  dari  kalangan  ulama karena  dianggap  bertentangan  dengan  hukum  Islam  yang  diberlakukan  di
Indonesia  dan  telah  ditranformasikan  ke  dalam  UU  No  11974  tentang perkawinan,  selain  itu,  putusan  MK  tersebut  dianggap  dapat  melegalkan
38
Muhammad al- Th h r b n ‘ s ur, Maqashid al-   r ’  , h.94.
39
ىَرْخ ُ
أ َرْزِو لةَرِزاَو ُرِزَت َ
ََو
ةيَا ءارَا ةروش 51
، و
َ ََو اَهْيَلَع
ا َِإ  مسْفَن
ُ ُُ  ُبِصْكَت  َََ َرْزِو لةَرِزاَو ُرِزَت
ىَرْخ ُ
أ
ةيَا ماعىَا 561
،
ُق اَذ  َن ََ ْوَ َو لءْ ََ ًُْيِن  ْلَهْ ُُ َ
َ اَهِلْ ِِ َ
َِإ لةَلَقْثُن ُعْدَت ْنِإَو ىَرْخ
ُ أ َرْزِو لةَرِزاَو ُرِزَت
َ ََو
ةروش  ََْر ةيَا رطافلا
58
،
ىَرْخ ُ
أ َرْزِو لةَرِزاَو ُرِزَت َ
ََو
ا ر ز ا ةيَ
7
ةيَا مجنا ىَرْخ ُ
أ َرْزِو لةَرِزاَو ُرِزَت ا
َ َ
أ 38
93
perzinahan. Karena menurut mereka untuk mempunyai anak tidak usah melalui pernikahan.
Namun, putus n   K  t rs but  h rus    p h m   s c r   obj kt f    n  b j k
g r m mb w  m s  l h at bagi umat manusia bukan sebaliknya. Perubahan ini bukan  berarti  MK  melegalisasi  perzinaan  dan  prostitusi.  MK  hanya  berupaya
untuk  menuangkan  hasil  ijtihadnya  agar  anak-anak  yang  lahir  di  luar  nikah tetap memiliki hak dan kedudukan yang sama dengan anak-anak lain dan agar
tidak  terjadi  perlakuan  diskriminatif.  Sehingga,  sebagian  kaum  lelaki  yang melakukan  pernikahan  siri,  melekukan  perzinaan,  perselingkuhan,  maupun
samen level kumpul kebo hingga wanita partnernya itu hamil dan melahirkan anak,  harus  bertanggung  jawab  atas  kebutuhan  lahir  batin  anak  yang  lahir
akibat perbuatannya.
40
Dengan demikian, hak hidup anak sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 27 ayat  1,  Pasal  28B  ayat  2,  serta  Pasal  28I  ayat  2  UUD  1945  yang
menyebutkan bahwa segala warga Negara bersamaan kedudukannya di  dalam hukum  dan  pemerintahan,  setiap  anak  berhak  atas  keberlangsungan  hidup,
tumbuh  dan  berkembangm  serta  berhak  atas  perlindungan  dan  kekerasan  dan diskriminasi
41
atas dasar apapun.
42
40
Nurul Irfan, Nasab  Status Anak dalam Hukum Islam, h. 202-203.
41
q s       r ’ h jug  m ng n l kons p p rs m  n al-Musawah. Pada kenyataannya semua  manusia adalah keturunan Nabi  adam  yang dilahirkan dalam  keadaan suci, jadi semuanya
sama  tanpa  melihat  perbedaan,  baik  ras,  suku,  warna  kulit,  Negara  Muhammad  al-Thahir  bin ‘ s ur,  Maq
s id  al-
r ’  .  hal.94.  dan  lain  sebagainya.  Semua  manusia  dilahirkan  dalam
94
Dari  uraian  di  atas,  jumhur  ulama  beralasan  kenapa  hanya  dinasabkan kepada  ibuya  saja
k r n  untuk k m s l h t n m m l h r  k turun n     z   - nasl
.   k n  t t p   s l  n   l s n  jumhur  ul m   t rs but,  jug   t r  p t k m s l h t n  l  n     tu    l m  r ngk   m m l h r   j w       z    -nafs  seperti
memberikan  makanan,  minuman,  tempat  tinggal,  pakaia-pakaian  dan  lain sebagainya  yang  keduanya  termasuk  suatu  yang  primer
rur  .
43
karena memberi nafkah merupakan suatu kewajiban. Sebagaiman ditetapkan dalam al-
ur’ n.
44
Oleh  karena  itu,  atas  dasar  pertimbangan  di  atas  MK  memutuskan
keadaan suci, islam juga tidak mengenal konsep dosa turunan atau pelimpahan dosa dari satu pihak ke pihak lain.  Allah berfiman:  innamâ al-
mu’m         w   al-hujur t: 10. Ibnu ‘ s ur   l m m n ngg p   m kn   l f z  “Ikhwah”  t rh   p     t       t s,  b hw    tu  m nc kup  p rs m  n   ang
luas  tanpa  ada  perbedaan.  Suatu  yang  kuat  atau  lemah  tidak  bisa  mengurangi  suatu  persamaan Muhammad  al-
Th h r  b n  ‘ s ur  Maq s
id  al- r ’    hal.94.    dari  Aisyah  radliallahu  anhu
bahwa  orang-orang  Quraisy  sedang  menghadapi  persoalan  yang  mengelisahkan,  yaitu  tentang seorang  wanita  suku  Al  Makhzumiy  yang  mencuri  lalu  mereka  berkata;  Siapa  yang  mau
merundingkan  masalah  ini  kepada  Rasulullah  shallallahu  alaihi  wasallam?.  Sebagian  mereka berkata; Tidak ada yang berani menghadap beliau kecuali Usamah bin Zaid, orang kesayangan
Rasulullah  shallallahu  alaihi  wasallam.  Usamah  pun  menyampaikan  masalah  tersebut  lalu Rasulullah  shallallahu  alaihi  wasallam  bersabda:  Apakah  kamu  meminta  keringanan  atas
pelanggaran  terhadap  aturan  Allah?.  Kemudian  beliau  berdiri  menyampaikan  khuthbah  lalu bersabda: Orang-orang sebelum kalian menjadi binasa karena apabila ada orang dari kalangan
terhormat  pejabat,  penguasa,  elit  masyarakat  mereka  mencuri,  mereka  membiarkannya  dan apabila  ada  orang  dari  kalangan  rendah  masyarakat  rendahan,  rakyat  biasa  mereka  mencuri
mereka menegakkan sanksi hukuman atasnya. Demi Allah, sendainya Fathimah binti Muhamamd mencuri, pasti aku potong tangannya HR.Bukhari
42
Nurul Irfan, Nasab  Status Anak dalam Hukum Islam, h.203.
43
As-Syatîbîy, al-Muwafaqât, juz II, h.8.
44
فورعماة وهتوصكو وهقزر ه دو وما ىو
yang artinya :Dan kewajiban ayah adalah memberi makanan an pakaian kepada ibu dengan cara yang makruf QS.2:233
95
bahwa  anak  yang  lahir  di  luar  nikah  tersebut  juga  dinasabkan  ke  bapak biologisnya  bila  bisa  dibutikan  dengan  bukti-bukti  otentik  seperti  ilmu
pengetahuan  dan  teknologi  bahwa  anak  tersebut  mempunyai  hubungan  darah dengan laki-laki tersebut.
Dari  uraian  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  alasan p rt m     ng
gun k n  ol h  jumhur  ul m      tu;    l m  r ngk   m nj g   k m s l h t n memelihara keturunan
z   -nasl  sehingga mereka hanya menasabkan anak yang  dilahirkan  di  luar  nikah  hanya  kepada  ibunya.  Begitu  juga,  menurut
mereka  zina  itu  merupakan  suatu  perbuatan  tercela  sehingga  tidak  berhak mendapatkan  karunia  yang  diberikan  oleh  tuhan  berupa  anak.  Konsekuesi
pendapat  ini  adalah  bapak  biologis  dari  anak  tersebut  tidak  terikat  tanggung jawab  atas  anak  hasil  perbuatannya,  karena  si  anak  pun  tidak  berhak  menutut
hak  apapun  dari  ayah  biologisnya  tersebut.  Sedangkan  MK  menasabkan  anak di  luar  juga  kepada  ibunya  ternyata  MK  mempunyai  dua  alasan.  Pertama,
alasannya sama dengan alasan jumhur yaitu untuk memelihara keturunan z
al-nasl,  itu  terlihat  dari  alasan  MK  apabila  bila  bisa  buktikan  bahwa  anak t rs but m mpun    “hubung n   r h”. Kedua, k m s l h t n m m l h r  j w
z    -nafs.  Yang  secara  tidak  langsung  ini  adalah  alasan  MK  berdasarkan alasan-alasan  di  atas.  Karena  untuk  melindungi  hak  anak  baik  berupa  nasab,
pengasuhan,  nafaqah,  perlindungan  dan  lain  sebagainya.  Konsekuensi  dari putusan MK tersebut adalah kebalikan dari konsekuensi yang pertama di atas.
Berdasarkan  uraian-uraian  yang  telah  penulis  jelaskan  di  atas  baik  al s n
jumhur ul m    n  K. P nul s l b h s p k t t rh   p putus n  K. K r n ,
96
mp k k m s l h t n t rh   p s   n k l b h b s r  p b l   n k t rs but jug n s bk n  t rh   p     h  b olog sn  .  Putus n   K  t rs but  l b h
m ng komu  r   u   k m s l h t n     tu  memelihara  keturunan      z    -nasl dan  memelihara  jiwa
-nafs.    h ngg   m nurut  p nul s  b r  s rk n m to   t rjîh  m k  putus n  K t rs but   unggulk n k m s l h t nn   l b h
besar didapat oleh anak tersebut daripada hanya dinasabkan kepada ibunya dan keluarganya ibunya saja, baik secara materi maupun psikologi anak tersebut.
Putusan  MK  tersebut  dapat  menyelamatkan  anak  dari  ketelantaran.  Bisa dibayangkan,  jika  anak  tersebut  tidak  ada  yang  bertanggung  jawab  dan  tidak
ada  yang  mengurus  kehidupan  serta  pendidikannya,  bukan  tidak  mungkin  ia akan  mengikuti  jejak  kebiadaban  ayah  biliogisnya.  Sementara  Allah
mewajibkan  kepada  kedua  orang  tua  untuk  menjalankan  amanah  berupa karunia  keturunan  agar  dililndungi,  dididik,  diberi  nafaqah.  Undang-undang
ilâhi  juga  sangat  mendukung  penuh  terhadap  kelangsungan  yang  baik  untuk sebuah generasi.
45
Disamping itu, alasan-alasan MK tersebut lebih tepat dengan konteks masa sekarang,  karena  untuk  membuktikan  anak  apakah  mempunyai  hubungan
45
QS. Al- N s ˊ    t 9,  ll h b rf rm n:
َضْخَ ْ
َْو َش
ً َْوَق اوُ وُقَ
ْ َْو َاَا اوُقاتَيْلَف ْمِهْي
َلَع اوُفاَخ اًفاَع ِض ًةايِرُذ ْمِهِفْلَخ ْوِن اوُكَرَت ْوَ َويِ اَا اًديِد
9
9.  dan  hendaklah  takut  kepada  Allah  orang-orang  yang  seandainya  meninggalkan  dibelakang mereka  anak-anak  yang  lemah,  yang  mereka  khawatir  terhadap  kesejahteraan  mereka.  Oleh
sebab  itu,  hendaklah  mereka  bertakwa  kepada  Allah  dan  hendaklah  mereka  mengucapkan perkataan yang benar
.
Ibnu Ȃs ur m ngungk pk n tuju n    t  n     l h m mb r k n r s  t kut t rh   p  z b Allah, juga
m mb r k n st mulus k p    p r  or ng tu   g r m m l k  s mp t k t rh   p  n k   n k lu rg n  ,    tu   ng n m mb r k n r zk  s rt  b g  n h rt n   untuk k b rl ngsung n h  up
m r k   p sc   k m t  nn  .   uh mm    T  h r  Ibnu  ˊȂs  r,    -     r  w     -Tanwîr,  juz  4 Tun s  : D r suhn n l   l-Nasyr wa al-T uzîˊ, 1997, 251-252
97
darah
46
atau  tidak  dengan  ayahnya  di  masa  sekarang  bisa  dibuktikan  dengan ilmu  pengetahuan  dan  teknologi.  Sehingga  untuk  menjaga  kemurnian  nasab
lebih  bisa  dibuktikan  secara  ilmiah  dan  masuk  akal.  Karena  penentuan  ada hubungan  darah  atau  tidaknya  itu,  ahlinya  adalah  dokter.  Sebagaimana
dikatakan  Muhammad  Jawad  Mughniyah,bahwa  masalah  yang  berkaitan dengan  alam  seperti  penetapan  minimal  atau  maksimal  kehamilan  jelas
merupakan spesialisasi dokter, bukan para ulama mazhab.
47
Penjelasan-penjelasan  terhadap  masalah-masalah  yang  menjadi  sumber objek  hukum  dan  undang-undang  tersebut,  jelas  merupakan  bidang  tugas
mereka  yang  memiliki  keahlian  dan  pengalaman  dalam  hal  itu.  Kalau penjelasan-penjelasan dan ketentuan-ketentuan itu datangnya dari imam-imam
fiqh,  maka  penjelsan-penjelasan  mereka  ini  merupakan  pengesahan  dari ketetapan  para  ahli  tersebut,  dan  tidak  lebih  dari  itu,  semisal  seorang  hakim
yang  minta  bantuan  kepada  mereka  tatkala  menjatuhkan  hukuman  suatu keputusan. Lantas, bila fakta telah terungkap dan kekeliruan-kekeliruan dalam
ketentuan-ketentuan  itu  telah  pula  dijelaskan,  maka  apa  yang  dikatakan  oleh ulama  mazhab  tersebut  tidak  wajib  dilasanakan.  Sebab,  kita  yakin  seyakin-
yakinnya  bahwa  mereka  itu  berbicara  tentang  suatu  yang  sudah  ada  sebelum
46
Para  ulama  madzhab  yang  empat  sepakat  manyatakan  bahwa  nasab  merupakan pertalian kekeluargaan berdasarkan hubungan darah, baik ke atas, ke bawah, maupun ke samping.
Nasab juga sebagai dasar fondasi yang kuat dalam membina dan melestarikan keutuhan kehidupan manusia, sebab pada hakikatnya nasab juga merupakan nikmat dan karunia besar yang Allah SWT
berikan  kepada  hamba-nya.  Oleh  karena  itu,  nasab  harus  senantiasa  dijaga  kemurniannya. Disamping itu, nasab juga merupakan persoalan pokok kaitannya dengan struktur hukum keluarga
yang  lain,  seperti  hak  hadhana,  nafkah,  hukum  kewarisan,  dan  masalah  perwalian.  Nurul  Irfan, Nasab  Status Anak dalam Hukum Islam, Jakarta: AMZAH, 2012, h.268
47
Muhammad  Jawad  Mughniyah, q    L m   M z  b;  J ’  r,  H     ,  M     ,       ’ ,
dan Hambali, Jakarta: PT Lentera Basritama, 1996, h.385.
98
penetapannya, dan bahwasanya maksud dari pemberian ketentuan yang mereka lakukan  itu  adalah  untuk  mengungkapkan  dan  menerangkan  hal-hal  yang
terjadi  itu  tadi,  namun  kemudian  terbukti  yang  sebaliknya.  Dengan  demikian, dalam kondisi seperti ini pelaksnaan pendapat mereka itu bertentangan dengan
apa  yang  dikehendaki  dan  diinginkan  oleh  mereka  sendiri.  Para  ulama mazdhab  menanamkan  bentuk  kekeliruan  ini  dengan
s t b          -t t b q k s l h n    l m  p n r p n,  s m s l  uc p n  s s or ng,  “  b r k n  p   ku
b j n   n ,” m nunjuk b tu   ng m r p b j n .
48
Selain  itu,  menurut  penulis  apabila  anak  itu  hanya  dinasabkan  kepada ibunya saja, maka secara psikologi anak tersebut akan mengalami hambatan di
dalam  pertumbuhan  dan  perkembangannya.
49
Disebabkan  hubungan  anak dengan orang sekitar sering mendapat perlakuan yang tidak sama dengan anak-
anak  yang  lainnya.  Tidak  sedikit  dari  kalangan  masyarakat  yang  mengatan anak  yang  lahir  di  luar  nikah  itu  disebut  anak  haram,  anak  zina  dan  lain
sebagainya sehingga anak tersebut selalu merasa tertekan. Dari  sini,  terdapat  dua  kemafsadatan  yang  perlu  dicermati  yaitu
kemafsadatan zina serta kemafsadatan akibat hilangnya hak-hak anak biologis jika  tidak  diberikan  status  nasab  dari  ayah  biologisnya.  Bayangkan  saja,  pada
tahun di wilayah Jakarta dan sekitarnya pada tahun 2012 meningkat dari tahun sebelumnya. Komisi  perlindungan anak mencatat  pada tahun 2012 ada 162 di
48
Muhammad  Jawad  Mughniyah, q    L m   M z  b;  J ’  r,  H     ,  M     ,       ’ ,
dan Hambali, Jakarta: PT Lentera Basritama, 1996, h.384.
49
Dianan  Adriana,  Tumbuh  Kembang    Terapi  Bermain  pada  Anak,  Jakarta:  Salemba Medika, 2011, h.12.
99
jabodetabek  dilaporkan  dibuang,  jumlah  ini  naik  dibandingkan  tahun  2011 sebanyak  121  bayi  dilaporkan  dibuang.  sebagian  besar  bayi  dilaporkan  dalam
keadaan  meninggal  dunia.  Di  tahun  2012  tercatat  129  bayi  ditemukan  tak bernyawa.  Menurut  Arist  ada  dua  faktor  utama  yang  menyebabkan  kasus
seperti ini meningkat. Pertama adalah perilaku seks bebas di kalangan remaja. Badan  Kependudukan  dan  Keluarga  Berencana  Nasional  BKKBN  pernah
merilis  hampir  35,9  persen  remaja  di  kota  besar  seperti  Jakarta  pernah melakukan  hubungan  intim  di  luar  nikah.  Hal  ini,  berujung  pada  aborsi  dan
juga  membuang  anak  mereka  yang  lahir  untuk  menutupi  malu.
50
Faktor berikutnya adalah ekonomi, karena masih ada sebagian masyarakat yang masih
berangggapan  kelahiran  anak  semakin  mempersulit  ekonomi  mereka.  Mereka memilih  membuang  anak  mereka  agar  karena  dinilai  akan  menjadi  beban
ekonomi.
51
Berdasarkan  uraian  di  atas,  menurut  penulis  pendapat  yang  menasabkan anak  di  luar  nikah  kepada  ibunya  serta  ayah  bilogisnya  jika  dapat  pengakuan
dari dari ayah biologisnya atau dapat dibuktikan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi itu lebih unggul râjih dari pada pendapat  yang hanya menasabkan
anak  di  luar  nikah  hanya  kepada  ibu n  .  K r n    p b l    n k      lu r  n k h
50
Dari  fakta  tersebut,  sekaligus  membantah  terhadap  asumsi  lain  yang  berupa kekhawatiran  makin  terbukanya  perzinahan.  Karena  dengan  menetapkan  status  anak  zina  kepada
ayah  biologisnya,  para  pria  yang  hendak  berbuat  zina  akan  memirkan  kembali  perbuatannya karena ia dapat dikenai pertanggung jawaban di ruang pengadilan. Nikah tetap menjadi suatu yang
sacral, sementara Zina merupakan suat u   ng k j  s rt  j l n   ng s ng t buruk   .  l-Isr ’    t
32.    b g  m n   p n  p t  Im m   bu  H  nîf h  b hw   h k k t    r   p     n k h     l h  w t î’, namun bukan berarti ia menghilangkan syarat dan rukun dari pada suatu pernikahan.
51
http:www.tempo.coreadnews20121224064450068Tiap-3-Hari-1-Bayi-Dibuang- di-Jakarta
diakses pada hari rabu tanggal 05 Mei 2015.
100
t rs but  jug     n s bk n  k      h  b olog sn    m k   k m s l h t nn    l b h b s r    r   p     h n      n s bk n  k p      bun  .  B g tu  jug ,  putus n   K
t rs but m ngumpulk n  u  k m s l h t n    tu n s b k p       h   n s c r otom t s   n k  t rs but  jug   m n  p tk n  k m s l h t n  b ru p   m m l h r
jiwa hizf al-nafs seperti hadhanah, pemberian makan, serta perlindungan dari ayah  sebagai  pendapat  al-Gazali  dan  al-Syatibi  yang  telah  penulis  jelaskan  di
atas. Memberikan  status  nasab    anak  dilahirkan  di  luar  nikah  kepada  ayah
bilogisnya  sebagaimana  diputuskan  oleh  MK,  maka  ayah  biologis  yang menyebabkan  kelahiran  anak  dituntut  bertanggung  jawab  baik  untuk
memberikan nafkah, pendidikan, maupun keberlangsungan hidup  si  anak.  Hal ini merupakan bentuk lain dari upaya menanggung kerusakan yang lebih ringan
untuk menagkal dampak buruk yang lebih besar.
101
                