Menurut Perundang-undangan Macam-macam Anak di Luar Nikah

57 yang dilahirkan dari perkawinan tersebut tidak berhak menuntut nafkah, biaya pendidikan ataupun warisan dari ayahnya. 16 c. Anak Sumbang Kata sumbang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti bersalah melanggar adat kebiasaan, kesopanan, dsb. Kata sumbang merupakan ungkapan resmi bahasa indonesia. Adapun secara istilah anak sumbang adalah sebuah ungkapan yang artinya merupakan hasil hubungan gelap antara saudara dekat. Jadi yang dimaksud anak sumbang adalah anak yang merupakan hasil hubungan terlarang antara saudara dekat. Anak demikian sesuai Pasal 283 KUHPerdata tidak mempunyai hubungan keperdataan yang bersifat hukum kekelurgaan, bahkan terhadap ibunya. Sedangkan bapaknya tidak dapat mengakuinya. 17 Bahkan jika ada pengakuan, maka pengakuan itu sama sekali adalah batal dan itu sama sekali tidak ada kaitan hukumannya, sehingga kebatalannya dapat dimintakan oleh setiap orang, meskipun pengakuan itu ternyata tidak ada yang membantah. 18 16 Darmabrata, Wahono, dan S ur n hl n j r f. “Hukum Perkawinan dan Keluarga di Indonesia, Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004, h.89 17 Abadur Rozak Husein, Hak Anak Dalam Hukum Islam , Jakrta: Fikahati Aneska, 1992, h.21. 18 Abadur Rozak Husein, Hak Anak Dalam Hukum Islam. h.26. 58 d. n k mul ’ n h Pasal 101.Seorang suami yang mengingkari sahnya anak, sedangkan istri tidak menyangkalnya dapat me n guhk n p ng ngk r n ng n l ’ n. P s l 126. L ’ n t rj k r n k r n su m m nu uh str b rbu t z n atau mengingkari anak dalam kandungan atau yang sudah lahir dari istrinya, sedang istri menolak tuduhan dan atau pengingkaran tersebut. Menganai pen g ngk r n s hn n k ng n m l lu l mb g l ’ n jug diatur dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1974. a. Pasal 44 ayat 1. Seorang suami dapat menyangkal sahnya anak yang dilahirkan oleh istrinya, bilamana ia dapat membuktikan bahwa istrinya telah berzina dan anak itu akibat dari perzinaan tersebut. b. Pasal 87 1 Apabila permohonan atau gugatan cerai diajukan oleh salah satu pihak yang melakukan zina, sedangkan permohonan atau gugatan tidak dapat melengkapi bukti-bukti, dan termohon dan tergugat menyanggah alasan tersebut, dan hakim berpendapat bahwa permohonan atau gugatan itu bukan tiada pembuktian sama sekali serta upaya peneguhan alat bukti tidak memungkinkan lagi diporoleh baik dari pemohon atau penggugat maupun dari termohon atau tergugat, maka Hakim karena jabatannya dapat menyuruh pemohon atau penggugat untuk bersumpah. 59 2 Pihak termohon atau tergugat diberi kesempatan pula untuk meneguhkan sanggahannya dengan cara yang sama. c. Pasal 88 1 Apabila sumpah sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 87 ayat 1 dilakukan oleh suami, maka penyelesaian dapat dilakukan dengan cara l ’ n. 2 Apabila sumpah yang dimaksud dalam Pasal 87 dilakukan oleh istri maka penyelesainnya dilaksanakan dengan cara yang berlaku.

3. Status Anak Luar Nikah

Mayoritas ulama berpendapat bahwa anak yang dilahirkan di luar nikah tetap mempunyai hubungan nasab dengan ibunya dan keluarganya ibunya. segala keperluan, baik materiil maupun non-materiil ada di bawah tanggung jawab ibunya. Begitu juga dengan hak warisannya. 19 Salah satunya adalah pendapat Imam S f ’î b hw n k ng l h r lu r n k h h n m m l k nasab dengan ibunya dan tidak memiliki nasab dengan ayahnya. 20 Dalil yang mereka gunakan adalah hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim yang menyatakan: ُاَا َ َِِر ، َة َشِئ ََ ْوَع ، َةَوْرُع ْوَع ، مباَهِش ِوْةا ِوَع ، ُدْي الا اَيَ ادَح ، ُةَتْيَتُ اَيَ ادَح اَي اَذَِ لدْعَش َلاَقَِ ممَاُغ ِِ َةَعْنَز ُوْب ُدْتَعَو مصااقَو ِِ َ أ ُوْب ُدْعَش َم َصَتْخا ْجَلاَق اَهان َ أ ، اَهْيَع َِا َلوُشَر ُوْب ُدْتَع َلاَقَو ًِِهَتَش َ َِإ ْر ُْْنا ًُُيْبا ًُاى َ أ ا َ ِإ َدِهَع مصااقَو ِِ َ أ ِوْة َةَتْتُع ِ َأ ُوْبا 19 Ibnu Rusd, Bidayatul Mujtahid, h.34. 20 Habib al- Mawardi, al-Hawi al-Kabir, Bairut: Dr al-Kutub, 1994, h. 299. 60 ًيلع َا َص َِا ُلوُشَر َر ََْيَِ ًِِتَد َِْو ْوِن ِِ َ أ ِشاَرِف َ َى َ ُِِو َِا َلوُشَر اَي ِ َأ اَذَِ َةَعْنَز ِهَتَش َ َِإ ملشو . َزَ ْ ْا ِرِِاَع ْلِ َو ِشاَرِفْلِ ََُِوْا ُدْتَع اَي َكَ َوُِ َلاَقَِ َةَتْتُعِة اًيِيَة اًهَتَش ىَأَرَف ًِ 25 Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Ibnu Syihâb dari Urwah dari Aisyah radliallahu anha bahwa dia berkata: Saad bin Abi Waqash berselisih dengan Abdu bin Zamah dalam perkara seorang anak. Saad berkata: Wahai Rasulullah, dia ini anak dari saudaraku Utbah bin Abi Waqash yang bersumpah kepadaku bahwa dia adalah anaknya. Perhatikanlah tanda kemiripannya? Namun Abdu bin Zamah berkata: Wahai Rasulullah, ini saudaraku yang dilahirkan diatas tempat tidur Bapakku dari hamba sahayanya. Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memperhatikan tanda kemiripan yang ada, maka Beliau melihat jelas sekali tanda kemiripan ada pada Utbah. Namun Beliau bersabda: Anak itu milikmu wahai Abdu bin Zamah. Anak itu milik si pemilik keranjang suami sedangkan untuk pezina baginya batu rajam. HR.Bukhari Menurut Imam As- f ˊî s b g m n kut p oleh Azhar Abdur Ghafur b hw k t “Firâsy” m nunjuk n b hw n k h z l z n h n n s bk n kepada ibunya. 22 B rb ng n p n p t Im m b H nîf h ng m ng t k n b hw k t “ Firâsy” m nunjuk n t r p t h m r gh b untuk laki-laki yang tersembunyi. 23 D s mp ng tu, b H nîf h m ng t k n b hw nasab anak itu sebenarnya tergantung kepada suami wanita tersebut, jikalau wanita yang berzina mempunyai suami, karena ketika suami mengakui anak tersebut sebagai anaknya, maka anak tersebut menjadi anak yang sah secara s r’ ng m m l k h k-hak sebagaimana mestinya anak yang sah, dan dia 21 Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah al-Buhkari, Shahih Buhkari, Kairo: Dar al- ’b, 1987, juz III, h.3. 22 Azhar Abdur Ghafur, Pandangan Hukum Islam tentang Zina dan Perkawinan Sesudah Hamil, Jakarta: Citra Harta Prima, 1995, h.8. 23 Abu Isa Muhammad Ibn Isa Saurah, Sunan al-Tirmizdi, Bairut: Dar al-Fikr, 1994, Juz II, h.285. 61 pun ayah punya hak pula atas anak seperti itu. 24 Sehingga hal tersebut menurut Abu Hanifah berimplikasi pada bapaknya untuk menikahi anak tersebut karena ia adalah darah dagingnya senndiri. Berbeda dengan ulama lain yang membolehkan menikahi anak sendiri yang lahir di luar pernikahan. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Muslim dari Aisyah Rasulullah saw bersabda, “A -waladu li al-firâsyi, walil `âhiri al- ru” artinya Status kewalian anak adalah bagi pemilik kasursuami dari perempuan yang m l h rk n. D n b g p l ku z n hukum b tu.” t tus k w l n l m hadis tersebut adalah dalam konteks hubungan pernikahan agar anak yang dilahirkan kelak memiliki identitas yang jelas siapa ayah nasabnya. Menurut b H nîf h, n k m mpun hubung n r h ng n l k -laki yang tidur seranjang dengan ibu anak. Bila dilahirkan di luar perkawinan maka menurut b H nîf h n k t rs but m sk t k m m l k hubung n n s b ng n ah biologisnya ia tetap menjadi mahram haram dinikahi oleh ayah biologisnya sama dengan mahram melalui pernikahan. 25 Namun, pendapat ini disanggah oleh Syâfi`î dan Mâlik yang didukung jumhur ulama, menurut mereka jika anak dilahirkan kurang dari enam bulan setelah akad nikah maka tidak bisa dinasabkan kepada ayah yang menikahi ibunya, juga tidak menjadi mahram dan dengan demikian dia bisa dinikahi ayah tersebut. Mereka berpedoman pada pendapat Ali bin Abî Thâlib ketika menghentikan rencana khalifah Usmân bin Affân menghukum rajam terhadap seorang perempuan atas tuduhan zina yang diadukan suaminya karena sang isteri melahirkan bayi pada 6 bulan kurang 9 bulan dari waktu akad nikah. Maka ˊAli menjelaskan kepada Usman bahwa al-Qur`an menyebutkan masa 24 Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqih Lima Mazhab, Jakarta: Lentera Basiratama, 2000, h.386 25 Ibnu Rusd, Bidayah al--Mujtahid, juz 2 h. 34 62 mengandung dan menyusui bayi adalah 30 bulan seperti yang tertera di dalam surat Al- Ahqâf ayat 15 yang berbunyi: ُ ُ هاه َصِفَو ًُهُلْ ََِو اهًِْرُل ًُْتَعه َضَوَو اهًِْرُل ًُهُن ُ أ ًُْتَلَ َِ اًىا َصْحِإ ًِْيَ ِِاَوِة َناَص ْنِ ْْا اَيْي اصَوَو اَّح اًرْهَش َنوُذ َاَذ ِ ه الا َكهَتَهْعِى َرُمْشَأ ْنَأ ِِْعِزْوَأ ِبَر َلاَق ًةَيَش َنِعَبْرَأ َََلَبَو ُهادُشَأ َََلَة اَذِإ َكهْ َِْإ ُجْتُ ِِِإ ِ ايِرُذ ِِ ِ ْحِلْصَأَو ُهاَضْرَت اًِْاَص َلَهْعَأ ْنَأَو ايَ ِِاَو َ َىَو اَََع َجْهَعْنَأ ِِِإَو ُهْ ا َوِن ةيَا فاقحَا ةروش َنِهِلْص 51 Artinya: Dan kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah pula. Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila anak itu telah ew s umur me c p emp t pu u t u ber o’ , u u, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat kebijakan yang engkau ridai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku bertobat kepada engkau, su ggu , u term su or g mus m ” Lalu dikaitkan dengan surat al-Baqarah ayat 233 bahwa masa menyusui adalah 2 tahun, ini artinya masa mengandung paling pendek 6 bulan dan masa menyusui paling panjang 2 tahun. 26 Adapun ayatnya berbunyi: َ َىَو َةَعا َضارا امِتُي ْنَأ َداَرَأ ْوَهِ ِ ْنَلِ ََ ِ ْنَلْوَح اوَُِد ََْوَأ َوْع ِضْرُي ُكاَ ِِاَوْاَو ُ َ ه ِدوهُ ْوَه ْ ا ْوَ َ ََو اَِِ َ َِوِة لةَ ِِاَو ارا َضُت َ َ اَهَعْشُو ا َِإ لسْفَن ُف الَكُت ََ ِفوُرْعَهْاِة اوُهُ َوْصِكَو اوُهُ ْزِر لدوهُ ه َشَ َو اهَهُهْيِن مضاَرهَت ْوهَع ً َا َصِف اَداَر َ أ ْنِإَف َكِ َذ ُلْثِن ِلِراَوْا َ َىَو ِهِ ََِوِة َُه َ اهَيُس َاهَف مرُوا ْمُتهْيَتت اهَن ْمُتْهالهَش اَذِإ ْمُكْيه َلَع َ اهَيُس َاهَف ْمهُ َد ََْوَأ اوُع ِضْ ََْصَ ْنَأ ْمُ ْدَرَأ ْنِإَو اَهِهْيَلَع :ةيَا ةرقلا ةروش لْ ِصَة َنو ُلَهْعَ اَهِة َاَا انَأ اوُهَلْعاَو َاَا اوُقا اَو ِفوُرْعَهْاِة 233 Artinya: Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seseorang ibu menderita karena 26 Shihab al-Din al-Alusi, Tafsir Al-Alusi, Maktabah Syamilah, juz 15. h. 437.