12
2. Pengertian Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah merupakan salah satu saran dan fasilitas penyelenggaraan pendidikan, sehingga setiap sekolah semestinya memiliki
perpustakaan yang memadai.
16
D efinisi perpustakaan sekolah bahwa “perpustakaan yang
tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan khusus sekolah dan tujan pendidikan pada
umumnya”.
17
Pepustakaan sekolah merupakan bagian intergal dari program sekolah secara keseluruhan, dimana bersama-sama dengan komponen
pendidikan lainnya turut menentukan keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran.
18
Dengan demikian pengertian perpustakaan sekolah tidak jauh beda dengan perpustakaan umum, hanya saja tempat disebuah lembaga
pendidikan. Jadi, perpustakaan sekolah adalah suatu unit kerja dari lembaga pendidikan yang berupa tempat untuk mengumpulkan,
menyimpan, mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustaka baik yang tertulis,tercetak, maupun grafis lainnya seperti film, slide, piringan hitam,
tape yang diatur dan diorganisasikan secara sistematis untuk dipergunakan secara berkesinambungan sehingga dapat membantu murid-
murid, guru-guru dalam proses belajar mengajar.
3. Tujuan Perpustakaan Sekolah
Perpusatakaan sekolah merupakan bagian intergal proses pendidikan. Berikut ini butiran penting bagi pengembangan literasi, literasi
informasi, pengajaran, pembelajaran dan kebudayaaan serta merupakan
jasa inti perpustakaan sekolah :
16
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Sagung Seto, 2006, h. 39-40
17
Sudarnoto Abdul Hakim. Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006, h.32.
18
Darmono, Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, Jakarta:Grasindo, 2007, h. 3.
13
a. Mendukung dan memperluas sasaran pendidikan sebagaimana
digariskan dalam misi dan kurikulum sekolah; b.
Mengembangkan dan mempertahankan kelanjutan anak dalam kebiasaaan dan keceriaan membaca dan belajar, serta menggunakan
perpustakaan sepanjang hayat mereka; c.
Memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman dalam menciptakan dan menggunakan informasi untuk pengetahuan,
pemahaman, daya pikir dan keceriaan; d.
Mendukung semua murid dalam pembelajaran dan praktik keterampilan mengevaluasi dan menggunakan informasi, tanpa
memandang bentuk, format atau media, termasuk kepekaan modus berkomunikasi dikomintas;
e. Menyediakan akses kesumber daya lokal, regioanal, nasional dan
global dan kesempatan pembelajar menyikapi, pengalaman opine yang beranekaragam;
f. Mengorganisasikan aktivitas yang mendorong kesadaran serta
kepekaaan budayadan sosial; g.
Bekerja dengan murid, guru, administator, dan orang tua untuk mencapai misi sekolah;
h. Menyertakan bahwa konsep kebebasan intelektual dan akses informasi
merupakan hal penting bagi tercipatanya warga negara yang bertanggung jawab dan efektif serta partisipasi dialam demokrasi;
i. Promosi membaca dan sumberdaya serta jasa perpustakaan sekolah
kepada seluruh komunitas sekolah dan masyarakat luas.
19
4. Fungsi Perpustakaan Sekolah
Fungsi perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut: a.
Membantu para pelajar melaksanakan penyelidikan dan mencari keterangan-keterangan yang lebih luas dari pelajaran yang didapatnya
di dalam kelas. b.
Dari sumber-sumber pengetahuan yang beraneka warna itu, seorang anak dapat mengetahui bahwa berbagai informasi dapat diberikan
dengan cara-cara yang berbeda. c.
Perpustakaan yang baik juga harus dapat membantu seorang murid mengembangkan kegemarannya.
d. Perpustakaan sekolah harus menyebar ke seluruh sekolah bahan-bahan
bacaan yang bernilai dan cocok dengan selera dan daya baca anak- anak untuk memupuk kebiasaan membaca.
e. Perpustakaan yang dipimpin dan diatur baik, juga memberikan
tanggung jawab kepada seorang anak sebagai seseorang warga negara.
20
19
Darmono, Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja Jakarta:Grasindo, 2007, h .21-22.
20
Perpustakaan Sekolah : Petunjuk untuk membina, memakai, dan memelihara perpustakaan sekolah, Pusat Pembinaan Perpustakaan Departemen dan Kebudayaan, 1983. h. 2-4