15
Layanan perpustakaan adalah pemberian informasi kepada pemakai perpustakaan tentang hal-hal berikut:
a. Segala bentuk informasi yang dibutuhkan pemakai perpustakaan, baik
untuk dimanfaatkan ditempat ataupun untuk dibawa pulang untuk digunakan diluar ruang perpustakaan.
b. Manfaat berbagai sarana penelusuran informasi yang tersedia di
perpustakaan yang merujuk pada keberadaan sebuah informasi.
24
Jadi dari tiga pengertian di atas dapat disimpulkan layanan perpustakaan adalah pelayanan yang diberikan untuk pemakai atau
pengunjung perpustakaan dalam menggunakan bahan-bahan perpustakan baik berupa informasi yang dibutuhkan.
2. Layanan Teknis
a. Pengadaan bahan pustaka
Pengadaan atau akusisi koleksi bahan pustaka merupakan proses awal dalam mengisi perpustakaan dengan sumber-sumber informasi.
Bagi perpustakaan yang baru dibentuk atau didirikan, kegiatan pengadaan ini meliputi pekerjaan penentuan kriteria koleksi
perpustakaan dan pembentukan koleksi awal. Untuk perpustakaan yang sudah berjalan, kegiatan pengadaan untuk menambah dan
melengkapi koleksi yang sudah ada. Yang menjadi titik tolak kegiatan pembinaan dan pengembangan koleksi selanjutnya.
25
Asa beberapa cara yang dapat ditempuh oleh guru pustakawan untuk memperoleh bahan-bahan pustaka, antara lain dengan cara
membeli, hadiah atau sumbangan, tukar-menukar, pinjaman dan pembuatan kliping.
1 Pembelian
Untuk membeli buku-buku perpustakaan sekolah dapat ditempuh dengan cara membeli ke penerbit, membeli di toko buku dan
memesan.
2 Hadiah
Hadiah atau sumbangan dari perorang maupun dari organisasi, badan-badan atau lembaga-lembaga tertentu. Untuk memperoleh
hadiah atau sumbangan buku-buku atau bahan pustaka lainnya banyak tergantung kepada hubungan antara sekolah dengan
sumber-sumber yang dapat dijadikan tempat meminta hadiah atau
24
Darmono, Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, Jakarta: Grasindo, 2007, h. 165.
25
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Sagung Seto, 2006, h. 174.
16
sumbangan, dan juga tergantung kepada kemampuan guru pustakawan di dalam berusaha memperoleh hadiah atau
sumbangan,
3 Tukar-menukar
Untuk memperoleh tambahan buku-buku perpustakaan sekolah, guru pustakawan bisa mengadakan hubungan kerja sama dengan
guru pustakawan sekolah lainnya. Hubungan kerja sama tersebut berupa saling menukar buku-buku perpustakaan sekolah.
4 Pinjaman
Pinjaman buku-buku, majalah, surat kabar, bahan pustaka lainnya dapat diusahakan oleh guru pustakawan agar bahan-bahan pustaka
semakin lama semakin bertambah. Pihak-pihak yang dapat dipinjam adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru-guru,
ataupun orang tua murid.
26
b. Pengolahan bahan pustaka
Pengolahan adalah pekerjaan yang diawali sejak koleksi diterima di perpustakaan sampai dengan penempatan di rak atau di tempat
tertentu yang telah disediakan. Untuk kemudian siap dipakai oleh pemakai. Pekerjaan pengolahan koleksi yang berbentuk tercetak dan
yang terekam dibedakan dan dipisahkan, meskipun ada pekerjaan yang memiliki kesamaan. Untuk yang bentuk tercetak yakni buku dan
sejenisnya, maka pekerjaan pengolahan itu meliputi menyusun rencana operasional pengolahan bahan pustaka, registrasi bahan pustaka,
pengecapan atau stempel perpustakaan pada halaman tertentu biasanya dibubuhkan di bagian depan di bagian tengah dan di bagian belakang
buku, klasifikasi, katalogisasi, pembuatan kelengkapan pustaka, penjajaran kartu file, penyusunan koleksi buku di rak, penyimpanan
dan pelestarian bahan pustaka.
27
Pengolahan bahan koleksi adalah buku yang sudah diadakan di perpustakaan sekolah hendaknya segara di oleh. Hal ini dilakukan agar
bahan koleksi yang berada di perpustakaan dapat diorganisasikan dengan baik sehingga pemakai perpustakaan dapat menemukan bahan
koleksi yang diinginkan secara mudah. Pengolahan koleksi perpustakaan meliputi beberapa kegiatan yaitu inventarisasi,
klasifikasi, katalogisasi, penyelesaian dan pengaturan koleksi.
26
Bafadal Ibrahim, Pengelola Perpustakaan Sekolah, Jakarta : Bumi Aksara,1992,Ed. 1. Cet. 1. h. 37-42.
27
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Sagung Seto, 2006,h. 179-186