Artinya : “Serualah manusia kepada jalan Tuhan-Mu dengan hikmah
dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui orang-
orang yang mendapatkan petunjuk ”.
e. Media Dakwah Wasilah
Media dakwah dalam arti sempit adalah alat dakwah. Alat dakwah berarti media dakwah yang memiliki peranan atau kedudukan
sebagai penunjang tercapainya tujuan.
26
media dakwah yang dimaksud adalah sarana untuk merealisasikan materi dakwah terhadap
mad’u. Hamzah Ya’qub membagi wasilah dakwah menjadi lima macam yaitu:
Lisan, tulisan, lukisan, audiovisual, akhlak.
27
Media merupakan salah satu syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh seorang da’i saat
berdakwah. Karena pemilihan media memiliki peranan penting dalam menentukan bagaimana aktifitas dakwah yang dilakukan seseorang
da’i. Media dakwah dapat memudahkan para juru dakwah untuk menyampaikan pesan pada khalayak atau komunikannya dengan cepat
dan pesan yang disampaikan dapat tersebar dengan luas.
28
26
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam Surabaya: Al-Ikhlas, 1983,hlm. 164
27
M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, Jakarta: Rahmat Semesta, 2006. hlm. 32
28
M. Bahri Ghazali, Dakwah Komunikasi, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1997, Cet. Ke-1 h. 12
f. Efek Dakwah atsar
29
Dalam setiap aktivitas dakwah pasti akan menimbulkan efek atau reaksi. Artinya jika dakwah telah dilakukan oleh seorang dai
dengan materi dakwah, Wasilah dan Thariqah tertentu maka akan timbul respon dan efek pada si Mad’u.
Efek dakwah sering disebut dengan Feedback atau umpan balik dari proses dakwah ini sering dilupakan atau tidak banyak menjadi
perhatian para da’i. Kebanyakan mereka menganggap bahwa setelah berdakwah, maka selesailah dakwah,. Padahal, atsar sangat besar
artinya dalam penentuan langkah-langkah dakwah berikutnya. Hubungan Antar Unsur-Unsur Dakwah supaya proses dakwah berjalan
dengan sempurna maka seorang dai harus menggunakan metode, materi serta Media yang tepat.
Seorang Dai harus mempunyai Materi yang sesuai dengan situasi dan kondisi mad’u, yang mana dalam Penyampaian materi, si
Dai hendaklah menggunakan metode-metode pokok bagi seorang Dai. Setelah proses penentuan materi serta metode-metodenya
terlaksana maka seorang Dai bisa melaksanakan dakwahnya melalui media, baik itu media lisan tulisan dan sebagainya. Apabila seorang dai
telah melakukan tahapan-tahapan di atas maka yang terakhir adalah Proses Evaluasi terhadap dakwah yang di sampaikannya, bagaimana
respon ataupun Feedback dari madu.
29
M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, Jakarta: Rahmat Semesta, 2006. Ed.1. Cet. 2. Hlm 33