Pengenalan Sasaran Dakwah Perumusan Strategi Dakwah Pengurus Viking
Ustad Erick Yusuf mengambil tema galau karena tema galau saat itu sedang ngetrend di kalangan anak-anak muda. Hampir di semua
media apalagi di sosial media tema-tema tentang galau dibahas. Peneliti mendapatkan transkip materi dakwah yang yang
disampaikan Ustad Erick Yusuf yang dilaksanakan pada tanggal 10 November 2012 pukul 08:00 WIB bertempat di Geger Kalong,
Bandung yang bersumber dari republika online. Berikut materi dakwah yang disampaikan Ustad Erick Yusuf:
Jika kita tela’ah kata galau di kamus besar bahasa Indonesia galau berarti ; 1. Ber-galau, sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau
tidak keruan pikiran; ke-galau-an sifat keadaan hal galau. Dikatakan “galau” berarti kacau tentang pikiran; “bergalau” berarti salah satu
artinya kacau tidak keruan pikiran; dan “kegalauan” berarti sifat keadaan galau. Merujuk ke defenisi menurut kamus keadaan galau
adalah saat pikiran sedang kacau tak keruan. Orang yang tengah galau pikirannya berarti sedang kacau, gundah atau resah dan sebagainya.
Saya mengaitkan kata “galau’ers” atau kaum yang galau dengan golongan orang-orang yang kacau pikirannya, resah hatinya, gundah
gulana dalam kesehariannya dengan sebuah contoh orang-orang yang menyesali
perbuatannya namun
tidak bisa
keluar untuk
memperbaikinya. Dalam Alquran untuk konteks orang-orang seperti ini saya teringat surah Al Qiyamah yang menyebutkan. “Aku bersumpah
demi hari kiamat, dan Aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali dirinya sendiri.” QS. Al Qiyamah, 75 : 1-2 . Masalah
galau, karenanya agar tidak galau mari memperbanyak majelis ilmu. Dengan mengikuti taushiyah atau ceramah serta ngaji Qur’an sekaligus
Hadits. Seperti pemuda- pemuda yang tergabung di “distrik religi” nya
Viking Persib
Bandung. Pengajian
atau taushiyah
tersebut Alhamdulillah akan dirutinkan setiap bulannya, dengan peserta yang
semakin lama harapannya akan menjadi semakin banyak. Semoga para penonton sepak bola menjadi sholeh, juga pemain-pemainnya, juga
pengurusnya dan semua yang terlibat di dalamnya. Agar tidak lagi perlu slogan sportivitas dan fair play. Karena dengan kesholehan
otomatis sudah mencakup seluruh nilai-nilai kebaikan yang ada termasuk sportivitas dan fair play. Ayo kang Heru Joko, kang Tobi dan
pemuda-pemuda harapan bangsa lainnya. Ayo kita ngaji
9
9
http:www.republika.co.idberitadunia-islamceloteh-kang-erick121112md861a- viking-dan-galauers-orangorang-yang-galau
Berdasarkan transkip dakwah di atas, peneliti mengambil intisari dari transkip dakwah di atas yaitu defenisi menurut kamus,
keadaan galau adalah saat pikiran sedang kacau tak keruan. Orang yang tengah galau pikirannya berarti sedang kacau, gundah atau resah dan
sebagainya. Nah, masalah galau, karenanya agar tidak galau mari memperbanyak majelis ilmu. Dengan mengikuti taushiyah atau
ceramah serta ngaji Qur’an sekaligus Hadits.