UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Freeman dkk., 2005. Pada permukaan media, bentuk koloni terlihat bulat, permukaan halus, cembung, berkilau, dan terbentuk koloni
berwarna abu-abu hingga kuning keemasan. Staphylococcus bersifat relatif resisten terhadap pengeringan,
panas bisa bertahan hingga suhu 30
o
C selama 30 menit, dan 9 NaCl tetapi akan terhambat dengan beberapa bahan kimia, seperti
heksaklorofen 3 Brooks dkk., 2007. S.aureus merupakan bakteri patogen yang bersifat invasif, dapat
memproduksi koagulase, mampu membentuk pigmen kuning emas dan dapat menghemolisis sel darah merah.
Penyakit yang disebabkan oleh S. aureus seperti pneumonia, meningitis, endokarditis, dan infeksi kulit. Beberapa antibiotik yang
dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan S. aureus antara lain ampisilin, penisilin, tetrasiklin, kloksasilin, sefalosporin, vankomisin, dan
metisilin Jawetz dkk., 1996.
Gambar 3. Staphylococcus aureus perbesaran 1000x Dokumentasi pribadi
b. Morfologi dan Klasifikasi Bacillus subtilis B. subtilis
Klasifikasi Bacillus menurut Bergey’s Manual of Determinative
Bacteriology, 8
th
edition 1985 : Kingdom
: Procaryotae Divisi
: Bacteria Class
: Schizomycetes Ordo
: Eubacteriales Famili
: Baciliaceae Genus
: Bacillus
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Species : Bacillus subtilis
Bacillus subtilis merupakan bakteri Gram positif, berbentuk batang yang membentuk rantai, beberapa spesies aerob obligat dan
bersifat anaerob fakultatif, memiliki endospora sebagai struktur bertahan saat kondisi lingkungan tidak mendukung Backman dkk., 1994. Suhu
optimum pertumbuhan Bacillus subtilis yaitu 30-37
o
C, dengan suhu minimum 18
o
C dan maksimum 43
o
C Korsten dkk., 1996. Banyak dari genus Bacillus bersifat saprofit dan berasal dari tanah
banyak karbohidrat dan polisakarida, air, dan udara dan tanaman. Beberapa bersifat patogen, dan berkembang di dalam makanan lalu
menghasilkan enterotoksin atau toksin emetic dan menyebabkan makanan menjadi beracun. Bacillus subtilis dapat menyebabkan penyakit
pada manusia,
seperti meningitis,
endokarditis, endophalmitis,
konjungtivitis atau gastroenteritis akut Jawetz dkk., 1996. Pada
Bergey’s Manual of Systemic Bacteriology, edisi ke-2 2004 Sel Bacillus subtilis berukuran 1 x 3.4 µm, berbentuk batang dan
tersusun menjadi rantai panjang. Mempunyai spora yang terletak di tengah sel, tidak bergerak Jawetz dkk., 1996, serta mempunyai flagela.
Spesies Bacillus memperlihatkan morfologi koloni yang sangat bervariasi, dan komposisi media yang digunakan sangat mempengaruhi
bentuk morfologi yang akan terlihat. Koloni Bacillus subtilis setelah inkubasi 24-48 jam, ukuran koloni berkisar antara 2-4 mm, permukaan
kasar, berlendir, dan bergelombang pada bagian pinggir koloni. Bacillus dapat tumbuh pada media Nutrient Agar, Trypticase Soy Agar dan paling
cocok pada media Blood Agar. Bacillus subtilis yang bersifat patogen dapat menyerang manusia,
dan menyebabkan penyakit seperti meningitis yang disebabkan trauma kepala, kolangitis yang berhubungan dengan penyakit ginjal dan hati,
pneumonia, infeksi nekrotic axillary pada pasien kanker payudara. Bila terinfeksi Bacillus subtilis akan muncul gejala seperti diare dan muntah.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4. Bacillus subtilis perbesaran 1000x Dokumentasi pribadi
c. Morfologi dan Klasifikasi Eschericia coli E. coli