UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.2 Tinjauan Tentang Bakteri
Bakteri merupakan sel prokariot yang khas, uniseluler dan tidak mengandung struktur yang membatasi membran di dalam sitoplasmanya.
Reproduksi utama dengan pembelahan biner sederhana yaitu suatu proses aseksual. Morfologi bakteri terdiri dari tiga bentuk, yaitu sferis kokus, batang
basil dan spiral. Ukuran bakteri bervariasi tetapi pada umumnya berdiameter sekitar 0.5-1.0 µm dan panjang 1.5-2.5 µm Pelczar Chan, 2008.
2.2.1 Bakteri Gram Positif dan Negatif
Berdasarkan komposisi dinding selnya, bakteri dibagi menjadi dua golongan : bakteri Gram positif dan Gram negatif Goering dkk., 2008.
Tabel 1. Ciri bakteri Gram positif dan Gram negatif Pelczar Chan, 2008.
Ciri Perbedaan Relatif
Gram Positif Gram Negatif
Struktur dinding sel Tebal 15-80 nm
Berlapis tunggal mono Tipis 10-15 nm
Berlapis tiga multi
Komposisi dinding sel Kandungan lipid rendah 1-4
Peptidoglikan ada sebagai lapisan tunggal; komponen utama lebih dari
50 berat kering pada beberapa sel bakteri
Asam tekoat Kandungan lipid tinggi 11-
22 Peptidoglikan ada di dalam
lapisan kaku sebelah dalam; jumlahnya sedikit, merupakan
sekitar 10 berat kering Tidak ada asam tekoat
Kerentanan Terhadap
penisillin
Lebih rentan Kurang rentan
Persyaratan nutrisi Relatif rumit pada banyak spesies
Relatif sederhana Resistensi terhadap
gangguan fisik
Lebih resisten Kurang resisten
2.2.2 Tahapan Siklus Bakteri
Waktu generasi adalah waktu yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk meningkatkan jumlah sel menjadi dua kali lipat jumlah semula.
Pertumbuhan bakteri dinyatakan secara grafik dengan logaritma jumlah sel terhadap waktu. Terdapat empat macam fase pertumbuhan mikroorganisme,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yaitu fase lag, fase log fase eksponensial, fase stasioner dan fase kematian Pelczar, 2008 dan Pratiwi, 2008.
a. Fase lag
Merupakan fase adaptasi, yaitu fase penyesuaian mikroorganisme pada suatu lingkungan baru. Ciri fase lag adalah tidak adanya peningkatan
jumlah sel, yang ada hanyalah peningkatan ukuran sel dan sel mengalami perubahan dalam komposisi kimiawi.
b. Fase log eksponensial
Merupakan fase dimana mikroorganisme tumbuh dan membelah pada kecepatan maksimum, tergantung pada genetika mikroorganisme, sifat
media, dan kondisi pertumbuhan. Sel baru terbentuk dengan laju konstan dan massa yang bertambah secara eksponensial. Aktivitas metabolik yang
dihasilkan seimbang. Bila nutrisi dalam kultur habis, laju pertumbuhan dapat terhambat, sehingga hasil metabolisme yang bersifat racun akan
tertimbun dan menghambat pertumbuhan. c.
Fase stasioner Pertumbuhan mikroorganisme berhenti dan terjadi keseimbangan antara
jumlah sel yang membelah dengan jumlah sel yang mati. Pada fase ini terjadi akumulasi produk buangan yang toksik.
d. Fase kematian
Yaitu jumlah sel yang mati lebih cepat daripada terbentuknya sel baru. Faktor penyebabnya adalah ketidaktersediaan nutrisi dan akumulasi
produk buangan yang toksik.
2.2.3 Teknik Pewarnaan