UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ranting, serta kulit kayu dari berbagai macam jenis tanaman Tarabily dkk., 2003.
Awalnya keberadaan mikroba endofit diduga bersifat netral, maksudmya tidak memberikan pengaruh baik manfaat maupun kerusakan yang ditimbulkan
terhadap tanaman. Ternyata setelah para peneliti mulai mempelajari lebih mendalam, ada hubungan simbiosis mutualisme antara mikroba endofit dengan
tanaman inang terutama peranannya yang sangat penting dalam melindungi tanaman inang terhadap predator dan patogen Prasetyoputri dan Atmosukarto,
2006.
2.4.1 Interaksi Mikroba Endofit Dengan Tanaman
Interaksi mikroba endofit dengan inangnya yang ditemukan pada bagian organ tumbuhan tertentu, berhubungan erat dengan siklus hidup yang dilaluinya.
Masuknya mikroba endofit pada jaringan tanaman inang tergantung pada keberhasilan mikroba tersebut menembus lapisan eksternal inangnya. Proses
masuknya mikroba endofit ini dicapai melalui mekanisme pemecahan atau degradasi jaringan pelindung pada lapisan kutikula dan epidermis Bacon dan
Siegel, 1990. Proses masuknya mikroba endofit ke dalam jaringan tanaman inang
terjadi secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung ditandai dengan masuknya endofit ke dalam bagian internal jaringan pembuluh tanaman dan
diturunkan melalui biji, sedangkan secara tidak langsung mikroba endofit hanya menginfeksi bagian eksternal yaitu pada bagian pembungaan Bacon, 1985.
2.4.2 Peranan Bakteri Endofit
Senyawa antimikroba tidak hanya dapat dihasilkan oleh tumbuhan maupun hewan, akan tetapi dapat juga berasal dari mikroba. Salah satu yang
berpotensi tersebut adalah bakteri endofit Nursanty, 2012. Bakteri endofit berperan untuk stimulasi pertumbuhan tumbuhan melalui sekresi regulator
hormon pertumbuhan seperti asam indol-asetat, mensuplai vitamin esensial yang dibutuhkan tumbuhan, fiksasi nitrogen dan induksi ketahanan terhadap patogen
tanaman Rodoles, 1993 dan Hung, 2004.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.4.3 Mikroba Endofit Penghasil Metabolit Sekunder
Setiap tanaman tingkat tinggi dapat mengandung beberapa mikroba endofit yang mampu menghasilkan senyawa biologi atau metabolit sekunder
yang diduga sebagai akibat koevolusi atau transfer genetik genetic recombination dari tanaman inangnya ke dalam mikroba endofit Tan dkk.,
2001. Sekitar 300.000 jenis tanaman yang tersebar di muka bumi ini, masing- masing tanaman mengandung satu atau lebih mikroba endofit yang terdiri dari
bakteri dan jamur Strobel dkk., 2003. Apabila endofit yang diisolasi dari suatu bagian tanaman dapat menghasilkan metabolit sekunder sama dengan tanaman
aslinya atau bahkan dalam jumlah yang lebih tinggi. Contoh mikroba endofit yang menghasilkan aktivitas :
a. Antibiotika : Cryptocandin adalah antifungi yang dihasilkan oleh
mikroba endofit Cryptosporiopsis quercina yang diisolasi dari tanaman obat Tripterigeum wilfordii dan berkhasiat sebagai antijamur yang
patogen terhadap manusia yaitu Candida albicans dan Trichopyton sp. Strobel dkk., 1999 dalam Radji, 2005.
b. Antivirus : jamur endofit Cytonaema sp. dapat menghasilkan metabolit
cytonic acid A dan B dengan struktur molekul isomer p-tridepside, yang berkhasiat sebagai anti virus. Cytonic acid A dan B merupakan protease
inhibitor dan dapat menghambat pertumbuhan cytomegalovirus manusia Guo dkk., 2000 dalam Radji, 2005.
c. Antidiabetes : endofit Pseudomassaria sp. yang diisolasi dari hutan
lindung, menghasilkan metabolit sekunder yang bekerja seperti insulin Zhang dkk. 1999 dalam Radji, 2005.
d. Antimalaria : Colletotrichum sp. merupakan endofit yang diisolasi dari
tanaman Artemisia annua, menghasilkan metabolit artemisinin yang sangat potensial sebagai anti malaria Lu dkk., 2000 dalam Radji, 2005.
e. Antikanker : Paclitaxel dan derivatnya merupakan zat yang berkhasiat
sebagai antikanker yang pertama kali ditemukan yang diproduksi oleh mikroba endofit, diproduksi oleh endofit Pestalotiopsis microspora, yang
diisolasi dari tanaman Taxus andreanae, T. brevifolia, dan T. wallichiana Strobel dkk, 2002 dalam Radji, 2005.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
f. Antioksidan : Pestacin dan isopestacin merupakan metabolit sekunder
yang dihasilkan oleh endofit P. microspora. Endofit ini berhasil diisolasi dari tanaman Terminalia morobensis, yang tumbuh di Papua Nugini.
Baik pestacin atau isopestacin berkhasiat sebagai antioksidan, dimana aktivitas ini diduga karena struktur molekulnya mirip dengan flavonoid
Strobel dkk., 2002 dalam Radji, 2005.
2.4.4 Isolasi Bakteri Endofit