Isolasi, Pemurnian dan Peremajaan Bakteri Endofit

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta diekstraksi dengan menggunakan eter, karena itu digunakan eter untuk pengujian ini. Pada penelitian ini didapatkan hasil daun rambutan segar mengandung senyawa metabolit sekunder saponin, terpenoidsteroid, flavonoid, fenolik, dan tanin.

4.3 Isolasi, Pemurnian dan Peremajaan Bakteri Endofit

Sampel yang digunakan sebagai sumber isolat bakteri endofit berasal dari daun rambutan yang diperoleh dari kebun depan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Jakarta, Pisangan, Ciputat, Tangerang Selatan. Daun rambutan yang digunakan merupakan daun tua dan daun muda. Pemilihan berdasarkan letak daun yang dipetik, yaitu daun yang berada diujung ranting daun muda dan daun yang berada di pangkal ranting daun muda. Daun yang telah dipetik dicuci dengan menggunakan air mengalir hingga bersih untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada permukaan daun, lalu dilakukan sterilisasi permukaan untuk menghindari kontaminan atau adanya pertumbuhan dari bakteri lain yang bukan berasal dari daun rambutan, sehingga pada saat isolasi didapatkan isolat murni bakteri endofit. Sterilisasi permukaan daun dilakukan dengan merendam daun kedalam larutan alkohol 70 selama 1 menit, natrium hipoklorit 5.25 selama 5 menit, larutan alkohol 70 selama 30 detik, dan terakhir dibilas menggunakan aquades steril selama 1 menit sebanyak 2 kali. Alkohol dan Natrium hipoklorit yang digunakan bertujuan untuk dekontaminasi permukaan daun dan merupakan kombinasi yang sesuai karena alkohol mempunyai spektrum afinitas yang relatif sempit, sehingga perlu ditambahkan dengan Natrium hipoklorit. Setelah proses dekontaminasi, daun tersebut dilakukan pembilasan dengan menggunakan aquades steril, hal ini bertujuan untuk menghilangkan sisa alkohol dan Natrium hipoklorit yang masih menempel pada daun rambutan yang dapat mengganggu pertumbuhan bakteri endofit. Daun steril tersebut kemudian dipotong dengan menggunakan pisau steril sepanjang 1x1 cm. Daun steril yang sudah dipotong ditanam dengan posisi menelungkup kearah media Nutrient Agar yang telah padat. Cawan petri yang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah berisi daun rambutan kemudian diinkubasi selama 2 – 7 hari pada suhu 35 o C Gambar 9. Gambar 9. Isolasi daun rambutan hari ke – 0 Dokumentasi pribadi Sebagai kontrol, digunakan aquades bilasan terakhir dari proses isolasi. Hal ini dilakukan untuk menguji keefektifan sterilisasi permukaaan. Jika tidak terdapat kontaminasi pertumbuhan mikroba pada kontrol, maka proses sterilisasi sudah sempurna. Setelah proses inkubasi selama 4 hari, bakteri endofit yang tumbuh pada sekitar daun dimurnikan dengan menggunakan metode streak plate pada media Nutrient Agar untuk mendapatkan koloni yang terpisah dari koloni yang lain Gambar 10. Gambar 10. Pemurnian isolat bakteri endofit Dokumentasi pribadi Koloni yang terpisah tersebut diinokulasikan ke media NA miring yang digunakan sebagai Stock Culture dan Working Culture. Dari hasil isolasi diperoleh sebanyak 4 isolat bakteri endofit dengan kode yaitu, DR1, DR2, DR3 dan DR4 Lampiran 9. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.4 Identifikasi Bakteri Endofit