Kebijakan Umum Sistranas
79 Sistranas 2005
kendaraan tidak bermotor dan pejalan kaki dalam desain fasilitas transportasi di kota dan pinggiran kota.
d. Penghematan Penggunaan Ruang
1 Mengupayakan penggunaan lahan yang relatif kurang produktif untuk pembangunan prasarana transportasi.
2 Pada wilayah tertentu mempertimbangkan prioritas penggunaan t ransport asi air unt uk m enghem at
penggunaan lahan. 3 Mengupayakan pengembangan transportasi pipa.
6 . M eningkat nya Penyediaan Dana Pem bangunan Transportasi
a. Peningk a t a n Pener im a a n da r i Pem a k a i Ja sa Transportasi
1 Mengutamakan penggunaan pendapatan dari sektor transportasi untuk pembangunan sektor transportasi.
2 Mengupayakan pengguna jasa transportasi mau will-
ingness to pay dan mampu ability to pay membayar jasa transportasi yang digunakan.
3 Mengupayakan t ingkat pengem balian invest asi penyelenggaraan prasarana dan jasa transportasi secara
bertahap sesuai perkembangan ekonomi nasional. a Pada prinsipnya, penerimaan di sektor transportasi
yang dibayarkan kepada pemerintah adalah untuk memperoleh kembali investasi pemerintah pada
prasarana dan sarana cost recovery.
b Menetapkan struktur harga yang tepat bagi pemakai j asa unt uk m engem balikan biaya pr asar ana
transportasi yang tidak ditetapkan tarifnya secara langsung. Struktur harga tersebut diharapkan dapat:
1 menjamin bahwa kelompok pemakai jasa yang berbeda setidak-tidaknya dapat menutup biaya
prasarana yang diperuntukkan pada mereka; 2 mendorong kelompok penyedia j asa agar
membuat keputusan investasi dan operasi yang ekonomis dalam rangka memperbaiki efisiensi
seluruh sistem transportasi;
Sistem Transportasi Nasional
80 Sistranas 2005
3 memudahkan administ rasi dan mencegah timbulnya pembayaran di bawah tarif yang
berlaku. c Menetapkan tarif penggunaan beberapa jenis termi-
nal transportasi umum yang disediakan oleh BUMN BUMD atau pemerintah sesuai dengan perhitungan
biaya. Manfaat penetapan tarif yang sesuai dengan perhitungan biaya tersebut adalah untuk:
1 Mendor ong pem akai j asa agar m em buat keputusan operasi dan investasi kearah perbaikan
efisiensi ekonomi secara keseluruhan seperti unitisasi muatan;
2 Meningkat kan penggunaan kapasit as yang tersedia secara lebih efektif.
d Menghilangkan berbagai biaya yang dibebankan kepada pemakai jasa untuk fasilitas dan pelayanan yang tidak
diperlukan atau fasilitas dan pelayanan yang sebenarnya tidak pernah diberikan.
e Penetapan tarif jasa transportasi yang bersifat komersial diserahkan pada mekanisme pasar, sedangkan tarif jasa
transportasi nonkomersial seperti transportasi perintis, t ransport asi kot a, dan lain-lain, dit et apkan at as
kemampuan membayar dari pemakai jasa transportasi.
f Meminimalkan penghindaran t erhadap kewaj iban pembayaran untuk penggunaan jasa transportasi.
b. Peningkatan Anggaran Pembangunan Nasional dan Daerah
1 Memberikan prioritas anggaran yang lebih tinggi kepada sektor transportasi secara nasional.
2 Mendorong pemerintah daerah guna meningkatkan pendapat an yang akan digunakan unt uk fasilit as
transportasi, seperti tol, retribusi jalan dan terminal, sejauh tidak mengakibatkan ekonomi biaya tinggi, dan sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku.
3 Mendorong pemerintah daerah untuk melakukan inovasi sumber keuangan guna membiayai fasilitas transportasi
seperti kerjasama dengan pihak swasta, memanfaatkan