Transportasi Pipa Tatanan Transportasi 1 . Struktur Ruang

Sistem Transportasi Nasional 34 Sistranas 2005 Kondisi Transportasi Saat I ni dan Masa Mendatang 35 Sistranas 2005 BAB I I I KONDI SI TRANSPORTASI SAAT I NI DAN MASA MENDATANG

A. Umum

Kondisi transportasi saat ini merupakan salah satu modal dasar dalam mewujudkan transportasi yang efektif dan efisien. Kondisi transportasi digambarkan melalui penilaian kinerja setiap moda antara lain kapasitas prasarana, tarif, kelancaran, tingkat ketertiban, keamanan, dan pelayanan transportasi. Kondisi transportasi yang akan datang ditinjau dari harapan m asyarakat , operat or, dan pem er int ah dinyat akan dalam keterpaduan moda serta penyelenggaraan masing-masing moda transportasi yang efektif dan efisien. Dalam rangka mewujudkan kondisi transportasi yang diharapkan perlu memperhatikan perubahan lingkungan strategis, peluang dan kendala, serta permasalahan pada aspek jaringan, keselamatan, pengusahaan, sumber daya manusia dan I ptek, lingkungan hidup dan energi, dan pendanaan. Transportasi nasional yang efektif dan efisien diharapkan mampu mendukung terwujudnya ketahanan nasional yang tangguh dan Wawasan Nusantara.

B. Kondisi Saat I ni 1 . Kinerja Transportasi

a. Keselamatan Tingkat keselamatan transportasi jalan relatif masih rendah, terlihat pada angka kecelakaan yang masih tinggi, yang umumnya disebabkan oleh faktor manusia. Demikian juga pada kereta api tingkat keselamatan relatif masih rendah, t er lih at m asih ser in gn ya t er j adi kecelakaan pada Sistem Transportasi Nasional 36 Sistranas 2005 persimpangan sebidang, meskipun terjadi kecenderungan penurunan kecelakaan secara keseluruhan. Tingkat keselamatan transportasi sungai dan danau relatif rendah, hal ini tidak terlepas dari kondisi sarana yang sudah tua serta peralatan navigasi yang relatif masih kurang. Selain itu kondisi keamanan dan keselamatan transportasi laut relatif rendah dengan masih terjadinya kecelakaan di alur pelayaran dan perompakan terhadap kapal-kapal di perairan I ndone- sia dan di selat Malaka. Tingkat keselamatan transportasi udara relatif tinggi meskipun pergerakan penerbangan domestik dan internasional dari tahun ke tahun mengalami peningkatan cukup tinggi. b. Aksesibilitas Aksesibilitas transportasi jalan di Pulau Sumatra, Jawa dan Bali relatif sudah lebih baik dibandingkan dengan aksesibilitas di pulau lainnya, yang disebabkan karena masih kurangnya jaringan pelayanan dan jaringan prasarana. Demikian juga pelayanan pada kereta api hanya ada di Pulau Jawa dan sebagian daerah di Pulau Sumatra. Jaringan prasarana transportasi sungai dan danau terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Papua. Jaringan penyeberangan yang tersedia saat ini mencapai 185 lintas penyeberangan. Jaringan prasarana transportasi laut berupa pelabuhan laut sebanyak 2.113 pelabuhan. Aksesibilitas pelabuhan laut diukur dari perbandingan jumlah pelabuhan dengan luas wilayah nasional, setiap pelabuhan rata-rata melayani 910 km2, setiap pelabuhan umum rata-rata melayani 2.930,7 km2, dan setiap pelabuhan laut yang terbuka bagi perdagangan luar negeri rata-rata melayani 13.733 km2 wilayah nasional. Jumlah bandar udara saat ini sebanyak 187 unit. Aksesibilitas bandar udara diukur dari perbandingan jumlah bandar udara dengan luas w ilayah nasional, set iap bandar udara mempunyai cakupan wilayah pelayanan 10.118,8 km2. c. Keterpaduan Keterpaduan jaringan prasarana dan pelayanan transportasi saat ini belum sepenuhnya terwujud, antara lain dapat dilihat dari pelayanan angkutan penumpang umum antara moda yang satu dengan moda lainnya menyebabkan masyarakat