Peningkatan Keamanan Transportasi Penyederhanaan Perijinan dan Deregulasi

Kebijakan Umum Sistranas 73 Sistranas 2005 2 Menyederhanakan dan mengklasifikasi prosedur untuk mendapatkan ijin. 3 Menegakkan seluruh perat uran khususnya aspek keselamatan, perlindungan hak pemakai jasa, prasarana umum dan lingkungan secara efektif, melalui penerapan hukum sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

c. Peningkatan Kompetisi Moda Transportasi

1 Menetapkan pedoman tentang pemilihan moda yang tepat. 2 Menetapkan arah kebijakan kompetisi pada moda transportasi.

d. Peningkatan Standardisasi Pelayanan dan Teknologi

1 Meningkat kan ker j a sam a dalam m er um uskan standardisasi fasilitas peralatan, sistem dan prosedur, serta dokumen dan pertukaran data elektronik. 2 Mengupayakan harmonisasi peraturan perundangan mengenai pertanggungan kehilangan dan kerusakan barang. 3 Menerapkan standar kebisingan pesawat.

e. Peningkatan Penerimaan dan Pengurangan Subsidi

1 Meninjau ulang bentuk subsidi finansial dan ekonomi, yang menyebabkan kompetisi yang kurang sehat di kalangan penyelenggara jasa transportasi. 2 Membatasi pemberian subsidi silang antar kategori jasa transportasi, terutama jika diperkirakan akan mengakibatkan penggunaan sumber secara tidak efisien. 3 Mengupayakan peningkatan pendapatan pemerintah dari pemakai jasa transportasi dalam rangka pengurangan subsidi. 4 Membebankan biaya t erhadap pengguna fasilit as transportasi secara proporsional sesuai dengan dampak yang diakibatkannya dan manfaat yang diterimanya. 5 Mengijinkan pengirim dan pengangkut barang melakukan negosiasi untuk menentukan biaya transportasi tanpa adanya pengaturan dan campur tangan pemerintah, Sistem Transportasi Nasional 74 Sistranas 2005 kecuali untuk pelayanan perintis dan keadaan khusus yang ditunjukkan oleh ketidaksempurnaan pasar yang dapat menimbulkan distorsi harga yang tidak diinginkan. 6 Menganjurkan pengusaha agar mempublikasikan ongkos harga pelayanan t ransport asi yang dit aw arkan, mendaftarkan melaporkan besarnya ongkos harga tersebut ke instansi pemerintah yang berwenang, dan tetap mentaati ketentuan tersebut sampai tarif baru dipublikasikan, serta memperkenalkan struktur tarif yang didesain untuk menggunakan kapasitas yang tersedia secara lebih efektif misalnya ongkos harga yang bervariasi pada waktu-waktu dalam hari atau pada hari- hari dalam minggu dan sebagainya. 7 Memberikan ot onomi kepada BUMN, BUMD dan perusahaan swasta yang bergerak di bidang transportasi unt uk menet apkan t arif t ransport asi penumpang nonekonomi. f . Peningkat an Aksesibilit as Perusahaan Nasional Transportasi ke Luar Negeri 1 Menegakkan azas cabotage dimana transportasi dalam negeri pada dasarnya diselenggarakan oleh warga negara Badan Hukum Indonesia dengan armada yang terregistrasi Indonesia. 2 Menghilangkan ham bat an yang m enyebabkan pergerakan barang dan penumpang dari dan ke Indo- nesia kurang efisien, termasuk tarif dan persyaratan lain yang m engham bat di bidang per dagangan dan transportasi. 3 Meningkatkan aliansi perusahaan nasional dengan perusahaan asing. 4 Melakukan proteksi terhadap perusahaan transportasi nasional yang menghadapi praktek diskriminasi dan tidak adil dari negara lain. 5 Meningkatkan pertukaran teknologi antarnegara dengan penekanan pada pengembangan pasar produk fasilitas transportasi I ndonesia ke luar negeri dalam rangka meningkatkan daya saing.