Kebijakan Umum Sistranas
65 Sistranas 2005
diantisipasi kebutuhan pelayanan transportasi. Sebaliknya inf or m asi dini pem bangunan sekt or lain yang
membutuhkan dukungan transportasi disampaikan ke institusi yang bertanggung jawab di bidang transportasi.
2 Melakukan pengkajian kandungan biaya transportasi dalam harga jual produksi sektor lain dalam rangka
efisiensi. 3 Menyelenggarakan angkutan perintis untuk daerah-
daerah dimana produksi sektor lain belum dapat bersaing karena masalah transportasi.
d. Peningkatan dan Pengembangan Sektor Transportasi Sebagai Urat Nadi Penyelenggaraan Sistem Logistik
Nasional
1 Meneliti surplus dan defisit komoditas yang dihasilkan serta dibutuhkan masing-masing daerah, dalam rangka
memprediksi pola pergerakan barang guna mengantisipasi kebutuhan transportasi.
2 Meningkatkan pelayanan angkutan dari dan ke pusat perdagangan dan pergudangan barang-barang strategis.
3 Mendorong profesionalisme dan keterpaduan berbagai pihak dalam mata rantai sistem logistik nasional,
khususnya perusahaan transportasi agar lebih efektif dan efisien.
e. Penyeimbangan Peranan BUMN, BUMD, Swasta dan Koperasi
1 Mendorong koperasi dan swasta dalam menyediakan jasa transportasi baik sarana maupun prasarana.
2 Rasionalisasi peran pemerintah dalam penyediaan jasa transportasi di bidang:
a operasi belum dapat dilakukan secara komersial; b sektor swasta belum cukup berkembang;
c pelayanan transportasi umum massal. 3 Memantau dan menganalisis prospek dan implikasi
privat isasi seluruh at au sebagian pelayanan j asa transportasi tertentu yang pada saat ini dilakukan oleh
BUMN dan BUMD.
Sistem Transportasi Nasional
66 Sistranas 2005
4 Memberi kesempatan pada sektor swasta dan koperasi dalam tender terbuka untuk pelayanan perintis melalui
berbagai kemudahan, seperti kontrak jangka panjang, proteksi monopoli suatu pelayanan sampai jangka waktu
tertentu sehingga memperoleh keuntungan yang wajar.
5 Meningkatkan peranan BUMN dan BUMD a Tanggung jawab pelayanan dan fasilitas transportasi
yang pada saat ini dikelola pemerintah diserahkan secara bertahap kepada BUMN dan BUMD.
b Menata kembali status bentuk usaha, skala dan sifat operasi BUMN dan BUMD sesuai perkembangan
keadaan. c Memberikan pengarahan yang lebih jelas mengenai
misi dan tujuan BUMN dan BUMD, sehingga dapat ditentukan rincian target kinerja jangka pendek dan
menengah berdasarkan rencana strategis corpo-
rate plan yang merefleksikan strategi dan kebijakan pemerintah.
6 Pengaturan pengusahaan industri jasa transportasi a Menata dan menyederhanakan perijinan industri jasa
transportasi dengan tujuan: 1 melindungi kepentingan pengguna jasa;
2 menjamin terpenuhinya persyaratan keselamatan yang cukup;
3 melindungi prasarana umum; 4 kelestarian fungsi lingkungan;
5 mencegah dominasi swasta tunggal secara berlebihan.
b Memberikan kemudahan untuk mengelola jasa transportasi sebagai bagian dari usaha pokoknya
own-account t ransport , sepert i pada usaha pertambangan, industri, pertanian dan sebagainya.
c Penyederhanaan perijinan untuk pelayanan dari pintu ke pintu antarmoda.