Umum SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL
Sistem Transportasi Nasional
36 Sistranas 2005
persimpangan sebidang, meskipun terjadi kecenderungan penurunan kecelakaan secara keseluruhan.
Tingkat keselamatan transportasi sungai dan danau relatif
rendah, hal ini tidak terlepas dari kondisi sarana yang sudah tua serta peralatan navigasi yang relatif masih kurang. Selain
itu kondisi keamanan dan keselamatan transportasi laut relatif rendah dengan masih terjadinya kecelakaan di alur pelayaran
dan perompakan terhadap kapal-kapal di perairan I ndone- sia dan di selat Malaka. Tingkat keselamatan transportasi
udara relatif tinggi meskipun pergerakan penerbangan domestik dan internasional dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan cukup tinggi.
b. Aksesibilitas Aksesibilitas transportasi jalan di Pulau Sumatra, Jawa dan
Bali relatif sudah lebih baik dibandingkan dengan aksesibilitas di pulau lainnya, yang disebabkan karena masih kurangnya
jaringan pelayanan dan jaringan prasarana. Demikian juga pelayanan pada kereta api hanya ada di Pulau Jawa dan
sebagian daerah di Pulau Sumatra. Jaringan prasarana transportasi sungai dan danau terdapat di Pulau Sumatera,
Kalimantan dan Papua. Jaringan penyeberangan yang tersedia saat ini mencapai 185 lintas penyeberangan. Jaringan
prasarana transportasi laut berupa pelabuhan laut sebanyak 2.113 pelabuhan. Aksesibilitas pelabuhan laut diukur dari
perbandingan jumlah pelabuhan dengan luas wilayah nasional, setiap pelabuhan rata-rata melayani 910 km2,
setiap pelabuhan umum rata-rata melayani 2.930,7 km2, dan setiap pelabuhan laut yang terbuka bagi perdagangan
luar negeri rata-rata melayani 13.733 km2 wilayah nasional. Jumlah bandar udara saat ini sebanyak 187 unit. Aksesibilitas
bandar udara diukur dari perbandingan jumlah bandar udara dengan luas w ilayah nasional, set iap bandar udara
mempunyai cakupan wilayah pelayanan 10.118,8 km2.
c. Keterpaduan Keterpaduan jaringan prasarana dan pelayanan transportasi
saat ini belum sepenuhnya terwujud, antara lain dapat dilihat dari pelayanan angkutan penumpang umum antara moda
yang satu dengan moda lainnya menyebabkan masyarakat