a Menolak secara verbal
Menolak secara verbal yang dilakukan pada anak usia 4-5 tahun antara lain.
1 Menolak secara langsung dengan pernyataan ketidakmampuan
Guru :”Sekarang, keluarkan buku PR-nya Anak :”Aku nggak siap”.
2 Menolak secara tidak langsung dengan memberikan alasan
Guru :”Ingat besok bawa uang sumbangan” Anak :”Mamaku lagi ke kampung”.
3 Menolak secara tidak langsung dengan menyalahkan orang lain
Guru :”Bagaimana kalau Michael berdiri di depan kelas” Anak :”Bukan aku kok, Miss”
b Menolak secara non verbal
2. Diam
Guru :”Bisa bantu Miss Wati menggeser kursi ini?” Anak : Tidak ada yang bergerakberanjak membantu, diam saja.
3. Tindakan atau gerakan fisik lain
Guru :”Kalau sudah siap boleh dikumpulkan ke meja Miss Waty”. Anak : Anak tidak mengindahkan tindakan tersebut dengan melakukan
tindakan lain seperti bersenda gura dengan temannya, berlari ke sana kemari.
4.1.3 Tindak Tutur Ekspresif
Tindak tutur Ekspresifevaluatif, yaitu tindak tutur yang dimaksudkan
Universitas Sumatera Utara
penuturnya agar ujarannya diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang disebutkan dalam tuturan itu. Tuturan anak-anak di kelas TK A menunjukkan fungsi memuji
atau mengecam. Tuturan memuji kerap dilakukan oleh para guru saat pertemuan ibadah yang dilakukan setiap hari sebelum belajar di dalam kelas. Hal ini
dilakukan untuk memotivasi dan memberi semangat kepada anak didiknya. Misalnya saja, saat anak disuruh satu per satu ke depan kelas untuk mengucapkan
ayat hafalan :
Guru :”Wah, kamu hebat sudah lancar mengucapkan ayat hapalan”
Guru :”Anak-anak TK GHK selalu semangat dan tidak malas-malas”
Guru :”Anak-anak TK A sama hebatnya dengan anak-anak TK B”
Tuturan memuji juga dilakukan oleh guru di TK A yang diasuhnya, saat melihat hasil pekerjaan salah satu anak didiknya:
Guru :”Tulisanmu sudah rapi, bagus. Diteruskan ya sayang”
Hasil analisis tuturan guru menunjukkan bahwa: a.
Lokusi, yaitu guru mengatakan kepada murid TK A , bahwa tulisannya sudah rapi dan bagus;
b. Ilokusi, yaitu guru melakukan tindak memuji termasuk tindak tutur ekspresif
bahwa murid TK A sudah pandai menulis dengan rapi dan bagus; c.
Perlokusi, yaitu supaya murid TK A bangga terhadap hasil pekerjaannya supaya jika ada tugas menulis dia dapat meningkatkan kerapian dan
kebersihan dalam menulis.
Universitas Sumatera Utara
Pertuturan yang dicontohkan kepada anak-anak, ternyata menciptakan kreativitas anak untuk memuji temannya bahkan mengecam temannya bila temannya tidak
patuh di kelas.
Informan 1 :”Eh, tasmu bagus, teman, keren lagi ada barbie-nya”
Informan 3 :”Wah, pasti harganya mahal, ya”
Informan 4 :”Iyalah, makanya juara, supaya dibelikan kayak punyaku”
Hasil analisis tuturan Informan 1 di atas menunjukkan: a.
Lokusi, yaitu Informan 1 mengatakan kepada Informan 4 tentang tasnya yang bagus, bergambar barbie.
b. Ilokusi, yaitu Informan 1 melakukan tindak memuji termasuk ekspresif
bahwa tas temannya yang bergambar barbie sangat dan keren; c.
Perlokusi, yaitu supaya Informan 4 bangga terhadap tas barbie yang dimilikinya
Hasil analis tuturan memuji Informan 3 juga menunjukan fungsi memuji seperti yang dilakukan dalam tuturan Informan 1:
a. Lokusi, yaitu Informan 3 mengatakan kepada Informan 4 tentang tasnya
barbie-nya yang mahal harganya. b.
Ilokusi, yaitu Informan 3 melakukan tindak memuji termasuk ekspresif bahwa tas Informan 4 yang bergambar barbie harganya mahal;
c. Perlokusi, yaitu supaya Informan 4 bangga terhadap tas barbie yang
dimilikinya merupakan barang mahal.
Universitas Sumatera Utara
Namun, bila dibandingkan dengan jawaban yang diberikan Informan 4, tuturan yang disampaikannya bernada mengecam. Dengan demikian, hasil analisis tuturan
Informan 4 menunjukkan: a.
Lokusi, yaitu Informan 4 mengatakan kepada teman-temannya bila tas yang dimiliknya itu karena dia juara kelas;
b. Ilokusi, yaitu Informan 4 melakukan tindak mengecam bahwa bila tidak juara
tidak akan mendapat hadiah tas barbie yang keren ;
c. Perlokusi, yaitu supaya teman-temannya menjadi juara bila ingin mendapat
hadiah tas seperti yang dimilikinya
4.1.4 Tindak Tutur Komisif