Pemerolehan Pragmatik Teori Sosiokultural

http:beningembun-apriliasya.blogspot.com201007peningkatan- kemampuan-berbahasa.html . Dibandingkan dengan ibunya, ayah pada umumnya : 1. berbicara lebih pendek; 2. lebih banyak memakai kalimat imperatif dan direktif; 3. memakai kosa kata yang lebih bervariasi; 4. banyak minta penjelasan dari anak. Sosok ayah berbeda dengan sosok seorang ibu , yang umumnya lebih banyak bergaul dengan anak serta memiliki pengetahuan yang cukup tentang anaknya. Akibatnya, dalam berkomunikasi dengan anaknya seorang ayah biasanya tidak selancar seperti ibunya. Ayah lebih sering menanyakan kepada anak apa yang dia maksud. Dengan komunikasi seperti ini, anak sebenarnya dipaksa untuk melakukan penyesuaian komunikatif bila sedang berbicara dengan ayahnya.

2.2.5 Pemerolehan Pragmatik

Dalam uraian di atas, Nino dan Snow dalam Dardjowidjojo,2003:266 menyarankan agar pemerolehan pragmatik anak seyogyanya dikaji pemerolehan niat komunikatif communicative intents dan pengembangan ungkapan bahasanya, pengembangan kemampuan untuk bercakap-cakap dengan segala aturannya, dan pengembangan piranti untuk membentuk wacana yang kohesif. Misalnya, saat akhir umur ketiga tahun, kanak-kanak sudah dapat menggunakan sekitar 1000 kata dan dapat mengerti lebih dari itu. Beberapa kata digunakan unuk menjelaskan satu objek atau ide. Pada umur 3 hingga 4 tahun anak-anak menggunakan kombinasi kalimat yang lebih kompleks, yang tediri dari kata ganti, Universitas Sumatera Utara kata sifat, kata keterangan, kata ganti kepunyaan. Pada umur 4 hingga 5 tahun anak-anak telah mendapatkan hampir seluruh elemen bahasa orang dewasa. Kalimat-kalimatnya mencapai sekitar 3000 kata. Pada umur ini, anak-anak mulai bercerita tentang kehidupannya, yang dikerjakan dan cara mengerjakannya. Seolah-olah antara kata dan perbuatan menjadi satu kesatuan. Pada umur 5-6 tahun bahasa anak-anak dan orang dewasa telah sama. Hampir seluruh aturan gramatikal telah dikuasainya dan pola bahasanya telah kompleks. Anak-anak telah melakukan tindak tutur dalam berbagai bentuk kalimat. Seorang anak kecil efektif dalam percakapan dan ketrampilan awal ini akan meningkatkan interaksi antara anak dan pengasuhnya. Percakapan dengan orang dewasa secara konsisten menjadi predictor ukuran umum perkembangan bahasa. Dua strategi yang membantu mempertahankan interaksi diperkenalkan pada masa early dan middle childhood: a. turn about strategi percakapan di mana orang yang berbicara tak hanya berkomentar mengenai apa yang dikatakan tetapi juga menambahkan pertanyaan untuk membuat teman bicaranya merespon kembali b. shading yaitu strategi percakapan di mana perubahan topik secara gradual dimulai dengan memodifikasi fokus diskusi; Selama masa ini, pengertian anak-anak mengenai illocutionary intent meningkat. Illocutionary intent adalah arti yang ingin dikatakan oleh orang yang berbicara, meskipun bentuk dari ungkapannya tidak persis seperti yang dimaksud. Selain itu anak-anak menemukan efektivitas yang lebih dari referential communication skills yakni suatu kemampuan untuk memproduksi pesan verbal yang jelas dan juga untuk mengenali arti pesan yang disampaikan orang lain secara kurang jelas. Anak- Universitas Sumatera Utara anak prasekolah sensitif terhadap speech registers adaptasi bahasa terhadap ekspektansiharapan sosial, bimbingan orang tua terhadap rutinitas kesopanan anak di usia dini memperluas adaptasi tersebut. Dari uraian di atas, anak-anak pada usia prasekolah telah memiliki kemampuan pragmatiknya dalam bertindak dan bertutur. Tindak Tutur adalah produk atau hasil dari suatu pemerolehan bahasa anak usia prasekolah melalui aspek tindak tutur yang mereka kuasai.

2.2.6 Anak Usia Prasekolah