Sumber data dalam kajian linguistik menurut sifatnya dapat bersifat lisan dan tertulis. Dalam penelitian linguistik sumber data lisan, yaitu tuturan yang
digunakan oleh penutur dan lawan tutur sewaktu berdialog, berinteraksi, dan berkomunikasi yang dapat diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Sumber data
tulis diambil digunakan langsung teknik catat Nadar, 2009:108 Berdasarkan studi longitudinal, setelah peneliti dianggap tidak asing lagi
oleh informan, selanjutnya dilakukan pengamatan langsungtidak langsung ketika murid dan guru mulai melakukan komunikasi dalam kegiatan belajar
mengajar. Selama pengumpulan data berlangsung, peneliti juga menggunakan teknik pencatatan sehingga diperoleh data yang maksimal. Hasil rekaman
ditranskripsikan ke dalam bentuk tulisan dan dilanjutkan dengan klasifikasi data berdasarkan teori modus. Kemudian tuturan dianalis berdasarkan klasifikasi jenis
tindak tutur berdasakan fungsinya dengan menggunakan pendekatan pragmatik, yang mengacu pada konsep Austin dan Searle dalam Wijana,1996:43.
3.5 Teknik Analisis Data
Dalam ancangan penelitian ini, data akan dianalisis menurut teori Analisis data Kualitatif Miles dan Hubermen 1992 : 15. Miles dan Huberman
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas sehingga datanya
jenuh. Ukuran kejenuhan data ditandai dengan tidak diperolehnya lagi data atau
informasi baru. Aktivitas dalam analisis meliputi reduksi data data reduction, penyajian data
data display serta penarikan kesimpulan dan verifikasi
Universitas Sumatera Utara
conclusion drawing verification. Analisis data kualitatif model Miles dan Hubermen meliputi 3 tiga tahap:
a. Tahap Reduksi Data
Langkah-langkah dalam tahap reduksi, yaitu : 1.
Meringkaskan data kontak langsung dengan orang, kejadian dan situasi di lokasi penelitian.
2. Pengkodean.
3. Pembuatan catatan obyektif.
4. Membuat catatan reflektif.
5. Membuat catatan marginal.
6. Penyimpanan data.
7. Pembuatan memo.
8. Analisis antarlokasi.
9. Pembuatan ringkasan sementara antar lokasi.
b. Tahap Penyajian Data
Tahap penyajian, pada tahapan ini dikembangkan model-model: 1.
Mendeskripsikan konteks dalam penelitian. 2.
Cheklist matriks 3.
Mendeskripsikan perkembangan antar waktu. 4.
Matriks tata peran 5.
Matriks konsep terklaster. 6.
Matriks efek dan pengaruh 7.
Matriks dinamika lokasi 8.
Daftar Kejadian
Universitas Sumatera Utara
c. Tahap penarikan kesimpulan dan verifikasi data
Kesimpulan hasil penelitian yang diambil dari hasil reduksi dan panyajian data merupakan kesimpulan sementara. Kesimpulan sementara ini masih dapat
berubah jika ditemukan bukti-bukti kuat lain pada saat proses verifikasi data di lapangan. Jadi, proses verifikasi data dilakukan dengan cara peneliti terjun
kembali di lapangan untuk mengumpulkan data kembali yang dimungkinkan akan memperoleh bukti-bukti kuat lain, yang dapat merubah hasil kesimpulan
sementara yang diambil. Jika data yang diperoleh memiliki keajegan sama dengan data yang telah diperoleh maka dapat diambil kesimpulan yang baku dan
selanjutnya dimuat dalam laporan hasil penelitian. Analisis penelitian kualitatif menurut Miles dan Hubermen dapat disimpulkan
mampu menjawab permasalahan penelitian kualitatif. Hal ini didasarkan pada tahapan-tahapan penelitian yang tersusun secara sistematis dan runtut, alamiah
tanpa memanipulasi data, logis, aktual dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, kesimpulan yang diambil pada penelitian kualitatif dapat
dipertanggungjawabkan karena telah melalui tahapan verifikasi data. Maka, ancangan penelitian yang akan dilakukan disesuaikan dengan situasi dan kondisi
di TK Galilea Hosana Kids, Jalan Bunga Terompet Raya No. 30, Medan seperti dalam tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1 Ancangan Analisis Data Penelitian
Mengidentifikasi masalah dan penetapan proposal penelitian
Studi pustaka dan kajian pustaka
Penentuan sampel dan lokasi penelitian
Pendekatan penelitian terhadap informan
Pengumpulan data observasi
Tabulasi data
Analisis data secara pragmatik
Fungsi tindak tutur anak usia prasekolah
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Realisasi Tindak Tutur dalam Modus oleh Anak Usia Prasekolah
Hasil penelitian tindak tutur anak usia prasekolah di TK Galilela Hosana Kids, Medan, menunjukkan realisasi fungsi tindak tutur : asertif, direktif, komisif, serta
ekspresif, namun tindak tutur dalam modus oleh anak-anak tersebut, fungsi tindak tutur deklarasi tidak ditemukan. Berikut ini dibahas empat fungsi tindak tutur
dalam modus oleh anak-anak tersebut.
4.1.1 Tindak Tutur AsertifRepresentatif
Tindak tutur Asertif Representatif, yaitu tuturan yang mengikat penuturnya akan kebenaran atas apa yang diujarkan. Tindak tutur yang dikemukakan anak-anak
di TK GHK Medan, selama proses belajar jika dikelompokkan menunjukkan fungsi mengeluh, menyatakanmelaporkan, dan mengemukakan pendapat .
Pertuturan yang dikemukakan informan berikut, menunjukkan fungsi-fungsi di atas.
Informan 1 :”Uh…putus terus” Informan 10:”Semalam papa belikan mama
kereta mio, bagus, warnanya merah”.
Informan 3 :”Sekarang pake baju
oranye, besok warna pink, Informan 4”.
Hasil analisis tuturan informan 1 menunjukkan: a.
Lokusi, yaitu Informan 1 mengatakan kepada gurunya bahwa pensil yang dirautnya selalu putus;
Universitas Sumatera Utara