anak prasekolah sensitif terhadap speech registers adaptasi bahasa terhadap ekspektansiharapan sosial, bimbingan orang tua terhadap rutinitas kesopanan
anak di usia dini memperluas adaptasi tersebut. Dari uraian di atas, anak-anak pada usia prasekolah telah memiliki
kemampuan pragmatiknya dalam bertindak dan bertutur. Tindak Tutur adalah produk atau hasil dari suatu pemerolehan bahasa anak usia prasekolah melalui
aspek tindak tutur yang mereka kuasai.
2.2.6 Anak Usia Prasekolah
Anak usia prasekolah merupakan sumber daya manusia yang harus dipersiapkan melalui pembinaan pendidikan. Pembinaan pendidikan sejak dini
merupakan upaya strategis bagi pengembangan sumber daya manusia. Memulai pendidikan pada usia taman kanak-kanak sebenarnya terlambat, oleh karena itu,
pembinaan pendidikan harus dimulai sejak usia 0 tahun. Hal ini dilakukan pada masa-masa semenjak kelahiran hingga tiga tahun, yang merupakan masa yang
spesial dalam kehidupan anak. Menjelang anak masuk sekolah dasar, kisaran usia mereka adalah 3-6
tahun . Pendidikan di TK apalagi Play Group PG. Menurut Biechler dan Snow yang dikutip oleh Patmonodewo 2003:19, menjelang anak masuk sekolah dasar
ini disebut anak prasekolah. Mereka biasanya mengikuti program prasekolah dan kindergarten. Namun, di Indonesia umumnya anak-anak usia ini mengikuti
program tempat penitipan anak yang dikenal dengan taman bermain Play Group, usia 3-4 tahun, sedangkan anak-anak usia lima tahun biasanya mereka mengikuti
program Taman Kanak-Kanak.
Universitas Sumatera Utara
Purwo 1990:117 menyatakan bahwa pada masa prasekolah, anak-anak telah menguasai kosa kata sekitar 8000 kata, dan hampir seluruh kaidah tata
bahasa dikuasainya. Namun, mereka mengalami kesulitan dalam memahami kalimat pasif dan bentuk imperatif tak langsung, akan tetapi, selama masa
prasekolah anak-anak sudah mempelajari hal-hal di luar kosa kata dan tata bahasa: mereka sudah dapat menggunakan bahasa di luar konteks sosial yang beraneka
ragam. Mereka misalnya, dapat berkata mengenai lelucon, berkata kasar pada temannya, dan dapat berkata sopan kepada orang tuanya.
Taningsih 2006:162 mengemukakan bahwa anak usia prasekolah merupakan fase perkembangan individu sekitar 2 – 6 tahun atau sering disebut
sebagai usia Taman Kanak-kanak TK. Masa ini diperinci lagi ke dalam dua masa:
1 masa vital, karena pada usia ini individu menggunakan fungsi biologisnya
untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya, dan 2
masa estetik karena pada masa ini dianggap sebagai masa perkembangan rasa keindahan.
Early childhood atau kadang dinamakan usia prasekolah adalah periode dari akhir masa bayi sampai umur lima atau enam tahun. Selama periode ini, anak
menjadi makin mandiri, siap untuk bersekolah seperti mulai belajar untuk mengikuti perintah dan mengidentifikasi huruf dan banyak menghabiskan waktu
bersama teman. Ketika memasuki TK, anak sudah menguasai hampir semua kaidah dasar
gramatikal bahasanya. Dia sudah dapat membuat kalimat berita, kalimat tanya, dan sejumlah konstruksi lain. Hanya dia masih mendapat kesulitan dalam
Universitas Sumatera Utara
membuat konstruksi kalimat pasif dan konstruksi kalimat imperatif Chaer, 2003:238. Namun, mereka sudah dapat menggunakan bahasa dalam konteks
sosial yang bermacam-macam. Kadang mereka sudah dapat berkata kasar kepada teman-temanya, juga dapat berkata sopan kepada orang tuanya.
Selepas taman kanak-kanak biasanya dianggap sebagai batas berakhirnya periode ini. Anak-kanak dengan mobilitas yang mulai meningkat memiliki akses
ke jaringan sosial yang lebih luas dan perkembangan kognitif menjadi semakin dalam. Dengan demikian , kompetensi berbahasa anak usia prasekolah di Taman
Kanak-Kanak Galilea Hosana Kids, Medan merupakan kemampuan pragmatik dapat dikaji berdasarkan fungsi dan jenis tindak tutur yang direalisasikan dalam
modus .
2.4 Kajian Pustaka Terdahulu