modus , 2 mengklasifikasi jenis tindak tutur berdasarkan fungsinya.
3.2 Pendekatan dan Metode yang Digunakan
Penelitian “Fungsi Tindak Tutur Anak Usia Prasekolah di Taman Kanak- Kanak Galilea Hosana Kids, Medan merupakan penelitian pragmatik karena
penelitian ini difokuskan pada bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi pada situasi di lingkungan Taman Kanak-Kanak. Dalam penelitian pragmatik makna
suatu bahasa diberi definisi dalam hubungannnya dengan penutur atau pemakai bahasa mengungkapkan bahwa kajian pragmatik menekankan pada dua tipe
makna, yaitu ‘intended meaning‘ makna yang diinginkan penutur’ dan ‘interpreted meaning ‘makna yang diinterpretasikan oleh mitra tutur’ yang ada
dalam pikiran mitra dalam mengolah dan membuat interpretasi yang diperolehya saat memperoleh informasi ketika sedang berkomunikasi Nadar, 2009:2.
Suatu penelitian dilaksanakan untuk memperoleh hasil yang ingin dicapai dengan metode-metode ilmiah secara objektif dan bukan secara subjektif Nunan,
1992:3 dalam Nadar 2009:107. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, metode ilmiah harus digunakan. Metode adalah cara yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan penelitian, dan penelitian itu sendiri merupakan serangkaian kegiatan ilmiah yang meliputi kurun pencarian masalah, kurun penemuan masalah
dan kurun pemecahan masalah Sudaryanto,1995:1. Kurun pemecahan masalah meliputi beberapa tahapan, yaitu tahap penyediaan data, tahap analisis data, dan
tahap penyajian analisis data. Data adalah fenomena lingual khusus yang berkaitan langsung dengan masalah yang dimaksud Sudaryanto, 1995:5-8 yang
dalam pragmatik berupa tuturan dalam bentuk lisan maupun tertulis dalam
Universitas Sumatera Utara
konteks tertentu. Penelitian ini difokuskan pada tindak tutur yang direalisasikan dalam modus oleh anak usia taman kanak-kanak dan jenis tindak tutur yang
terjadi pada anak usia prasekolah di Taman Kanak-Kanak. Penelitian ini juga tidak menutup kemungkinan keterlibatan gurupendidik
yang ada di TK sebagai mitra tuturnya selain teman-temannya. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan field research sebagai pendekatan luas dalam
penelitian kualitatif. Dengan demikian, peneliti berangkat ke ‘lapangan’ untuk mengadakan pengamatan tentang sesuatu fenomena. Rancangan penelitian yang
digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang tidak menggunakan
angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya Arikunto, 2006:12. Hal yang sama dikemukakan Miles 1992:15
bahwa dalam analisis kualitatif, data yang muncul berwujud kata-kata, bukan rangkaian angka. Data itu dikumpulkan dalam aneka macam cara observasi,
wawancara,intisari dokumen, pita rekaman dan biasanya ‘diproses’ kira-kira sebelum siap digunakanmelalui pencatatan,pengetikan, penyuntingan, atau alih
tulis, tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan kata-kata yang biasanya disusun dalam teks yang diperluas. Analisis kualitatif terdiri atas tiga alur kegiatan
yang terjadi secara bersamaan, yaitu, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulanverifikasi. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang
menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-
kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.
24
24
Miles dan Huberman. Analisisi Data Kualitatif,192hh.15-25.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya kehadiran peneliti yang diketahui pihak sekolah, guru, dan anak didik membantu penelitian dapat melakukan pengamatan secara terbuka
Moleong, 2005:239.
3.3 Data dan Sumber Data