Pengaruh Koordinasi dalam Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan

5.2 Pengaruh Koordinasi dalam Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan

Tantangan Organisasi terhadap Efektivitas Organisasi Konsep penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana merupakan upaya yang insidental dan bersifat mendadak. Oleh karena itu identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan PPK Regional Sumatera Utara merupakan hal yang penting sehingga pada saat terjadi bencana dapat dilakukan penanggulangan masalah kesehatan yang ada secara optimal. Pentingnya koordinasi dalam identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan sebagai proses pengintegrasian sasaran-sasaran dan aktivitas dari unit kerja yang terpisah departemen atau area fungsional agar dapat merealisasikan sasaran organisasi secara efektif. Kebutuhan akan koordinasi tergantung pada sifat dan kebutuhan komunikasi dalam pelaksanaan tugas dan derajat saling ketergantungan bermacam-macam satuan pelaksanaannya Tunggal, 2002. Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan khusus dari satuan-satuan yang berbeda sebagaimana yang terjadi pada PPK Kesehatan Regional Sumatera Utara, dapat dijelaskan dari pendapat Lawrence dan Lorch Handoko, 2003, bahwa ada 4 tipe perbedaan dalam sikap dan cara kerja yang mempersulit tugas pengkoordinasian, yaitu: a perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan tertentu, dimana para anggota dari departemen yang berbeda mengembangkan pandangan mereka sendiri tentang bagaimana cara mencapai kepentingan organisasi yang baik, b perbedaan dalam orientasi waktu, dan c perbedaan dalam orientasi antar-pribadi pada setiap unit penanggulangan krisis kesehatan. Universitas Sumatera Utara Sesuai pendapat Pujiono 2006 bahwa analisis tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam suatu organisasi, serta dijadikan sebagai pedoman untuk menyusun strategi kegiatan merupakan hal yang sangat pending. Penentuan prioritas pelayanan kesehatan mensyaratkan pemahaman tentang status kesehatan, kebutuhan dan resiko kesehatan, sumberdaya dan kemampuan masyarakat yang terkena dampak sebelum bencana terjadi. Kebutuhan informasi itu apabila tidak tersedia secukupnya, akan dapat berakibat kesulitan koordinasi kerja seandainya bencana terjadi juga di daerah yang dipayungi oleh badan atau dinas kesehatan penanggung jawab. Oleh karena bencana dapat terjadi mengekspose semua unsur komunitas. diperlukan suatu pengkajian menyeluruh melibatkan perwakilan semua unsur komunitas sumber daya pelayanan kesehatan dan masyarakat pada tahapan awal pra bencana. Alasan kepentingan informasi adalah, kalau bencana terjadi juga, kebutuhan perencanaan contingency penanggulangan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan setempat, segera dapat direvisi dan ditindak-lanjuti dengan aksi penggulangan yang harmonis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada taraf signifikan 5, nilai t hitung = 2,077 lebih besar dari t tabel = 1,674, berarti ada pengaruh koordinasi identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan PPK Kesehatan Regional Sumatera Utara terhadap efektivitas organisasi secara signifikan dan positif, apabila variabel X 1 , X 3 , X 4 , dan X 5 dapat dikendalikan. Pengaruh koordinasi identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan terhadap peningkatan efektivitas organisasi sebesar 0,452. Universitas Sumatera Utara Hal ini dilatarbelakangi oleh responden dalam melakukan kerjasama dan komunikasi pada saat proses identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan organisasi sampai pada penyusunan strategi, terutama selalu melakukan kerjasama 60,0 dan komunikasi 58,3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bila PPK Kesehatan Regional Sumatera Utara sebagai koordinator beberapa unit pelayanan untuk penanggulangan krisis kesehatan perlu lebih meningkatkan telaah tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan, sehingga memberikan kontribusi terhadap efektivitas organisasi.

5.3 Pengaruh Koordinasi dalam Mengembangkan Kebijakan Operasional