Efektivitas Organisasi KABIDDOKKES SUMUT SEKRETARIS

4.5 Efektivitas Organisasi

Efektivitas organisasi PPK Kesehatan Regional Sumatera Utara diukur dari kerjasama tim, kesesuaian kerja, kesesuaian teknologi, pemberian kewenangan, sistem evaluasi, konflik peran dan ambiguitas peran Tabel 4.12. Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Indikator Efektivitas Organisasi N o Indikator Tidak Pernah Jarang Kadang- kadang Sering Selalu Jumlah 1 Kerjasama Tim a. Suasana kerja 6 14 17 23 60 0,0 10,0 23,3 28,3 38,3 100 b. K ontribusi 5 15 25 14 60 0,0 8,3 25,0 41,7 23,3 100 2 Kesesuaian Kerja a. Penempatan Personil 4 19 25 12 60 0,0 6,7 31,7 41,7 20,0 100 b. Penyesuaian melalui diklat 3 15 18 24 60 0,0 5,0 25,0 30,0 40,0 100 3 Kesesuaian Teknologi a. P eralatan fasilitas 6 14 12 28 60 0,0 10,0 23,3 20,0 46,7 100 b. Kebutuhan peralatan 1 6 13 14 26 60 1,7 10,0 21,7 23,3 43,3 100 c. Pemenuhan n ilai ideal peralatan 5 19 23 13 60 0,0 8,3 31,7 38,3 21,7 100 4 Pemberian wewenang a. Ada panduan job description 6 14 20 20 60 0,0 10,0 23,3 33,3 33,3 100 b. Akuntabel 4 18 21 17 60 0,0 6,7 30,0 35,0 28,3 100 5 Sistem Evaluasi a. Sesuai kewenangan 1 2 17 17 23 60 1,7 3,3 28,3 28,3 38,3 100 b. Reward dan punishment 7 12 10 31 60 0,0 11,7 20,0 16,7 51,7 100 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12 lanjutan N o Indikator Tidak Pernah Jarang Kadang- kadang Sering Selalu Jumlah 6 Konflik Peran a. U mpan balik suara masyarakat 1 5 15 12 27 60 1,1 8,3 25,0 20,0 45,0 100 b. K ontribusi 8 16 17 19 60 0,0 13,3 26,7 28,3 31,7 100 7 Ambiguitas Peran a. M emenuhi harapan masyarakat 10 20 14 16 60 0,0 16,7 33,3 23,3 26,7 100 b. Memenuhi harapan personel 8 26 15 11 60 0,0 13,3 43,3 25,0 18,3 100 Pada Tabel 4.12, menunjukkan bahwa efektivitas organisasi PPK Regional Sumatera Utara sebagai berikut: a. 38,3. responden menyatakan suasana kerjasama tim dalam iklim dan budaya organisasi selalu mendukung pelaksanaan fungsi organisasi b. 41,7 responden menyatakan setiap personel dalam organisasi sering memberikan kontribusi bagi kemajuan organisasi c. 41,7 responden menyatakan penempatan placement personel sering sesuai dengan prinsip the right man on the right place. d. 40,0 responden menyatakan pengetahuan dan keterampilan personel selalu dilakukan penyesuaian melalui pelatihan atau pendidikan e. 46,7 responden menyatakan organisasi selalu dilengkapi dengan peralatanfasilitas untuk kerja dalam kondisi yang siap pakai dan dapat dipakai sewaktu-waktu Universitas Sumatera Utara f. 43,3 responden menyatakan kebutuhan peralatanfasilitas waspada bencana alam sudah cukup. g. 38,3 responden menyatakan peralatanfasilitas yang tersedia sudah cukup memenuhi nilai ideal optimal h. 33,3 responden menyatakan setiap jabatan di organisasi selalu dilengkapi dengan panduan “job description” yang jelas dalam kewenangan jabatan di batas kreatifitas terukur. i. 35,0 responden menyatakan kewenangan yang diberikan sering dapat dipertanggung jawabkan akuntabel oleh masing-masing pejabat menurut “job description” mereka. j. 38,3 responden menyatakan selalu dilakukan sistem evaluasi terhadap kewenangan yang diberikan kepada masing-masing pejabatpersonil. k. 51,3 responden menyatakan selalu dilakukan pemberian penghargaan dan sanksi sesuai sistem reward dan punishment berlaku di organisasi. l. 45,0 responden menyatakan organisasi selalu menggunakan sarana umpan balik suara masyarakat yang patut jadi perhatian organisasi penanggulangan bencana krisis kesehatan melalui lima jalur media: masukan pemerintah, masyarakat, LSM, media massa elektronik, jurnal koran m. 31,7 responden menyatakan organisasi selalu mampu menanggapi kebutuhan masyarakat secara baik untuk menanggulangi krisis kesehatan di kejadian bencana Universitas Sumatera Utara n. 33,3 responden menyatakan dalam kondisi multi peran o o. 43,3 responden menyatakan organisasi selalu mampu memenuhi harapan personel rganisasi selalu mampu memenuhi harapan masyarakat Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas organisasi PPK Regional Sumatera Utara yang paling dominan dilakukan adalah kesesuaian kerja aspek dengan selalu menempatkan personel sesuai prinsip the right man on the right place serta dilakukan pelatihan atau pendidikan. 4.6 Tabel Silang Koordinasi dalam Penyusunan Rencana Aksi dengan Efektivitas Organisasi Untuk mengetahui perincian masing-masing kategori variabel bebas koordinasi dalam penyusunan rencana aksi dan variabel terikat efektivitas organisasi disajikan dalam tabel silang cross-tab sebagai berikut : Tabel 4.13 Koordinasi dalam Merumuskan Visi dan Misi Organisasi dengan Efektivitas Organisasi Koordinasi dalam Merumuskan Visi dan Misi Organisasi Efektivitas Organisasi Sangat tidak efektif Tidak efektif Kurang efektif Efektif Sangat efektif Jumlah Sangat tidak baik 1 1 0,0 0,0 1,7 0,0 0,0 1,7 Tidak baik 1 4 1 6 0,0 1,7 6,7 1,7 0,0 10,0 Kurang baik 1 2 3 10 16 1,7 3,3 5,0 16,7 0,0 26,7 Baik 1 17 7 25 0,0 0,0 1,7 28,3 11,7 41,7 Sangat Baik 1 11 12 0,0 0,0 0,0 1,7 18,3 20,0 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.13 di atas, menunjukkan bahwa dari 25 responden yang menyatakan koordinasi dalam merumuskan visi dan misi kategori baik terdapat sebanyak 17 orang 28,3 diantaranya yang menyatakan efektivitas organisasi pada kategori efektif. Sedangkan 1 orang responden yang menyatakan koordinasi dalam merumuskan visi dan misi kategori sangat tidak baik, menyatakan efektivitas organisasi pada kategori kurang efektif. Tabel 4.14 Koordinasi dalam Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Tantangan Organisasi dengan Efektivitas Organisasi Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Tantangan Organisasi Efektivitas Organisasi Sangat tidak efektif Tidak efektif Kurang efektif Efektif Sangat efektif Jumlah Sangat tidak baik 1 1 2 1,7 1,7 0,0 0,0 0,0 3,3 Tidak baik 1 3 4 0,0 1,7 5,0 0,0 0,0 6,7 Kurang baik 1 6 5 12 0,0 1,7 10,0 8,3 0,0 20,0 Baik 23 8 31 0,0 0,0 0,0 38,3 13,3 51,7 Sangat Baik 1 10 11 0,0 0,0 0,0 1,7 16,7 18,3 Berdasarkan Tabel 4.14 di atas, menunjukkan bahwa dari 31 responden yang menyatakan koordinasi dalam identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan organisasi kategori baik terdapat sebanyak 23 orang 38,3 diantaranya yang menyatakan efektivitas organisasi pada kategori efektif. Sedangkan 2 orang responden yang menyatakan koordinasi dalam dalam identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan organisasi kategori sangat tidak baik, menyatakan efektivitas organisasi pada kategori sangat tidak efektif dan tidak efektif. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.15 Koordinasi dalam Mengembangkan Kebijakan Operasional Organisasi dengan Efektivitas Organisasi Mengembangkan Kebijakan Operasional Organisasi Efektivitas Organisasi Sangat tidak efektif Tidak efektif Kurang efektif Efektif Sangat efektif Jumlah Sangat tidak baik 1 1 0,0 1,7 0,0 0,0 0,0 1,7 Tidak baik 1 2 1 4 1,7 3,3 1,7 0,0 0,0 6,7 Kurang baik 7 6 12 0,0 0,0 11,7 10,0 0,0 20,0 Baik 1 22 8 31 0,0 0,0 1,7 36,7 13,3 51,7 Sangat Baik 1 10 11 0,0 0,0 0,0 1,7 16,7 18,3 Berdasarkan Tabel 4.15 di atas, menunjukkan bahwa dari 31 responden yang menyatakan koordinasi dalam mengembangkan operasional organisasi kategori baik terdapat sebanyak 22 orang 36,7 menyatakan efektivitas organisasi pada kategori efektif. Sedangkan 1 orang responden yang menyatakan kategori sangat tidak baik, menyatakan efektivitas organisasi pada kategori tidak efektif. Tabel 4.16 Koordinasi dalam Program Sarana dan Prasarana dengan Efektivitas Organisasi Program Sarana dan Prasarana Efektivitas Organisasi Sangat tidak efektif Tidak efektif Kurang efektif Efektif Sangat efektif Jumlah Sangat tidak baik 1 1 1 3 1,7 1,7 1,7 0,0 0,0 5,0 Tidak baik 1 4 5 0,0 1,7 6,7 0,0 0,0 8,3 Kurang baik 1 2 8 11 0,0 1,7 3,3 13,3 0,0 18,3 Baik 2 21 15 38 0,0 0,0 3,3 35,0 25,0 63,3 Sangat Baik 3 3 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 5,0 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.16 di atas, menunjukkan bahwa dari 38 responden yang menyatakan koordinasi dalam program sarana dan prasarana kategori baik terdapat sebanyak 21 orang 35,0 diantaranya yang menyatakan efektivitas organisasi pada kategori efektif. Sedangkan 3 orang responden yang menyatakan program sarana dan prasarana kategori sangat baik, seluruhnya menyatakan efektivitas organisasi pada kategori sangat efektif. Tabel 4.17 Koordinasi dalam Program Keuangan dengan Efektivitas Organisasi Program Keuangan Efektivitas Organisasi Sangat tidak efektif Tidak efektif Kurang efektif Efektif Sangat efektif Jumlah Sangat tidak baik 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Tidak baik 2 2 0,0 3,3 0,0 0,0 0,0 3,3 Kurang baik 1 7 8 16 1,7 0,0 11,7 13,3 0,0 27,7 Baik 1 2 21 13 37 0,0 1,7 3,3 35,0 21,7 61,7 Sangat Baik 5 5 0,0 0,0 0,0 0,0 8,3 8,3 Berdasarkan Tabel 4.17 di atas, menunjukkan bahwa dari 37 responden yang menyatakan koordinasi dalam program keuangan kategori baik terdapat sebanyak 21 orang 35,0 diantaranya yang menyatakan efektivitas organisasi pada kategori efektif. Sedangkan 5 orang responden yang menyatakan program keuangan kategori sangat baik, seluruhnya menyatakan efektivitas organisasi pada kategori sangat efektif. Universitas Sumatera Utara 4.7 Uji Prasyarat untuk Regresi Linear Berganda 4.7.1 Uji Multikolinearitas