Variabel dan Definisi Operasional .1 Variabel

Koordinasi dalam Penyusunan Rencana Aksi tabel Korelasi Product Moment tabel Cronbach’s Alpha 5 Program keuangan X 5 Pernyataan No. 1 0,444 0,587 0,444 0,969 Valid dan R li b l Pernyataan No. 2 0,444 0,680 0,444 0,968 Valid dan R li b l Pernyataan No. 3 0,444 0,801 0,444 0,967 Valid dan R li b l Pernyataan No. 4 0,444 0,815 0,444 0,968 Valid dan R li b l Pernyataan No. 5 0,444 0,621 0,444 0,969 Valid dan R li b l Pernyataan No. 6 0,444 0,678 0,444 0,968 Valid dan R li b l Efektivitas Organisasi Y Pertanyaan No. 1 0,444 0,484 0,444 0,901 Valid dan R li b l Pertanyaan No. 2 0,444 0,782 0,444 0,891 Valid dan R li b l Pertanyaan No. 3 0,444 0,683 0,444 0,894 Valid dan R li b l Pertanyaan No. 4 0,444 0,635 0,444 0,896 Valid dan R li b l Pertanyaan No. 5 0,444 0,743 0,444 0,892 Valid dan R li b l Pertanyaan No. 6 0,444 0,584 0,444 0,898 Valid dan R li b l Pertanyaan No. 7 0,444 0,671 0,444 0,894 Valid dan R li b l Pertanyaan No. 8 0,444 0,476 0,444 0,902 Valid dan R li b l Pertanyaan No. 9 0,444 0,534 0,444 0,899 Valid dan R li b l Pertanyaan No. 10 0,444 0,540 0,444 0,900 Valid dan R li b l Pertanyaan No. 11 0,444 0,630 0,444 0,896 Valid dan R li b l Pertanyaan No. 12 0,444 0,563 0,444 0,896 Valid dan R li b l Pertanyaan No. 13 0,444 0,466 0,444 0,899 Valid dan R li b l Pertanyaan No. 14 0,444 0,598 0,444 0,902 Valid dan R li b l Pertanyaan No. 15 0,444 0,495 0,444 0,901 Valid dan R li b l 3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel Universitas Sumatera Utara Variabel dalam penelitian ini meliputi variable independent variabel bebas yaitu koordinasi dalam penyusunan rencana aksi dan variabel dependent variabel terikat yaitu efektivitas organisasi. Supaya jelas dan mudah diukur maka perlu dijabarkan arti setiap variabel ke dalam suatu definisi operasional.

3.5.2 Definisi Operasional

Definisi operasional variabel bebas koordinasi dalam penyusunan rencana aksi dan variabel terikat efektivitas organisasi dalam penelitian ini adalah 1. Koordinasi dalam penyusunan rencana aksi adalah mengintegrasikan sasaran- sasaran dan aktifitas pada proses perumusan suatu rencana sebagai dasar kegiatan atau aktivitas organisasi dalam upaya mencapai tujuan. Indikator koordinasi dalam penyusunan rencana aksi dalam penelitian ini meliputi: kepemimpinan, motivasi, pengendalian, kerjasama, komunikasi dan tanggung jawab dalam : a merumuskan visi dan misi organisasi, b identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan organisasi, c mengembangkan kebijakan operasional organisasi, d program sarana prasarana, dan e program keuangan. Definisi operasional masing-masing indikator pola koordinasi dalam penyusunan rencana aksi sebagai berikut: a. Koordinasi dalam merumuskan visi dan misi organisasi adalah koordinasi dengan melibatkan semua stakeholders dalam perumusan visi organisasi dan mengkomunikasikan visi dan misi tersebut kepada seluruh unsur Universitas Sumatera Utara organisasi organisasi pada Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara. b. Koordinasi dalam identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan organisasi adalah koordinasi dalam mengidentifikasi potensi organisasi dan mengidentifikasi apakah program dapat dilaksanakan oleh Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara. c. Koordinasi dalam mengembangkan kebijakan operasional organisasi adalah koordinasi dalam membuat kebijakan organisasi dan menyusun kelengkapan organisasi dalam rencana operasional Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara. d. Koordinasi dalam penyusunan program sarana prasarana adalah koordinasi dalam merencanakan sarana dan prasarana organisasi sesuai dengan kebutuhan pada Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara. e. Koordinasi dalam program keuangan adalah koordinasi dalam merencanakan, menyusun, mengendalikan dan mengawasi sumber dana dan anggaran organisasi Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara 2. Efektivitas organisasi adalah keberhasilan atau pencapaian dari suatu usaha organisasi atau individu mencapai hasil kerja kinerja yang diarahkan lalu dibandingkan dengan target ideal yang diinginkan. Dalam konteks penanggulangan bencana, efektivitas dari organisasi Pusat Penanggulangan Krisis Universitas Sumatera Utara Kesehatan Regional Sumatera Utara pada dasarnya adalah bagaimana nilai pencapaian badan tersebut dapat direalisasikan dibandingkan dengan target awal yang telah ditetapkan. Indikator efektivitas dalam penelitian ini meliputi: kerjasama tim, kesesuaian kerja, kesesuaian teknologi, pemberian kewenangan, sistem evaluasi, konflik peran dan ambiguitas peran. Definisi operasional masing-masing indikator efektivitas organisasi sebagai berikut: a. Kerjasama tim adalah suasana kerjasama setiap personel memberikan kontribusi bagi kemajuan organisasi Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara. b. Kesesuaian kerja adalah ketepatan penempatan personel pada suatu unit kerja sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan personel Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara c. Kesesuaian teknologi adalah ketersediaan peralatanfasilitas dan kondisi peralatanfasilitas yang ada dalam menjalankan fungsi organisasi Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara d. Pemberian kewenangan adalah pelimpahan wewenang keleluasaan personel dalam berkreasi serta tanggung jawab personel dalam menjalankan fungsi organisasi Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara e. Sistem evaluasi adalah penerapan sistem evaluasi dan sistem pemberian penghargaan dan sanksi dalam organisasi Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara f. Konflik peran adalah perhatian terhadap pelayanan internal serta tanggapan terhadap tuntutan masyarakat Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara g. Ambiguitas peran adalah kemampuan organisasi memenuhi harapan masyarakat serta kemampuan harapan personel Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara.

3.6 Metode Pengukuran