Metode Pengukuran Drs. Amru Nasution, M.Kes

e. Sistem evaluasi adalah penerapan sistem evaluasi dan sistem pemberian penghargaan dan sanksi dalam organisasi Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara f. Konflik peran adalah perhatian terhadap pelayanan internal serta tanggapan terhadap tuntutan masyarakat Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara g. Ambiguitas peran adalah kemampuan organisasi memenuhi harapan masyarakat serta kemampuan harapan personel Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sumatera Utara.

3.6 Metode Pengukuran

Pengukuran variabel penelitian dependent dan independent dilakukan dengan menggunakan skala interval, dimana setiap variabel yang terdiri dari beberapa pertanyaan dengan pilihan jawaban: ”selalu” , ”sering” , ”kadang-kadang” , ”jarang” dan ”tidak pernah”, selanjutnya dikategorikan berdasarkan skala likert, seperti pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Aspek Pengukuran Variabel Penelitian Variabel Jumlah Pertanyaan Jawaban dan Skor Kategori Skor Skala ukur Koordinasi Dalam penyusunan rencana aksi 30 - Selalu = 4 - Sering = 3 - Kadang-kadang - Sangat Baik - Baik - Kurang baik - Tidak baik - Sangat Tidak 97-120 73-96 49-72 25-48 0-24 interval Universitas Sumatera Utara = 2 - Jarang = 1 - Tidak pernah = 0 Baik Efektivitas organisasi 15 - Selalu = 4 - Sering = 3 - Kadang-kadang = 2 - Jarang = 1 - Tidak pernah = 0 - Sangat efektif - Efektif - Kurang efektif - Tidak efektif - Sangat tidak efektif 49-60 37-48 25-36 13-24 0-12 interval 3.7 Metode Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil penelitian, menurut Widodo 2004 dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dalam daftar frekuensi untuk masing-masing varibel. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji regresi linear berganda, didasarkan pada hubungan fungsional atau kausal dua variabel bebas atau lebih dengan satu variabel terikat, yaitu variabel bebas : merumuskan visi dan misi organisasi X 1 , identifikasi kekuatan- kelemahan-peluang-tantangan organisasi X 2 , mengembangkan kebijakan operasional organisasi X 3 , program sarana prasarana X 4 dan program keuangan X 5 dengan variabel terikat efektivitas organisasi Y, pada tingkat kemak naan 95 nilai ρ = 0,05 Universitas Sumatera Utara Adapun rumus persamaan umum regresi linier berganda, adalah: Y = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X Untuk mencari nilai b 5 , b 1 , b 2, b 3 , b 4 dan b 5 Y = b dapat digunakan formula : + b I X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 Di mana : + µ Y = Efektivitas Organisasi X 1 = X Merumuskan visi dan misi organisasi 2 X = Identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan organisasi. 3 X = Mengembangkan kebijakan operasional organisasi 4 X = Program sarana prasarana 5 b = Program keuangan b = Intercept 1 – b 5 µ = error of term = Koefisien Regresi Untuk melakukan analisis dilakukan uji hipotesa, melalui langkah-langkah sebagai berikut:

3.7.1 Uji Prasyarat Regresi Linear Berganda

Pada statisitik nonparametrik, maka tidak dilakukan uji asumsi dasar uji normalitas, uji homogenitas, dan uji linearitas. Uji prasyarat model regresi linear berganda pada statistik nonparametrik data bertipe ordinal yang harus dipenuhi, adalah 1 uji penyimpangan klasik terutama uji multikolinearitas, dan 2 uji heteroskedastisitas Sugiyono, 2004; Sudarmono, 2005; Priyanto, 2009. a. Uji multikolinearitas Uji prasyarat ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear antar variabel bebas dalam model regresi. Jika terjadi korelasi kuat, terdapat masalah Universitas Sumatera Utara multikolinearitas yang harus diatasi. Prasyarat yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan nilai VIF Variance Inflation Factor pada model regresi. Menurut Santosa dalam Priyatno 2009, pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya. b. Uji heteroskedastisitas Uji prasyarat ini terdahulu dilakukan untuk melihat apakah data bisa dianalisis dengan menggunakan regresi atau tidak. Pada penelitian ini menggunakan statistik nonparametrik dengan data tipe ordinal sangat baik, baik, kurang baik, tidak baik dan sangat tidak baik maka proses uji prasyarat penelitian ini, menggunakan uji heteroskedastisitas dari Korelasi Spearman Rank. Uji korelasi Spearman Rank, digunakan untuk mencari hubungan atau menguji signifikansi hipotesis asosiatif, bila masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal statisitik nonparametrik, dan sumber data antar variabel tidak harus sama. Berdasarkan ringkasan hasil analisis heteroskedastisitas, menunjukkan bahwa nilai koefisien signifikansi nilai probabilitas hubungan antara variabel bebas X dengan residual absolutnya AX jauh lebih besar dari taraf koefisien alpha yang ditetapkan, yaitu 5. Oleh karena itu:

a. H diterima, jika koefisien signifikan hitung koefisien alpha 0,05,